Hi Urbie’s! Akhirnya, momen yang ditunggu selama puluhan tahun itu datang juga. Tom Cruise — aktor yang dikenal dengan aksi nekatnya di Mission: Impossible dan senyumnya yang legendaris — resmi menggenggam piala Oscar pertamanya di usia 62 tahun.
Bukan untuk peran tertentu kali ini, melainkan sebuah Honorary Award (Penghargaan Kehormatan) yang diberikan oleh Academy of Motion Picture Arts and Sciences dalam acara Governors Awards di Los Angeles. Penghargaan ini menjadi bentuk pengakuan atas dedikasi Cruise yang luar biasa terhadap dunia perfilman, baik sebagai aktor maupun produser, dan kontribusinya dalam menjaga semangat big screen filmmaking tetap hidup di era serba digital.
Akhir dari Penantian Panjang
Tom Cruise sudah berkali-kali menghiasi panggung Oscar sebagai nominator, namun belum pernah sekalipun membawa pulang piala emas itu. Empat kali dinominasikan — termasuk lewat Born on the Fourth of July (1989), Jerry Maguire (1996), dan Magnolia (1999) — Cruise selalu pulang dengan tangan kosong.
Tapi malam ini berbeda. Suasana di Governors Awards terasa emosional ketika namanya dipanggil. Saat naik ke panggung, tepuk tangan panjang mengiringi langkahnya — bukan sekadar karena dia akhirnya menang, tapi karena semua orang tahu: Tom Cruise telah menjadi simbol dedikasi tanpa batas bagi dunia film.
Dengan gaya khasnya yang tenang namun penuh energi, Cruise membuka pidatonya dengan kalimat yang membuat seluruh ruangan terpaku,
“I’ve always believed movies can make us dream bigger, feel deeper, and believe in the impossible. Thank you for letting me chase that dream.”
Kalimat itu seperti merangkum perjalanan kariernya selama lebih dari empat dekade — dari anak muda ambisius di Risky Business (1983) hingga bintang global dengan film-film box office yang terus mendefinisikan ulang arti sinema aksi.
Lebih dari Sekadar Aktor
Tom Cruise bukan hanya aktor dengan deretan film sukses; dia juga seorang visioner yang percaya bahwa pengalaman menonton film di layar lebar adalah sesuatu yang sakral. Saat industri film sempat goyah karena pandemi dan kemunculan platform streaming, Cruise berdiri teguh mendukung eksistensi bioskop.
Film Top Gun: Maverick (2022) adalah buktinya. Saat banyak studio memilih merilis film langsung di platform digital, Cruise menolak. Ia bersikeras agar film tersebut hanya tayang di bioskop — dan hasilnya? Lebih dari USD 1,4 miliar pendapatan global serta banyak orang kembali ke kursi teater untuk merasakan sensasi menonton di layar lebar.
Baca Juga:
- Keren! The Apurva Kempinski Bali Borong 4 Penghargaan Kuliner Nasional & Asia Pasifik
- Zodiak yang Polos di Depan, Tapi Liar di Belakang : Mereka Pandai Menyembunyikan Sisi Bandelnya!
- Bukan Benci Kerja, Cuma Capek Drama: Realita Anak Muda di Dunia Kerja Modern
Langkah itu membuatnya bukan hanya bintang film, tapi juga penjaga semangat sinema klasik. Penghargaan kehormatan dari Academy ini, bisa dibilang, adalah bentuk terima kasih Hollywood kepada sosok yang tidak hanya berakting, tapi juga berjuang mempertahankan the magic of cinema.
Malam Penghormatan di Los Angeles
Selain Tom Cruise, malam Governors Awards juga memberikan penghargaan kepada beberapa nama besar lain. Debbie Allen, aktris, sutradara, dan koreografer legendaris, menerima Honorary Award atas kontribusinya dalam mengangkat representasi kulit hitam di dunia hiburan.
Sementara Wynn Thomas, production designer yang dikenal lewat karya visual ikonik di film-film Spike Lee, juga dianugerahi penghargaan serupa. Tak ketinggalan, ikon musik country Dolly Parton menerima Jean Hersholt Humanitarian Award — sebuah penghargaan khusus untuk para tokoh yang mendedikasikan hidupnya bagi kemanusiaan.
Namun, malam itu tetap milik Tom Cruise. Bahkan, beberapa aktor muda yang hadir mengaku menjadikan Cruise sebagai inspirasi karier mereka. Bagi banyak orang, ia bukan hanya bintang film laga, tapi juga simbol dari kerja keras tanpa henti.
“A Mission Accomplished”
Dengan piala Oscar pertamanya di tangan, Tom Cruise menutup bab panjang yang sudah ia jalani sejak awal 1980-an. Tapi, seperti yang kita tahu, Cruise bukan tipe orang yang berhenti setelah mencapai sesuatu. Ia sudah menyiapkan proyek besar berikutnya — Mission: Impossible – Dead Reckoning Part Two, yang kabarnya akan menjadi film paling berbahaya dan ambisius dalam kariernya.
Bagi banyak penggemar, penghargaan ini bukan hanya soal pengakuan. Ini tentang perjalanan panjang seorang aktor yang terus melampaui batas, membuktikan bahwa ketekunan dan cinta pada seni akan selalu menemukan jalannya sendiri.
Dan mungkin, seperti kata Cruise malam itu,
“Every mission, every movie, every moment — it’s all been worth it.”
Sebuah misi yang akhirnya benar-benar accomplished, bukan hanya untuk Tom Cruise, tapi juga untuk seluruh penikmat sinema yang masih percaya pada keajaiban layar lebar.
