Hi Urbie’s!
Kabar menggembirakan datang dari dunia film Indonesia. Setelah lebih dari satu dekade sejak film pertamanya hadir, Garuda di Dadaku kini kembali dengan nuansa yang berbeda: versi animasi! Studio BASE Entertainment resmi merilis cuplikan perdana film ini pada Jumat, 1 Agustus 2025. Dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia pada tahun 2026, film ini akan menjadi babak baru dari waralaba yang telah menemani perjalanan penonton sejak tahun 2009.
Dalam teaser berdurasi 48 detik tersebut, kita diajak menyelami hari-hari awal seorang remaja bernama Putra. Usianya baru 14 tahun, tapi semangatnya menembus langit. Ia bersiap mengikuti seleksi tim sepak bola dengan penuh antusias—menyiapkan seragam, perlengkapan, bahkan inhaler kesayangannya. Momen ini terasa begitu dekat dengan kehidupan nyata anak-anak Indonesia yang memulai tahun ajaran baru: seragam yang masih wangi, semangat yang membara, dan harapan besar akan masa depan.
Namun, bukan film Garuda di Dadaku namanya kalau tidak menyentuh sisi emosional. Di balik semangat Putra, terselip rasa gugup dan tekanan. Adegan saat ia berjuang melakukan tendangan pertama di hadapan teman-temannya menjadi simbol tentang keberanian mengambil langkah pertama. “Lewat Putra, film ini menunjukkan bahwa keberanian untuk mencoba, meski dengan langkah kecil, adalah awal dari perjalanan besar,” tulis BASE Entertainment dalam siaran pers resminya.
Para Pengisi Suara Bertabur Bintang
Film ini juga dimeriahkan oleh deretan pengisi suara lintas profesi, mulai dari aktor, musisi, hingga figur publik yang sudah tidak asing lagi bagi generasi muda. Sebut saja Kristo Immanuel, Keanu Azka, Quinn Salman, Rizky Ridho, Sal Priadi, Oki Rengga, Zee Asadel, Revalina S Temat, Ringgo Agus Rahman, Ibnu Jamil, Emir Mahira, hingga Bima Sena. Komposisi yang menarik ini membuat film ini tidak hanya menjanjikan dari sisi cerita, tetapi juga dari segi performa suara yang emosional dan menyentuh.
Baca Juga:
- Takeru Satoh Resmi Gabung TikTok, Pamer Proyek Ambisius ‘Glass Heart’ yang Tayang di Netflix!
- Di Balik Gemerlap Korea, Tingkat Bunuh Diri Peringkat Tertinggi Tapi Harapan Hidup Tetap Tinggi
- 600 Tahun Diam, Gunung Krasheninnikov Bangkit Usai Gempa Kamchatka
Debut Sutradara Ronny Gani: Dari Hollywood ke Tanah Air
Yang juga membuat film ini istimewa adalah sosok di balik layar—Ronny Gani. Nama Ronny mungkin lebih dikenal sebagai seniman efek visual (VFX) yang pernah terlibat dalam produksi film-film besar seperti Transformers: Age of Extinction, Aquaman, Ready Player One, hingga beberapa judul dari Marvel Cinematic Universe. Kini, ia melakukan debut sebagai sutradara lewat Garuda di Dadaku versi animasi. “Proyek ini adalah kesempatan kami untuk menghasilkan sebuah karya yang bisa dinikmati oleh pecinta film, animasi, dan keluarga pecinta sepak bola di Indonesia,” ujar Ronny.
Kerja Sama Lintas Studio dan Perubahan Cerita yang Menarik
Film ini merupakan hasil kolaborasi antara BASE Entertainment dan KAWI Animation, dengan dukungan dari Springboard, Dasun Pictures, AHHA Corp, Robot Playground Media, dan PK Films. Dalam pernyataannya, pihak produksi menekankan bahwa Garuda di Dadaku bukan sekadar film sepak bola, tapi juga tentang tekad dan keberanian menghadapi tantangan hidup.
Jika Urbie’s familiar dengan kisah Bayu di versi film live-action sebelumnya, bersiaplah untuk kejutan. Versi animasi ini akan membawa alur cerita baru dengan tambahan elemen fantasi yang membuat petualangan Putra semakin berwarna. Jika Bayu dulu harus menembus batas keluarga dan lingkungan demi meraih mimpi, maka Putra kini dihadapkan pada tantangan yang lebih imajinatif—menghadirkan dunia penuh harapan dan keajaiban bagi generasi baru penonton.
Dengan semangat yang sama namun gaya bercerita yang lebih segar dan visual yang lebih berani, Garuda di Dadaku versi animasi tampaknya siap menginspirasi kembali—dan mungkin lebih kuat dari sebelumnya.
Tunggu kehadirannya di bioskop tahun 2026, ya Urbie’s!