Home Travel Ascott Waterplace Surabaya Rayakan Kemerdakaan Indonesia dengan Gandeng 17 Partner dan Pegiat...

Ascott Waterplace Surabaya Rayakan Kemerdakaan Indonesia dengan Gandeng 17 Partner dan Pegiat Seni Surabaya

260
0
Ascott Waterplace Surabaya Rayakan Kemerdakaan Indonesia dengan Gandeng 17 Partner dan Pegiat Seni Surabaya
Ascott Waterplace Surabaya Rayakan Kemerdakaan Indonesia dengan Gandeng 17 Partner dan Pegiat Seni Surabaya. Foto: Ascott Waterplace Surabaya
Mercure

Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80, Ascott Waterplace Surabaya mempersembahkan “Raya Indonesia”, sebuah perayaan seni, budaya, dan kebersamaan yang menggandeng 17 institusi, pengrajin, galeri dan seniman lokal dengan kiprah nasional yang berlangsung sepanjang mulai bulan Agustus.

Acara ini menghadirkan serangkaian program kesenian berbasis komunitas mulai dari (ACT) Art & Craft Takeover, Artalkshow, hingga Pasar Minggu, yang dirancang untuk menghidupkan semangat kemerdekaan sekaligus merayakan kreativitas kekayaan dan keberagaman Indonesia.

Beberapa partner yang termasuk pada Art & Craft Takeover adalah Chop Value – produk kerajinan perabotan rumah yang terbuat dari sumpit daur ulang, ada pula Indonesian Fashion Chamber dengan suguhan design fashion berkelas nan elegan, lukisan masterpiece dari Lim Keng, buku biografi yang menceritakan perjalanan serta mahakarya dari pelukis legendaris O.H. Supono, atau Patricia Thebez yang mengangkat seni lukis berbahan cat air dengan guratan guratan khasnya yang menyuarakan kesehatan mental.

Baca Juga:

Tidak hanya itu ada pula perhiasan dari merek Rubysh Jewelry yang terbuat dari sampah logam daur ulang, serta Saat Senggang yang menjual handmade crochet dengan memberdayakan perempuan sekitar. Semuanya tersaji apik di lobby dan dining room Ascott Waterplace Surabaya.

Tamu maupun pengunjung juga bisa membeli produk tersebut dimana 100% keuntungannya akan langsung diterima oleh para seniman dan pengrajin. Budhi Sanjaya, General Manager Ascott Waterplace Surabaya menuturkan bahwa hal ini adalah bagian dari komitmen Ascott Waterplace Surabaya dalam berkontribusi pada perkembangan UMKM.

“Kami punya tagline the Savour Art of Life, menikmati seni hidup, dimana kami menerjemahkan itu dengan memberi wadah karya-karya lokal agar semakin dikenal, dengan menghadirkan mereka (UMKM Kerajinan dan Karya Seni) saya kira itu juga akan memperkuat identitas kami, sekaligus memberi makna yang lebih dalam” ungkap Budhi Sanjaya seusai acara.

Ascott Waterplace Surabaya juga menyelenggarakan Artalkshow bertajuk The Impact of Art: A Creative Journey That Shapes Communities, forum diskusi yang membahas bagaimana seni dapat tumbuh dan dapat berkontribusi pada perkembangan sosial dan komunitas.

Diselenggarakan di Ascott Meeting Room, Artalkshow menghadirkan Danny Hartanto Kristiawan sebagai Art Director Orasis Art Space, Patricia Thebez seniman lukis, dan Mila Wijaya sebagai CEO Saat Senggang. Danny, mengatakan bahwa Orasis Art Space hadir bukan sebagai tempat untuk mengkomersialisasi seni, namun medium untuk menembus batas ruang dan waktu bagi siapapun yang ingin menikmati perkembangan seni.

“Orasis Art Space hadir untuk menghapus batas-batasan yang mengekang terciptanya seni yang berkembang. Ia adalah wadah yang mempertemukan segala bentuk semangat dalam berkesenian dengan setara dan jujur. Kita tidak hanya berbicara tentang sebuah cerita yang ingin kami sampaikan untuk siapapun yang hadir, namun keotentikan yang melekat sehingga harapannya dapat sampai ke setiap tamu kami,” kata Danny.

Sementara Patricia Thebez, mengaku seni adalah titik balik setelah mengalami pergulatan dalam kesehatan mental. “Seni bagi saya adalah titik balik bahwa ternyata ini jalan saya dalam menemukan ketenangan dan arti menjalani hidup, saya membagikan emosi dan perasaan saya dalam seni dan ternyata itu bisa juga dirasakan oleh banyak orang lain, dan saya ingin terus menjadi bagian dari cerita yang menginspirasi, khususnya bagi yang berjuang dalam kesehatan mental,” Ujar Patricia.

Disisi lain Saat Senggang, dengan membawa nilai handmade crochet, Mila Wijaya menuturkan crochet bukan hanya soal warna, itu soal ketekunan, karena satu tasnya perlu waktu enam belas jam non-stop saat dikerjakan.

“Saat senggang tidak hanya soal produk yang tampak cantik tapi juga ketekunan, bagaimana memberi makna bagi setiap Perempuan untuk tumbuh menjadi bagian keluarga dan sosial,” tutur Mila.

Pada kesempatan yang sama Ascott Waterplace Surabaya juga menghadirkan Pasar Minggu yang diisi oleh tenan-tenan kerajinan seni dan kudapan. Tenan-tenan yang terlibat antara lain Batik Yagasu, Batik ini menggunakan pewarna alami dari kayu-kayu alam untuk mewarnai batik mereka, misalnya kayu Mahoni untuk memberikan warna coklat yang khas.

Batik Yagasu memberikan kesan warna yang tenang dan tidak mencolok, menjadikan Batik nya terkesan lebih lembut dan berkarakter. Sementara Corner by Orasis, memberikan alternatif dalam menikmati seni dan menjadikan seni dapat dinikmati lewat medium yang lebih familiar, misalnya kaos kaki, parfum aromatik, gantungan kunci buku dan masih banyak lagi yang didapat dari berbagai seniman terpilih.

Terdapat pula Oktatelier dengan tenun ready to wear dan Etnikara yang menyuguhkan batik custom agar lebih sesuai dengan keinginan pelanggan. Selain tenan kerajinan, tersedia juga tenan yang menjual kudapan dan minuman, misalnya Savas’t yang menjual produk artisan tea, hadir dengan delapan teh jenis aroma teh yang berbeda, misalnya saja produk best sellernya – Vanilla Roiboss yang menggabungkan redbush dengan aroma vanilla, membuat siapapun yang meneguknya dapat merasakan ketenangan yang paripurna.

Kitchen Denay dengan produk olahan rendang dan sambal khas Minang, Baonderful dengan bakpao karakternya yang menjadi favorit anak-anak dan dibuat dari olahan tepung rendah kalori, serta Momami yang menjual kudapan kekinian dimsum yang tidak pernah terasa salah di lidah.

Di sore hari Ascott Waterplace juga melaksanakan workshop batik Gulijat dari Universitas Negeri Surabaya. Batik ini merupakan batik khas Banyuwangi yang menggabungkan teknik lipat dan jumputan.

Di hadiri oleh mayoratis tamu asing, workshop di Ascott Waterplace berhasil menarik minat tamu asing yang ingin mendalami kesenian Indonesia. Tidak hanya workshop, untuk memeriahkan suasana kemerdekaan Universitas Negeri Surabaya juga menghadirkan suguhan Tari Remo dan musik gamelan.

Novotel Gajah Mada

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here