Home Highlight Musim Hujan 2025 Dimulai Sejak Agustus, BMKG Ingatkan Potensi Banjir dan Longsor

Musim Hujan 2025 Dimulai Sejak Agustus, BMKG Ingatkan Potensi Banjir dan Longsor

72
0
ilustrasi Musim Hujan 2025 Dimulai Sejak Agustus - sumber foto Freepik
ilustrasi Musim Hujan 2025 Dimulai Sejak Agustus - sumber foto Freepik
Mercure

Hi Urbie’s! Kabar terbaru datang dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Musim hujan 2025/2026 ternyata datang lebih cepat dari biasanya, lho! Kalau biasanya kita menanti hujan turun sekitar September–Oktober, kali ini sejak Agustus 2025 hujan sudah resmi menyapa banyak wilayah di Indonesia. Dan menurut BMKG, hujan ini bakal berlangsung cukup lama, hingga April 2026. Jadi, siap-siap deh, payung dan jas hujan jangan sampai ketinggalan dalam aktivitas sehari-hari.

Musim hujan 2025/2026 yang Lebih Panjang dan Intens

Dari total 699 zona musim di Indonesia, ada 294 zona yang hujannya datang lebih cepat dibandingkan rata-rata klimatologis periode 1991–2020. Artinya, hampir setengah wilayah Indonesia sedang mengalami percepatan musim hujan. Nah, soal puncaknya, tiap daerah punya waktu berbeda:

  • Sumatera dan Kalimantan: puncak hujan pada November–Desember 2025.
  • Jawa, Sulawesi, Maluku, Papua: puncaknya diperkirakan Januari–Februari 2026.

Meski sifat hujannya disebut BMKG relatif normal, jangan salah, ada beberapa wilayah yang diprediksi bakal mengalami curah hujan di atas normal. Wilayah itu termasuk Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Antara Risiko dan Kesempatan

Musim hujan yang panjang bukan hanya soal udara sejuk dan aroma tanah basah, tapi juga membawa risiko yang harus diantisipasi. BMKG mengingatkan potensi banjir, longsor, genangan air, angin kencang, hingga meningkatnya kasus penyakit tropis seperti DBD. Jadi, langkah pencegahan jadi kunci penting agar kita tetap aman.

Tapi, hujan ini juga punya sisi positif, Urbie’s. Bagi para petani, datangnya hujan lebih awal bisa jadi peluang emas. Mereka bisa menyesuaikan pola tanam lebih cepat, sehingga produksi pertanian tetap terjaga dan ketahanan pangan nasional bisa semakin kuat. Ini artinya, hujan bukan hanya sekadar fenomena alam, tapi juga faktor strategis yang bisa memengaruhi perekonomian dan kehidupan sehari-hari.

Baca Juga:

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Sebagai masyarakat, kita juga bisa ikut berperan untuk menghadapi musim hujan panjang ini. Beberapa langkah sederhana tapi penting antara lain:

  1. Siapkan rumah → pastikan atap tidak bocor, talang air lancar, dan saluran air bersih dari sampah.
  2. Perhatikan kesehatan → cegah DBD dengan gerakan 3M (menguras, menutup, mengubur), konsumsi makanan bergizi, dan jangan lupa olahraga.
  3. Transportasi aman → selalu cek kondisi kendaraan, gunakan jas hujan atau payung, dan lebih hati-hati saat berkendara di jalan licin.
  4. Dukung petani lokal → beli produk pangan dari petani sekitar sebagai bentuk apresiasi pada mereka yang bekerja keras di tengah perubahan musim.

Musim hujan 2025/2026 Refleksi Alam untuk Kita Semua

Kalau kita tarik ke belakang, fenomena musim hujan yang datang lebih awal sebenarnya juga jadi pengingat bahwa iklim semakin dinamis. Pola cuaca tidak lagi bisa ditebak dengan mudah, sehingga kesadaran lingkungan dan mitigasi bencana harus jadi prioritas.

Musim hujan memang membawa kesejukan, tapi juga tanggung jawab bagi kita untuk menjaga alam agar tetap seimbang. Hujan bisa menjadi berkah, asalkan kita bijak mengelola risiko yang menyertainya.

Jadi, Urbie’s, apakah kamu tim yang suka hujan karena vibes-nya bikin cozy, atau justru tim yang agak was-was karena khawatir banjir dan macet? Apa pun pilihannya, satu hal yang pasti: hujan selalu jadi bagian penting dari kehidupan kita di Indonesia.

Stay safe, keep dry, dan jangan lupa jaga kesehatan di musim hujan kali ini!

Swiss-Belexpress Kuta

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here