Hi urbie’s, Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, adalah tempat yang sangat istimewa. Ini adalah salah satu habitat alami orang utan terbesar di dunia. Bukan hanya hutan biasa, ini adalah rumah bagi ribuan orang utan liar maupun hasil rehabilitasi yang hidup bebas di alam.
Sekilas Kehidupan Orang Utan di TNTP
Orang utan adalah satwa yang sangat cerdas. Di TNTP, kalian bisa menyaksikan kehidupan mereka yang unik:
1. Rumah Para “Manusia Hutan”
Nama “orang utan” sendiri berarti “manusia hutan” dalam bahasa lokal. Di TNTP, kalian akan bertemu dengan subspesies Orang Utan Kalimantan/Bornean Orang utan (Pongo pygmaeus). Mereka menjalani sebagian besar hidupnya di atas pohon (arboreal).
- Pola Hidup: Mereka adalah pemakan buah-buahan, dedaunan, dan serangga. Setiap malam, mereka membangun sarang baru di atas pohon untuk tidur.
- Pusat Konservasi: TNTP terkenal dengan Camp Leakey, yang didirikan oleh peneliti legendaris Dr. Birute Galdikas. Camp ini berfungsi sebagai pusat penelitian dan rehabilitasi orang utan tertua di Indonesia. Di sini, orang utan yang pernah diselamatkan atau disita diajarkan kembali cara hidup di hutan sebelum dilepasliarkan.
- Aktivitas Pemberian Makan (Feeding): Di beberapa camp seperti Tanjung Harapan, Pondok Tanggui, dan Camp Leakey, ada jadwal pemberian makan tambahan untuk membantu orang utan hasil rehabilitasi beradaptasi. Momen ini menjadi daya tarik utama bagi pengunjung untuk melihat mereka dari jarak aman.
2. Naik Kapal Kelotok di Sungai Sekonyer
Pengalaman utama di TNTP adalah menyusuri Sungai Sekonyer menggunakan klotok (perahu kayu tradisional beratap). Air sungai ini berwarna hitam pekat karena kandungan lahan gambut, menciptakan suasana hutan yang eksotis dan misterius.
- Pemandangan Satwa: Selama di klotok, kalian tidak hanya melihat orang utan, tetapi juga satwa lain seperti Bekantan (monyet berhidung panjang yang khas Kalimantan), monyet ekor panjang, berbagai jenis burung, dan hewan lainnya.
- Menginap di Sungai: Banyak paket wisata menawarkan pengalaman live on board atau menginap di atas klotok. Kalian akan tidur di dek kapal beratapkan kelambu, ditemani suara jangkrik dan kunang-kunang yang berkilauan di malam hari.
Baca Juga:
- Sia Digugat Suami Rp 3,9 Miliar per Bulan di Tengah Proses Perceraian
- Bukan Cuma Sunscreen, Ini Makanan yang Bisa Lindungi Kulit dari Sinar UV
- Menstruasi Bukan Tabu: Yuk, Edukasi Remaja Sejak Dini!
Tips Aman Berwisata ke Taman Nasional Tanjung Puting
Perjalanan ke TNTP membutuhkan perencanaan. Ini beberapa kiat penting agar liburanmu lancar dan berkesan:
1. Tentukan Waktu Kunjungan Terbaik
- Musim Kering (Mei hingga September): Ini adalah waktu terbaik. Cuaca lebih cerah, jalur trekking tidak becek, dan aktivitas orang utan cenderung lebih mudah diamati.
- Pesan Jauh Hari: Karena TNTP adalah tujuan populer, terutama di kalangan turis asing, disarankan untuk memesan paket tur/klotok minimal 1–2 bulan sebelumnya.
2. Transportasi: Dari Pesawat ke Klotok
- Pangkalan Bun adalah Kunci: Terbanglah ke Bandara Iskandar (PKN) di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Ada penerbangan dari Jakarta, Surabaya, atau Semarang.
- Lanjutkan dengan Klotok: Dari Pangkalan Bun, kamu akan menuju Pelabuhan Kumai. Dari Kumai, perjalanan ke dalam taman nasional wajib menggunakan kapal klotok. Ini adalah mode transportasi dan akomodasi utamamu di dalam taman nasional.

3. Perlengkapan Wajib yang Harus Dibawa
- Obat Anti Nyamuk/Repellent (Wajib!): Nyamuk sangat banyak, terutama menjelang malam. Bawa yang mengandung DEET.
- Pakaian Nyaman: Pakaian ringan, mudah kering, dan berwarna gelap (agar tidak menarik perhatian serangga). Bawa juga jas hujan atau ponco.
- Sepatu/Sandal Gunung: Untuk kegiatan trekking ringan di camp.
- Uang Tunai & Power Bank: Jaringan sinyal seluler dan internet sangat minim. Bawa uang tunai secukupnya dan pastikan power bank-mu terisi penuh.
4. Etika Saat Berinteraksi dengan Orang Utan
Ingat, kita adalah tamu di rumah mereka. Demi keselamatan dan kelestarian orang utan, patuhi semua aturan pemandu:
- Jaga Jarak Aman: Selalu jaga jarak aman (sekitar 2 meter) dengan orang utan. Jangan menyentuh mereka.
- Dilarang Memberi Makan: Jangan pernah memberi makan orang utan atau satwa liar lainnya, karena hal itu dapat mengubah perilaku alami mereka.
- Amankan Barang Bawaan: Orang utan sangat penasaran dan cerdas. Mereka bisa saja mengambil barang-barang kecil seperti topi, kacamata, atau botol air.
Pelayaran di atas sungai berwarna cokelat pekat hingga hitam di Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), Kalimantan Tengah, akan membawa pengunjung memasuki salah satu misteri alam terbesar, hutan hujan tropis dan dunia orangutan. Selamat Mengunjungi Taman Nasional Tanjung Puting.





















































