Ramadan bukan sekadar bulan menahan lapar dan dahaga, tetapi juga momen refleksi diri dan peningkatan spiritual. Namun, bagi banyak anak muda usia 18-25 tahun, tantangan utama puasa bukan hanya rasa lapar, tetapi kesehatan mental juga bagaimana menjaga mood tetap stabil, produktivitas tidak turun, dan terhindar dari burnout. Lalu, bagaimana cara mengatasi rasa lemas, emosi yang naik turun, atau kelelahan mental selama berpuasa?
Atur Pola Makan: Sahur dan Berbuka yang Tepat
Saat puasa, tubuh kehilangan asupan energi selama lebih dari 12 jam. Jika sahur dan berbuka tidak diatur dengan baik, tubuh bisa mudah lemas dan sulit fokus. Pastikan sahur mengandung makanan tinggi protein dan serat seperti telur, oatmeal, dan buah-buahan untuk energi yang tahan lama. Hindari makanan tinggi gula dan karbohidrat sederhana karena bisa menyebabkan energi cepat turun.
Begitu juga saat berbuka, jangan langsung mengonsumsi makanan berat dalam jumlah besar. Mulai dengan kurma dan air putih, lalu lanjutkan dengan makanan bergizi agar tidak mengalami lonjakan gula darah yang drastis.
Kelola Emosi dengan Mindfulness dan Meditasi Singkat
Kurangnya asupan makanan bisa berdampak pada kestabilan emosi. Rasa lapar sering kali membuat kita lebih mudah marah atau tersinggung. Teknik mindfulness atau meditasi singkat dapat membantu menenangkan pikiran dan mengontrol emosi. Luangkan waktu 5-10 menit setelah salat atau sebelum tidur untuk fokus pada pernapasan dan refleksi diri.
Baca juga
- Nikmati Iftar Spesial di Zest Sukajadi Bandung, Sajian Lezat dan Promo Menarik!
- Sambut Ramadan dengan Kemewahan dan Cita Rasa Nusantara di Lorin Hotels
- Tjakap Djiwa, Transformasi Staycation di Aryaduta Menteng untuk Jiwa dan Raga
Hindari Burnout dengan Manajemen Waktu yang Baik
Banyaknya aktivitas selama Ramadan, seperti kuliah, kerja, dan ibadah, bisa memicu kelelahan fisik dan mental. Agar tetap produktif tanpa merasa terbebani, buat jadwal harian yang realistis. Prioritaskan tugas-tugas penting di pagi hari saat energi masih optimal dan sisihkan waktu untuk istirahat di siang atau sore hari.
Jangan ragu untuk mengambil power nap selama 10-20 menit jika merasa sangat lelah. Tidur yang cukup di malam hari juga penting untuk menjaga fokus dan energi sepanjang hari.
Jaga Hidrasi untuk Hindari Lemas dan Stres
Kurangnya cairan dalam tubuh tidak hanya menyebabkan dehidrasi, tetapi juga bisa mempengaruhi suasana hati dan tingkat stres. Pastikan tetap terhidrasi dengan minum air putih yang cukup saat sahur dan berbuka. Hindari minuman berkafein seperti kopi atau teh dalam jumlah berlebihan karena bisa menyebabkan dehidrasi lebih cepat.
Tetap Aktif dengan Olahraga Ringan
Berolahraga saat puasa? Kenapa tidak! Aktivitas fisik ringan seperti stretching, yoga, atau jalan santai setelah berbuka bisa membantu menjaga energi dan mengurangi stres. Olahraga juga membantu tubuh melepaskan endorfin yang dapat meningkatkan suasana hati.
Menjaga mood dan produktivitas selama Ramadan bukanlah hal yang mustahil. Dengan pola makan yang tepat, manajemen emosi yang baik, serta pengaturan waktu yang efektif, kita bisa tetap aktif dan bahagia selama menjalankan ibadah puasa. Puasa bukan sekadar menahan lapar, tetapi juga momen untuk melatih kesabaran, keseimbangan hidup dan menjaga kesehatan mental. Jadi, siap untuk menjalani puasa dengan lebih sehat dan produktif?