Urbie’s, India, negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, akhirnya akan menggelar sensus nasional pertama mereka sejak 2011! Setelah penantian panjang selama 16 tahun, pemerintah India secara resmi mengumumkan pada 16 Juni lalu bahwa sensus berikutnya akan dilakukan pada tahun 2027—menandai sensus pertama sejak pandemi COVID-19 memaksa penundaan besar-besaran sensus tahun 2021.
Sensus di India sejatinya dilakukan setiap 10 tahun sekali, dan merupakan salah satu proses pengumpulan data paling masif di dunia. Namun karena krisis kesehatan global yang melanda pada awal dekade ini, agenda penting tersebut sempat tertunda. Kini, dengan populasi yang diperkirakan telah melampaui angka 1,4 miliar jiwa, sensus terbaru ini menjadi sangat krusial, bukan hanya untuk mencatat jumlah penduduk, tetapi juga untuk memahami kondisi sosial yang terus berkembang.
Menariknya, sensus 2027 ini akan membawa perubahan signifikan dalam hal konten. Untuk pertama kalinya, pemerintah India akan menyertakan pertanyaan tentang afiliasi kasta, sistem kelas sosial yang telah mengakar kuat dalam masyarakat India selama berabad-abad. Hal ini menjadi langkah penting dan juga cukup kontroversial, mengingat kasta telah menjadi topik sensitif yang membelah opini publik India selama puluhan tahun.
Kebijakan ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam menyusun langkah afirmatif yang lebih tepat sasaran. Misalnya, hasil sensus ini bisa menjadi alat bagi pemerintah dalam mengalokasikan kuota khusus bagi kelompok masyarakat dari kasta yang dianggap lebih rendah dalam rekrutmen sektor publik serta penerimaan di institusi pendidikan tinggi. Ini dianggap sebagai upaya untuk mempersempit kesenjangan sosial yang masih terjadi di berbagai wilayah India.
Baca juga:
- LV8 Resort Hotel: Destinasi Liburan Sekolah Paling Pas buat Keluarga di Bali!
- Teppanyaki Matsuri: Festival All-You-Can-Eat Seru Bareng Wangsit Firmantika dan Rayhan Paramarta di Mercure Serpong Alam Sutera
- London Tambah Satu Lagi Penthouse Super Mewah: Mandarin Oriental Mayfair Resmi Luncurkan Suite Rp800 Juta Per Malam
Menurut data dari Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA), India telah menyalip China dan resmi menjadi negara dengan populasi terbesar di dunia sejak tahun 2023. Angka tersebut diprediksi akan terus meningkat, dan pada tahun 2025, populasi India diperkirakan akan melampaui 1,4 miliar jiwa. Sebagai perbandingan, pada sensus terakhir yang dilakukan tahun 2011, total penduduk India tercatat sekitar 1,21 miliar jiwa.
Dengan skala sebesar itu, sensus India bukan sekadar rutinitas administratif. Ia adalah proyek raksasa yang memengaruhi kebijakan publik, perencanaan pembangunan, dan distribusi sumber daya secara nasional. Melibatkan jutaan petugas sensus, proses ini mencakup pengumpulan informasi dari rumah ke rumah di seluruh pelosok India—dari perkotaan padat seperti Mumbai dan New Delhi, hingga desa-desa terpencil di Himalaya.
Namun di balik besarnya skala, muncul pula tantangan. Penyertaan data kasta dalam sensus akan memerlukan pendekatan yang hati-hati, mengingat potensi gesekan sosial dan politis yang bisa terjadi. Beberapa kalangan menyambut baik wacana ini karena dianggap membuka ruang keadilan sosial yang lebih luas, sementara yang lain khawatir bahwa hal ini justru bisa memperkuat identitas sektarian dan memperuncing pembelahan kelas.
Pemerintah India menyatakan bahwa desain sensus 2027 sedang dirancang dengan prinsip inklusivitas, transparansi, dan perlindungan data pribadi. Teknologi digital juga akan dimanfaatkan untuk mempercepat dan menyederhanakan proses input serta analisis data. Namun, tak sedikit yang bertanya-tanya: mampukah India menggelar sensus paling ambisius dalam sejarahnya ini tepat waktu dan tanpa hambatan berarti?
Satu hal yang pasti, hasil sensus 2027 ini akan menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah modern India. Dengan perubahan sosial yang cepat, pertumbuhan ekonomi yang dinamis, serta lanskap politik yang kompleks, data dari sensus ini akan sangat menentukan arah kebijakan India dalam beberapa dekade ke depan.