Home Entertainment YOSHIKI X Japan Klarifikasi Soal “Kemiripan Lagu” di Dandadan: Santai, Tapi Tetap...

YOSHIKI X Japan Klarifikasi Soal “Kemiripan Lagu” di Dandadan: Santai, Tapi Tetap Tegas

572
0
YOSHIKI klarifikasi Dandadan pernyataan kedua - sumber foto X Yoshiki
YOSHIKI klarifikasi Dandadan pernyataan kedua - sumber foto X Yoshiki
Mercure

Hi Urbie’s! Beberapa hari lalu, media sosial X (sebelumnya Twitter) mendadak ramai setelah musisi legendaris Jepang YOSHIKI dari band X Japan mengunggah cuitan yang menyinggung adegan musik di Episode 18 Dandadan. Saat itu, YOSHIKI mengaku kaget mendengar lagu Hunting Soul yang dibawakan band fiksi Hayashi di anime tersebut, karena menurutnya terdengar mirip dengan musik X Japan.

Kini, YOSHIKI kembali angkat bicara. Melalui pernyataan keduanya di X, ia memberikan klarifikasi sekaligus meminta maaf atas kehebohan yang terjadi.

Dari “Apa Ini?” ke “Maafkan Aku” YOSHIKI

Kalau di pernyataan pertamanya YOSHIKI terdengar penuh tanya—bahkan menulis, “Apa ini? Bukankah ini terdengar seperti X JAPAN?”—maka di pernyataan keduanya, tone-nya jauh lebih tenang.

YOSHIKI menulis:

“Soal kejadian kali ini, aku kaget karena tiba-tiba mendapat kabar, jadi tanpa sadar langsung menuliskannya. Maaf sudah membuat heboh. Maafkan aku.”

Kalimat ini seperti angin sejuk di tengah diskusi panas penggemar anime dan musik yang sejak awal terbelah antara “ini tribute” atau “ini menjiplak.”

Sentuhan Humor YOSHIKI di Tengah Klarifikasi

Menariknya, YOSHIKI juga menambahkan pengamatan pribadi yang membuat banyak penggemarnya tersenyum. Ia menyadari bahwa di video cuplikan yang beredar, drummer band fiksi tersebut memakai penyangga leher.

“Ini juga baru aku sadari sekarang, di video ini aku memakai penyangga leher. Sepertinya memang drummer itu aku, ya? Sering dibilang kalau penyangga leher itu bagian dari fashion, tapi sebenarnya aku memakainya untuk tujuan medis.”

Komentar ini bukan hanya mengundang tawa, tapi juga menunjukkan bahwa YOSHIKI bisa menanggapi kontroversi dengan sisi manusiawi dan humor, meski ia dikenal sebagai sosok yang perfeksionis di industri musik.

Baca Juga:

Dari Potensi Tegangan ke Peluang Positif

Sebelumnya, reaksi awal YOSHIKI memicu spekulasi soal kemungkinan masalah hukum antara pihak X Japan dengan tim produksi Dandadan. Apalagi Hunting Soul memiliki beberapa elemen yang mengingatkan pada lagu legendaris X Japan, Kurenai, terutama pada teriakan panjang vokalisnya.

Namun, pernyataan keduanya mengisyaratkan bahwa YOSHIKI tidak menutup pintu untuk melihat hal ini dari sisi positif. Klarifikasinya membuat tensi mereda, dan percakapan publik bergeser dari “apakah ini plagiat?” menjadi “mungkin ini kebetulan atau bentuk penghormatan.”

Sekilas Tentang Hunting Soul dan Tim Kreatifnya

Biar kamu nggak ketinggalan info, Hunting Soul bukan lagu sembarangan. Dibaliknya ada tim kreatif papan atas:

  • Lirik, komposisi, aransemen: Nagai Seiichi
  • Produksi: Ushio Kensuke
  • Vokal: Taniyama Kisho
  • Gitar: Marty Friedman (mantan gitaris Megadeth)
  • Drum: Chargeeeeee…
  • Bass: Wakazaemon

Dengan line-up seperti ini, tak heran kalau lagu ini terdengar kuat dan penuh energi, hingga menimbulkan kemiripan nuansa dengan karya-karya rock besar.

Fans: Dari Tegang Jadi Bercanda

Hi Urbie’s, reaksi netizen Jepang dan internasional setelah pernyataan kedua YOSHIKI cukup menarik. Banyak yang merasa lega karena isu ini tampaknya tidak akan berlanjut menjadi sengketa hukum. Bahkan, beberapa fan art mulai bermunculan, menggambarkan YOSHIKI sebagai karakter anime lengkap dengan penyangga lehernya.

Klarifikasi ini juga memperlihatkan bahwa meski ada ego seni, komunikasi terbuka bisa mengubah suasana dari tegang menjadi santai. Dan siapa tahu, justru dari momen ini lahir peluang kolaborasi resmi antara YOSHIKI dan tim Dandadan di masa depan.

Pelajaran di Balik Kasus Ini

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi kreator: referensi dan inspirasi dalam karya seni itu wajar, tapi transparansi komunikasi bisa mencegah kesalahpahaman. Terlebih, saat karya tersebut menyentuh ikon musik yang punya identitas kuat dan basis penggemar yang besar.

Untuk penonton, ini juga pelajaran bahwa tidak semua kemiripan berarti pelanggaran. Kadang, itu hanyalah kebetulan atau hasil pengaruh budaya pop yang memang luas dan saling memengaruhi.

Drama kecil antara YOSHIKI dan Dandadan ini membuktikan satu hal: bahkan di dunia hiburan yang serba cepat, ada ruang untuk menyelesaikan perbedaan dengan kepala dingin… dan sedikit humor. Dan seperti yang sering kita dengar, musik—baik di panggung nyata maupun dalam anime—tetap punya kekuatan untuk menyatukan, bukan memisahkan.

Novotel Gajah Mada

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here