Home Lifestyle Drama Kantor vs Drama Rumah: Kok Kamu Campur, Sih?

Drama Kantor vs Drama Rumah: Kok Kamu Campur, Sih?

279
0
Ilustrasi Drama Kantor vs Drama Rumah: Kok Kamu Campur, Sih? - Foto: Freepik
Ilustrasi Drama Kantor vs Drama Rumah: Kok Kamu Campur, Sih? - Foto: Freepik
Urbanvibes

Hi Urbies’s! pernah nggak sih, pulang kerja dengan mood yang meledak-ledak karena atasan habis marahin kamu? Lalu, sampai rumah, semua orang di meja makan kena semprot padahal mereka nggak ada hubungannya sama sekali. Atau sebaliknya, kamu lagi ribut sama pasangan di rumah, terus datang ke kantor dengan wajah muram dan aura negatif yang bikin rekan kerja nggak berani nyapa. Fenomena ini sering terjadi, apalagi di usia produktif, di mana tekanan hidup mulai terasa nyata.

Kita sering lupa bahwa rumah dan kantor itu punya “dramanya” masing-masing. Dan masalahnya, banyak yang belum paham bahwa mencampur kedua drama ini hanya akan bikin semuanya makin berantakan. Padahal prinsipnya sederhana, emosi di rumah jangan dibawa ke kantor, dan emosi di kantor jangan dibawa ke rumah.

Dua Dunia, Dua Panggung Drama

Bayangkan kantor seperti panggung teater yang punya naskahnya sendiri seperti target kerja, rapat mendadak, politik kantor, sampai persaingan diam-diam antar rekan kerja. Semua itu sudah cukup bikin kepala panas. Sementara rumah punya panggung lain, yaitu hubungan keluarga, pasangan, masalah keuangan, hingga urusan pribadi yang nggak kalah ribet.

Baca Juga:

Kalau dua panggung ini saling cross over, hasilnya akan chaos. Energi negatif dari satu tempat bisa menghancurkan suasana di tempat lain, bikin kamu kehilangan keseimbangan hidup.

Kenapa Sih Harus Dipisah?

Biar Fokus Terjaga
Saat di kantor, fokusmu harus 100% untuk pekerjaan. Kalau pikiran masih sibuk mengulang drama di rumah, produktivitas otomatis turun. Begitu juga sebaliknya, di rumah seharusnya kamu bisa switch off mode kerja agar benar-benar istirahat.

Mencegah Hubungan Rusak
Membawa emosi ke tempat yang salah itu seperti menyalakan api di hutan kering, sekali nyala, bisa membakar semua. Hubungan kerja bisa rusak kalau kamu bawa drama rumah ke kantor, dan hubungan keluarga bisa renggang kalau kamu bawa drama kantor ke rumah.

Kesehatan Mental Lebih Terjaga
Memisahkan masalah adalah salah satu cara melindungi diri dari stres berkepanjangan. Kalau semua masalah ditumpuk jadi satu, beban mentalmu akan terasa dua kali lipat.

Cara Memisahkan Drama Kantor dan Rumah

Beri “Batas Transisi”
Gunakan waktu perjalanan pulang sebagai momen “reset”. Dengarkan musik, podcast, atau tarik napas dalam-dalam untuk melepaskan sisa emosi kantor.

Buat Ritual Lepas Kerja
Bisa dengan mengganti baju, mandi, atau membuat secangkir teh begitu sampai rumah. Tindakan kecil ini membantu otak menandai: “Oke, kerja selesai, saatnya fokus ke rumah”.

Pisahkan Ruang dan Gadget
Jangan bawa laptop kantor ke kamar tidur, dan jangan bawa ponsel kerja ke meja makan. Batas fisik membantu menciptakan batas mental.

Komunikasi Sehat
Kalau memang emosi sedang tinggi, beri tahu orang terdekat atau rekan kerja kalau kamu butuh waktu sebentar untuk menenangkan diri. Daripada meledak-ledak tanpa konteks, lebih baik memberi sinyal dari awal.

Pada akhirnya, rumah dan kantor itu seperti dua planet berbeda dan keduanya punya gravitasinya sendiri. Menjaga agar drama tidak menyeberang bukan berarti membohongi diri atau memendam perasaan, tapi soal menempatkan emosi di waktu dan tempat yang tepat.

Jadi, lain kali sebelum kamu melangkah keluar dari pintu rumah atau kantor, ingat satu hal: bawa badan dan pikiranmu, tapi tinggalkan dramanya di tempatnya masing-masing.

Novotel Gajah Mada

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here