
Halo Urbie’s!
Tanggal 2 Oktober selalu jadi momen spesial bagi Indonesia, yaitu Hari Batik Nasional. Tahun ini, HARRIS Hotel Sentraland Semarang ikut ambil bagian dalam perayaan tersebut dengan mengadakan workshop membatik bersama Chilomita Batik. Yang bikin istimewa, tema yang diangkat adalah Batik Semarangan—motif khas ibu kota Jawa Tengah yang penuh makna, namun masih jarang dikenal luas dibandingkan motif batik lainnya.
Seperti kita tahu, batik sudah diakui UNESCO sejak tahun 2009 sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity. Itu artinya, batik bukan hanya sekadar kain bermotif indah, tapi juga warisan budaya yang punya nilai filosofis mendalam. Nah, melalui kegiatan ini, HARRIS Sentraland Semarang ingin mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk makin dekat dengan Batik Semarangan yang ikonik.
Batik Semarangan: Identitas yang Perlu Dijaga
Batik Semarangan memang belum setenar motif Parang atau Kawung. Namun, di balik setiap garis dan warnanya, terdapat representasi budaya dan identitas Kota Semarang. Inilah alasan mengapa HARRIS Sentraland Semarang mengambil langkah nyata: memperkenalkan sekaligus menghidupkan kembali motif ini agar tidak tenggelam di tengah popularitas batik dari daerah lain.
Baca Juga:
- ChatGPT Go Resmi Hadir di Indonesia, Apa Bedanya dengan Versi Gratis?
- Film The Strangers: Chapter 2 (2025) – Teror Bertopeng Kembali Hantui Maya, Kali Ini Lebih Brutal
- Tiara Andini Umumkan Album Baru Edelweiss, Rilis 17 Oktober 2025
Peserta Hingga Manajemen Ikut Membatik
Acara yang digelar 3 Oktober 2025 ini makin meriah dengan hadirnya berbagai komunitas, seperti Komunitas Katun Ungu (difabel tuna rungu), Komunitas Bedoni (UMKM lokal), serta rekan-rekan media.
Tidak hanya itu, jajaran manajemen hotel pun ikut larut dalam keseruan membatik. Bapak Alit Winawan (General Manager), Ibu Roosdiana (Assistant Director of Sales), dan Ibu Siska (Revenue Manager) pun dengan penuh konsentrasi mencoba teknik membatik untuk pertama kalinya. Momen ini seolah menegaskan bahwa melestarikan budaya bisa dimulai dari langkah sederhana: duduk bersama dan menorehkan malam di atas kain.
Komitmen HARRIS Sentraland Semarang
Krisdiar Porandito, Assistant Marketing & Brand Manager HARRIS Hotel Sentraland Semarang, menyampaikan bahwa acara ini mengusung tema Discovering the beauty of Semarang Batik. Ia berharap Batik Semarangan semakin populer dan bisa bersaing dengan motif lain yang sudah lebih dulu dikenal. “Kami akan terus konsisten melestarikan budaya Indonesia, termasuk batik, serta mengangkat budaya khas Semarang agar lebih dikenal secara luas,” ungkapnya.
Workshop ini menjadi bukti nyata bahwa hotel bukan hanya tempat menginap, tapi juga bisa menjadi ruang kreatif yang mendukung pelestarian budaya. Dengan menggandeng komunitas, tamu hotel, hingga generasi muda, HARRIS Sentraland Semarang berhasil menghadirkan pengalaman berharga yang melampaui sekadar perayaan Hari Batik Nasional.
Bagi Urbie’s yang mungkin ingin mengenal lebih dekat Batik Semarangan, kegiatan ini bisa jadi inspirasi. Melalui kolaborasi antara sektor perhotelan, komunitas, dan masyarakat, batik khas Semarang punya peluang besar untuk kembali bersinar dan menjadi kebanggaan bersama.





















































