Hi Urbie’s!
Ada satu momen luar biasa yang bikin heboh Festival Film Venesia tahun ini. Bayangkan, seluruh ruangan Sala Grande dipenuhi tepuk tangan yang berlangsung selama 15 menit tanpa henti setelah penayangan perdana dunia film The Smashing Machine. Film garapan A24 ini berhasil memukau penonton, dan bintang utamanya, Dwayne Johnson alias The Rock, benar-benar tampil beda dari yang pernah kita lihat sebelumnya.
Film yang disutradarai oleh Benny Safdie ini menyoroti kisah nyata Mark Kerr, seorang legenda seni bela diri campuran dan UFC di era kejayaannya. Johnson memerankan Kerr dengan intensitas yang luar biasa—membawa penonton pada perjalanan hidup seorang petarung yang berjaya di ring, namun di luar arena harus berhadapan dengan sisi gelap kehidupannya, termasuk ketergantungan obat penghilang rasa sakit.
Malam itu terasa semakin emosional karena Mark Kerr sendiri hadir di Venesia, duduk bersama Johnson, Safdie, dan lawan main Johnson, Emily Blunt. Kehadiran mereka makin menguatkan atmosfer ketika film mencapai titik klimaks. Penonton bersorak, berteriak nama “DJ”, “Benny”, dan “Emily”, sementara Johnson dan Kerr tampak tak bisa menahan air mata. Bahkan, aktor Seth Rogen yang hadir sebagai tamu kejutan ikut berdiri dan bersorak, sembari merekam momen bersejarah tersebut dengan kameranya.
The Smashing Machine bukan sekadar film tentang pertarungan fisik, tapi juga tentang pertarungan batin. Safdie mengisahkan perjalanan Kerr yang mendominasi lawan-lawannya di ring, membantu membentuk wajah baru olahraga mixed martial arts, sembari memperlihatkan perjuangannya melawan kecanduan yang hampir menghancurkan hidupnya. Emily Blunt berperan sebagai Dawn Staples-Kerr, cinta sejati Mark, dan chemistry antara Blunt dan Johnson terasa kuat, mengingat ini adalah reuni keduanya setelah film keluarga Disney, Jungle Cruise.
Baca Juga:
- Maya, Remaja Difabel dari Temanggung yang Menemukan Harapan Lewat Kopi Robusta
- Ajisaka, Ambisi Besar Animasi Indonesia dengan Sentuhan Hollywood
- Harganya Murah, Parfum Pria Lokal Ini Ternyata Wanginya Kayak Brand Mewah
Yang bikin film ini semakin autentik adalah kehadiran para bintang dari dunia seni bela diri itu sendiri. Sejumlah petarung profesional ikut ambil bagian, di antaranya Ryan Bader, yang memerankan Mark Coleman, serta Oleksandr Usyk, Satoshi Ishii, James Moontasril, Paul Cheng, Cyborg Abreu, Andre Tricoteux, hingga Marcus Aurélio. Mereka menghadirkan nuansa nyata dunia MMA yang sulit ditiru oleh aktor biasa.
Bagi Dwayne Johnson, momen ini jelas menjadi titik penting dalam kariernya. Kita mengenalnya sebagai bintang film aksi besar, dari Fast & Furious hingga Jumanji. Namun di The Smashing Machine, ia memilih jalur berbeda—drama arthouse yang penuh kedalaman karakter. Sebuah langkah berani yang menunjukkan sisi lain dari seorang aktor yang selama ini identik dengan karisma blockbuster.
Sementara bagi Safdie, film ini menjadi debut solo pertamanya sebagai sutradara setelah sebelumnya selalu bekerja sama dengan saudaranya, Josh Safdie. Inspirasi film ini datang dari dokumenter tahun 2002 berjudul The Smashing Machine: The Life and Times of Extreme Fighter Mark Kerr. Safdie mengaku langsung terpikat oleh kisah hidup Kerr, hingga akhirnya menggarap proyek ini bersama Johnson dan jajaran produser seperti Eli Bush, Hiram Garcia, Dany Garcia, serta David Koplan.
Dalam catatan persnya, Safdie berkata, “Ada sesuatu yang rumit dalam diri Mark yang ingin saya eksplorasi. Dan ada juga sisi lain dalam diri Dwayne yang muncul ketika dia berbicara tentang film ini. Saya melihat kesempatan besar untuk menyingkap sesuatu yang baru dari seorang bintang sebesar dia.”
The Smashing Machine dijadwalkan rilis pada 3 Oktober 2025 melalui A24, sementara Festival Film Venesia sendiri berlangsung pada 27 Agustus hingga 6 September. Jadi, buat Urbie’s yang penasaran seperti apa transformasi Dwayne Johnson dalam drama penuh emosi ini, bersiaplah—karena film ini tampaknya akan jadi salah satu yang paling banyak dibicarakan tahun ini.
