Urbie’s, Sering dengar kata “rekomendasi” dan “referensi”? Sekilas memang mirip, sama-sama melibatkan seseorang yang bicara tentang kita atau sesuatu. Tapi, sebenarnya ada perbedaan mendasar yang cukup penting, lho! Ibaratnya, kalau rekomendasi itu ajakan, referensi itu lebih ke bukti. Bingung? Mari kita bedah satu per satu.
Rekomendasi: “Saya Jamin Dia Bagus!”
Bayangkan kamu lagi mencari produk atau jasa. Pasti senang kan kalau ada teman yang bilang, “Eh, coba deh produk ini, bagus banget! Aku udah pakai sendiri.” Nah, itu adalah rekomendasi.
Baca Juga:
- Island Hopping Seru di Pulau Harapan: Surga Tropis yang Wajib Kamu Kunjungi!
- Warkop DKI Reborn Akan Disulap Jadi Horror-Comedy! Falcon Pictures Gaet Sutradara “Shutter” Asal Thailand
- Dari Forum UN Tourism hingga Diplomasi Rasa: Wamenpar Promosikan Indonesia di Madrid
Apa itu Rekomendasi? Rekomendasi itu intinya adalah saran atau dukungan dari seseorang yang punya pengalaman atau pengetahuan tentang sesuatu atau seseorang. Orang yang memberikan rekomendasi biasanya punya kredibilitas dan ingin meyakinkan orang lain bahwa apa yang direkomendasikan itu memang patut dipertimbangkan.
Kapan Rekomendasi Dipakai?
- Mencari pekerjaan: Surat rekomendasi dari mantan bos atau dosen yang bilang kamu pekerja keras dan cerdas.
- Membeli produk/jasa: Ulasan positif dari pembeli lain atau selebriti yang pakai produk tertentu.
- Film atau buku: Teman menyarankan kamu nonton film A karena ceritanya bagus.
- Tempat wisata/kuliner: Seseorang menyarankan kamu ke restoran B karena makanannya enak dan suasananya nyaman.
Intinya: Rekomendasi itu sifatnya subjektif (berdasarkan pandangan pemberi rekomendasi) dan bertujuan untuk mempengaruhi keputusan penerima rekomendasi agar mencoba atau memilih sesuatu/seseorang.
Referensi: “Ini Buktinya Dia Memang Begitu.”
Sekarang, coba bayangkan kamu mau melamar kerja. Perusahaan mungkin akan meminta “daftar referensi.” Ini bukan berarti mereka minta temanmu menyarankan kamu, tapi mereka ingin memverifikasi informasi tentang kamu dari orang-orang yang mengenalmu secara profesional.
Apa itu Referensi? Referensi adalah informasi atau data yang bisa digunakan sebagai rujukan atau bukti untuk mendukung suatu pernyataan atau klaim. Dalam konteks personal, referensi bisa berupa nama kontak orang-orang yang bisa memberikan kesaksian (verifikasi) tentang keterampilan, pengalaman, atau karakter seseorang.
Kapan Referensi Dipakai?
- Lamaran kerja: Perusahaan menghubungi mantan atasanmu untuk menanyakan tentang performa kerjamu.
- Penelitian ilmiah: Penulis mencantumkan sumber-sumber (buku, jurnal, artikel) yang mereka gunakan untuk mendukung argumen mereka.
- Penulisan esai: Siswa menggunakan kutipan dari buku atau artikel untuk mendukung pendapat mereka.
- Memverifikasi informasi: Misal, kamu ingin tahu apakah seseorang benar-benar pernah bekerja di perusahaan X. Kamu bisa menghubungi orang yang dijadikan referensi oleh orang tersebut.
Intinya: Referensi itu sifatnya objektif (berdasarkan fakta atau pengalaman nyata) dan bertujuan untuk memverifikasi atau mendukung informasi yang sudah ada.
Jadi, Apa yang Perlu Diingat?
Gampangnya, rekomendasi itu seperti “promosi”, sementara referensi itu seperti “bukti pendukung”.
Saat kamu minta rekomendasi, kamu berharap orang itu akan memberikan dukungan dan pandangan positif tentangmu atau apa yang kamu minta. Tapi kalau kamu diminta referensi, artinya mereka ingin mengonfirmasi hal-hal spesifik tentang kamu dari orang yang mengenalmu secara profesional.
Semoga penjelasan ini bikin kamu enggak bingung lagi ya antara rekomendasi dan referensi! Ada lagi yang mau kamu tanyakan?






















































