Home Business Optimasi Traffic Website Hotel, Kunci Konversi di Era Digital

Optimasi Traffic Website Hotel, Kunci Konversi di Era Digital

216
0
webinar optimasi ttraffic website oleh Supriadi - sumber foto Istimewa
webinar optimasi ttraffic website oleh Supriadi - sumber foto Istimewa
Urbanvibes

Hi Urbie’s! Pernahkah kamu membayangkan, di balik megahnya lobi hotel dan elegannya promosi di media sosial, ada satu hal yang diam-diam menentukan keberhasilan bisnis hospitality? Jawabannya: traffic website.

Dalam sebuah webinar bertajuk “Optimasi Traffic Website Hotel untuk Conversion to Sales”, Supriadi, seorang digital marketing expert yang sudah belasan tahun berkecimpung di industri perhotelan, membagikan insight penting bagaimana traffic bukan sekadar angka, melainkan pondasi untuk menggerakkan mesin penjualan kamar hingga F&B.

Website Hotel: Hub Digital yang Tak Tergantikan

Menurut Supriadi, di era serba digital ini, website hotel adalah pusat dari semua kanal promosi. Ibarat lobi, website menjadi pintu utama di dunia maya yang menyambut calon tamu. Dari sinilah proses branding, storytelling, hingga penjualan dimulai.

“Traffic website bukan hanya jumlah klik. Itu cerminan bagaimana strategi digital marketing bekerja, bagaimana brand kita dikenal, dan seberapa siap kita mengonversinya menjadi penjualan nyata,” jelas Supriadi.

Jenis-Jenis Traffic Website: Jalan Menuju Konversi

Supriadi memetakan enam jalur utama traffic website hotel, masing-masing dengan fungsi berbeda:

  1. Organic Traffic (SEO) – Menghasilkan kepercayaan jangka panjang. Contohnya ketika tamu mencari “hotel rekomendasi di Kuningan Jakarta” dan website hotel muncul di halaman pertama Google.
  2. Paid Traffic (SEM/Google Ads/Meta Ads) – Jalan pintas cepat menjangkau target market, terutama saat low season.
  3. Referral Traffic – Datang dari OTA, media online, atau blog partner. Membantu meningkatkan kredibilitas lewat kolaborasi.
  4. Social Media Traffic – Menghubungkan storytelling visual dengan aksi nyata. Instagram, TikTok, atau YouTube bisa jadi pintu gerbang ke website.
  5. Direct Traffic – Ketika calon tamu langsung mengetik URL hotel, tanda brand sudah melekat kuat di benak mereka.
  6. Email Marketing Traffic – Sumber repeat guest paling efektif, apalagi untuk upselling spa, F&B, atau wedding package.

“Setiap traffic punya karakteristik. SEO itu maraton, SEM itu sprint. Referral membangun authority, sementara social media membangun personality. Tugas kita adalah meramu semuanya agar funnel marketing berjalan mulus,” tambahnya.

Baca Juga:

Dari Website Traffic ke Konversi: Funnel Marketing Hotel

Supriadi menekankan bahwa traffic hanyalah langkah awal. Yang lebih penting adalah bagaimana mengarahkannya ke konversi:

  • Awareness (Traffic masuk): dimulai dari artikel blog, iklan promo, atau konten viral.
  • Consideration (Perbandingan): calon tamu membaca review, melihat landing page promo, hingga scrolling feed Instagram hotel.
  • Conversion (Booking): di sinilah keputusan dibuat. Booking engine yang user-friendly dan promo eksklusif “book direct only” menjadi kunci.
  • Retention (Repeat & Loyalty): menjaga tamu agar datang kembali lewat email promo atau membership benefit.

“Traffic tanpa konversi sama saja dengan hotel megah tanpa tamu. Kita perlu membangun funnel yang jelas agar setiap klik punya arah menuju booking,” tegas Supriadi.

webinar optimasi ttraffic website oleh Supriadi - sumber foto Istimewa
webinar optimasi ttraffic website oleh Supriadi – sumber foto Istimewa

Mengurangi Ketergantungan pada OTA

Salah satu highlight dari webinar adalah bagaimana optimasi traffic dapat mengurangi ketergantungan pada Online Travel Agent (OTA). Dengan strategi SEO yang kuat, email marketing yang konsisten, serta kampanye digital yang tepat sasaran, hotel bisa mendorong lebih banyak direct booking—yang artinya margin keuntungan lebih besar tanpa terpotong komisi OTA.

“OTA memang membantu eksposur, tapi kalau semua bergantung di sana, kita kehilangan kesempatan membangun hubungan langsung dengan tamu. Website adalah cara kita menjaga kemandirian brand,” ungkap Supriadi.

Catatan untuk Hotelier & Marketer

Bagi para praktisi hospitality, webinar ini menjadi pengingat bahwa traffic website bukan sekadar data analitik, melainkan aset bisnis. Dengan strategi yang tepat, traffic bisa diubah menjadi konversi, dan konversi itulah yang menjaga keberlanjutan bisnis hotel.

Sebagai penutup, Supriadi memberi pesan inspiratif:
“Di era digital, persaingan hotel bukan hanya di lokasi atau harga. Pertarungan sesungguhnya ada di layar smartphone tamu. Siapa yang mampu menguasai traffic dan mengubahnya menjadi pengalaman booking yang seamless, dialah yang akan memenangkan hati pasar.”

Kalau kamu sedang membangun brand hotel atau bahkan bisnis lain, jangan remehkan traffic website. Mulailah dari mengenal sumber-sumbernya, optimalkan funnel marketing, dan selalu arahkan setiap klik menuju konversi. Karena di dunia digital, traffic bukan tujuan akhir, tapi awal dari sebuah perjalanan menuju penjualan yang berkelanjutan.

Novotel Gajah Mada

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here