
Hi Urbie’s! Kamu masih di kantor yang sama, padahal tiap minggu bilang mau resign? Tenang, kamu nggak sendirian Urbie’s! Fenomena “mau resign tapi nggak jadi-jadi” ini ternyata lumayan umum, apalagi di kalangan anak muda. Lucunya, meski sering ngeluh soal kerjaan, gaji, atau bos yang galak, banyak yang tetap stay. Kok bisa, ya?
Yuk, kita bedah satu-satu alasan yang bikin orang bertahan di kerjaan meskipun katanya udah nggak tahan!
Takut Ketidakpastian: Rumput Tetangga Belum Tentu Lebih Hijau
Kalimat ini klise, tapi ada benarnya. Banyak yang ragu buat resign karena kerjaan baru belum tentu lebih baik. Meskipun kerjaan sekarang bikin stres, minimal udah tahu ritmenya, tahu rekan kerja dan tahu cara ngadepinnya.
Baca juga:
- Lebaran di Ladang Minyak: Kisah Para Pekerja Hulu Migas yang Mengabdi Tanpa Libur
- BPOM Klarifikasi Isu Penutupan Pabrik Skincare PT. Ratansha Purnama Abadi
- Nvidia Perkenalkan Groot N1: AI Canggih untuk Robot Humanoid
Urbie’s, rasa takut kehilangan stabilitas ini valid banget, apalagi kalau kamu belum punya plan B yang solid. Jadi, meski kerjaan sekarang nggak ideal, banyak yang pilih bertahan demi rasa aman.
Zona Nyaman: Udah Kayak Rumah Kedua
Coba hitung, berapa lama kamu habiskan waktu di kantor? Bisa jadi lebih lama daripada di rumah, kan? Lama-lama, kantor jadi tempat yang familiar. Teman-teman kerja udah kayak keluarga kedua. Ada yang suka traktir, ada yang suka ghibah bareng, dan tentu saja ada yang siap bantu kalau kerjaan numpuk.
Zona nyaman ini bikin kita malas cari kerjaan baru. Bukan karena kerjaannya enak banget, tapi karena suasananya udah cocok dan males mulai dari nol lagi.
Punya Tujuan Tertentu: Nunggu Bonus, Promosi, atau Selesai Kontrak
Kadang, bukan nggak mau resign, tapi emang lagi nunggu momen yang pas. Misalnya, nunggu bonus akhir tahun, promosi jabatan, atau selesainya proyek penting. Jadi walau berat, banyak yang tahan-tahanin dulu.
Strategi ini bisa banget dipakai kalau kamu punya tujuan jangka pendek di tempat kerja sekarang. Tapi ingat, jangan sampai tujuan itu bikin kamu terus menunda-nunda sesuatu yang sebenarnya udah nggak sehat.
Belum Yakin Sama Diri Sendiri
Ada juga yang sebenarnya udah dapat tawaran kerja lain, tapi… ragu. Merasa belum cukup skill, takut gagal adaptasi, atau minder karena merasa “nggak sekompeten itu”. Rasa insecure ini sering jadi penghalang terbesar buat pindah kerja.
Kalau kamu salah satunya, coba pelan-pelan bangun kepercayaan diri. Mulai dari ikut pelatihan, nambah portofolio, atau curhat ke mentor kerja.
Masih Belum Tahu Mau Ke Mana
Banyak dari kita kerja di tempat sekarang karena “ya udah terima dulu aja”, bukan karena passion. Jadi saat muncul keinginan resign, pertanyaannya bukan cuma “mau keluar dari sini”, tapi juga “mau ke mana setelah ini?”
Kalau kamu belum nemu arah, wajar banget kalau jadi gamang buat resign. Tapi ini juga jadi momen bagus buat eksplorasi. Cari tahu hal yang kamu suka, kembangkan skill, dan perlahan rancang langkah selanjutnya.
Jadi, Haruskah Resign?
Keputusan resign itu personal banget. Nggak ada jawaban benar atau salah. Tapi satu hal yang pasti: jangan bertahan hanya karena takut, dan jangan resign hanya karena impulsif.
Urbie’s, kerja itu bukan soal bertahan paling lama, tapi gimana kamu berkembang dan tetap waras. Jadi, sambil nunggu momen tepat, terus gali potensi diri, dan jangan ragu buat ambil keputusan yang terbaik buat masa depanmu.