Home Health Tragis! Wanita Texas Meninggal Akibat Infeksi Amoeba Pemakan Otak dari Air Keran

Tragis! Wanita Texas Meninggal Akibat Infeksi Amoeba Pemakan Otak dari Air Keran

344
0
Tragis! Wanita Texas Meninggal Akibat Infeksi Amoeba Pemakan Otak dari Air Keran
Amoeba Pemakan Otak, foto news channel
Mercure

Texas kembali menjadi sorotan setelah sebuah insiden tragis menimpa seorang wanita yang tak disebutkan namanya. Ia meninggal dunia akibat terinfeksi amoeba pemakan otak yang sangat mematikan, Naegleria fowleri, setelah menggunakan air keran untuk membilas sinus melalui perangkat irigasi hidung. Kasus ini menjadi pengingat keras akan pentingnya kehati-hatian dalam menggunakan air untuk kebutuhan medis, terutama bagi para pengguna perangkat bilas hidung atau neti pot.

Apa Itu Naegleria fowleri?

Naegleria fowleri adalah amoeba bersel tunggal yang hidup di air tawar hangat, seperti danau, sungai, kolam, serta sumber air panas. Meskipun organisme ini umum ditemukan di alam, infeksi yang ditimbulkannya sangat langka — namun hampir selalu berujung pada kematian.

Amoeba ini dijuluki sebagai “amoeba pemakan otak” karena kemampuannya menyebabkan infeksi otak yang dikenal dengan nama Primary Amoebic Meningoencephalitis (PAM), sebuah kondisi yang menghancurkan jaringan otak secara cepat dan fatal. Organisme ini masuk ke tubuh manusia melalui hidung, lalu menyusup ke otak melalui saraf penciuman.

Kronologi Kasus: Dari Irigasi Sinus hingga Kematian

Menurut laporan resmi dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), wanita Texas tersebut diduga menggunakan perangkat pembersih sinus dengan air keran dari sistem air di kendaraan rekreasional (RV) miliknya. Air yang digunakan ternyata berasal dari tangki air yang telah diisi pada waktu yang tidak diketahui, bahkan sebelum RV tersebut dibeli tiga bulan sebelumnya.

Laboratorium kemudian mengonfirmasi keberadaan Naegleria fowleri dalam cairan serebrospinal (cairan otak) milik pasien. Ini menegaskan bahwa air yang tidak dimasak terlebih dahulu menjadi sumber infeksi mematikan tersebut.

Baca Juga:

Seberapa Umum Infeksi Ini?

Meski terdengar sangat mengerikan, infeksi Naegleria fowleri sebenarnya sangat jarang terjadi. Di Amerika Serikat, hanya tercatat sekitar tiga hingga delapan kasus setiap tahunnya. Namun, tingkat kematian akibat infeksi ini sangat tinggi — hampir 97 persen dari mereka yang terinfeksi tidak bisa diselamatkan.

Gejala awal biasanya muncul dalam 1-9 hari setelah terpapar dan dapat mencakup demam, sakit kepala parah, mual, muntah, dan perubahan mental. Infeksi berkembang sangat cepat, menyebabkan kejang, koma, dan biasanya berujung pada kematian dalam waktu kurang dari seminggu.

Peringatan Keras dari CDC

CDC menekankan bahwa penggunaan air keran biasa — bahkan yang dianggap aman untuk diminum — tidak selalu aman untuk prosedur irigasi hidung. Mereka menyarankan agar hanya menggunakan:

  • Air suling (distilled water)
  • Air steril yang dibeli dari apotek
  • Air yang direbus minimal selama satu menit (tiga menit di daerah dataran tinggi), lalu didinginkan

Bagi pengguna perangkat seperti neti pot atau semprotan sinus, penting untuk memastikan bahwa air yang digunakan bebas dari mikroorganisme berbahaya.

Pelajaran dari Insiden Ini

Tragedi ini menjadi pengingat betapa pentingnya edukasi publik mengenai penggunaan air yang aman untuk prosedur medis di rumah. Banyak orang menganggap air keran cukup aman karena telah diolah untuk konsumsi sehari-hari. Namun, untuk aplikasi yang memungkinkan air masuk langsung ke dalam tubuh melalui rongga seperti hidung atau telinga, risiko infeksi tetap tinggi jika tidak ada perlakuan sterilisasi yang tepat.

Apalagi di musim panas atau daerah dengan iklim hangat seperti Texas, risiko pertumbuhan Naegleria fowleri dalam air meningkat secara signifikan.

Novotel Gajah Mada

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here