Home Highlight Manchester United Gagal Total, Luke Shaw: “Kami Harus Bertanya, Apakah Kami Layak...

Manchester United Gagal Total, Luke Shaw: “Kami Harus Bertanya, Apakah Kami Layak di Sini?”

496
0
Manchester United kalah dari Tottenham - sumber foto Instagram spursofficial
Manchester United kalah dari Tottenham - sumber foto Instagram spursofficial
ohbeauty.id

Hi Urbie’s! Musim buruk Manchester United resmi ditutup dengan pahit setelah mereka kalah 0-1 dari Tottenham Hotspur di final Liga Europa. Kekalahan ini bukan hanya membuat mereka gagal meraih trofi, tapi juga memastikan bahwa Old Trafford tidak akan menjadi tuan rumah kompetisi Eropa musim depan—baru kedua kalinya terjadi dalam 35 tahun terakhir.

Bek kiri MU, Luke Shaw, tidak menutupi rasa frustrasinya. Dalam wawancara emosional usai pertandingan di Estadio de San Mames oleh ESPN, ia mengatakan bahwa para pemain harus introspeksi diri dan mempertanyakan apakah mereka benar-benar pantas mengenakan seragam Setan Merah.

“Untuk klub sebesar Manchester United, musim seperti ini jelas tidak cukup baik,” ujar Shaw. “Saya, dan saya rasa semua pemain harus bertanya kepada diri sendiri malam ini: Apakah kami cukup bagus untuk berada di sini?”

Shaw menyebut kekalahan dari Spurs sebagai kerugian besar bagi klub, dan menilai performa tim sepanjang musim benar-benar tidak dapat diterima. Ia juga meminta maaf kepada para pendukung yang tetap setia meskipun tim berada di titik terendah sejak degradasi ke Divisi Dua pada tahun 1974.

“Kita semua tahu betapa pentingnya laga ini. Ini sangat merugikan,” lanjut Shaw. “Kami harus berdiri dan menerima kritik. Karena seperti yang saya katakan, kami sebagai pemain—kami tidak cukup baik untuk klub sebesar Manchester United. Kami bertanggung jawab penuh.”

Perubahan Besar Manchester United di Musim Panas

Shaw tidak hanya berhenti pada kritik. Ia secara gamblang menyebut bahwa perubahan besar harus terjadi di musim panas ini. Artinya, kemungkinan akan ada banyak perombakan skuad, dan tidak menutup kemungkinan sejumlah pemain akan hengkang dari klub.

“Ada banyak hal yang harus diubah,” katanya. “Dan saya pikir Ruben adalah orang yang tepat.”

Baca Juga:

Sosok yang dimaksud adalah Ruben Amorim, pelatih asal Portugal yang memimpin United musim ini. Setelah kekalahan dari Spurs, Amorim bahkan sempat menyatakan kesiapannya untuk mundur tanpa kompensasi. Namun, Shaw membela pelatih berusia 40 tahun itu dan yakin Amorim masih layak mendapat kepercayaan.

“Dia melihat semuanya, bukan hanya di lapangan tapi juga di luar lapangan. Standar, pola pikir, semuanya,” kata Shaw. “Dia tahu apa yang harus diubah.”

Kegagalan yang Jadi Titik Balik?

Hi Urbie’s, kegagalan memang menyakitkan, apalagi bagi klub sebesar Manchester United yang punya sejarah dan ekspektasi tinggi. Tapi bisa jadi, musim ini akan jadi momen refleksi terbesar bagi klub. Shaw dan para pemain kini berada di titik di mana tidak ada lagi tempat untuk bersembunyi.

Para penggemar mungkin kecewa, tapi komentar jujur Shaw setidaknya menunjukkan ada kesadaran internal yang bisa jadi pijakan untuk bangkit. Dengan absennya United dari kancah Eropa musim depan, waktu dan ruang untuk membenahi banyak hal terbuka lebar.

Pertanyaannya sekarang: Apakah para pemain mau menjawab tantangan ini? Atau justru klub perlu mencari darah baru yang bisa benar-benar membawa kembali semangat juara ke Old Trafford?

Yang jelas, musim panas 2025 akan jadi salah satu periode paling penting dalam sejarah klub—bukan hanya untuk pembenahan skuad, tapi juga untuk membangun kembali kepercayaan dari para penggemar.

Karena, seperti kata Shaw, “sesuatu harus berubah.” Dan perubahan itu tak bisa ditunda lagi.

Novotel Gajah Mada

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here