Hi Urbie’s! “Hari yang Mantap”, salah satu lagu dari album terbaru sekaligus terakhir mendiang Gusti Irwan Wibowo, sukses mencuri perhatian publik dan menjadi fenomena baru di media sosial. Lagu yang masuk dalam album “ENDIKUP” ini ramai digunakan oleh pengguna TikTok dan Instagram Reels dalam berbagai video kreatif. Hingga kini, tercatat sudah lebih dari 751 ribu reaksi di TikTok dan 103 ribu reaksi di Instagram Reels, menjadikan lagu ini salah satu soundtrack paling populer di jagat digital beberapa bulan terakhir.
Kalau kamu aktif di medsos, pasti sudah sering dengar potongan lirik uniknya: “Hari yang mantap, aduh sedap” atau “Apa bisa kita bertemu walau sebentar?”. Lirik sederhana yang jenaka ini justru menjadi daya tarik utama, ditambah dengan melodi catchy dan aransemen ringan yang bikin pendengar tersenyum sejak detik pertama. Tak heran, lagu ini dengan cepat meledak dan menjadi latar berbagai konten: dari video parodi, daily vlog, lipsync challenge, hingga cover musik yang bertebaran di timeline.
Kolaborasi Penuh Chemistry dengan Nehru Rindra
“Hari yang Mantap” adalah hasil kolaborasi Gusti bersama Nehru Rindra, musisi yang memberi warna segar dengan nuansa duet penuh chemistry. Keduanya berhasil menciptakan kombinasi musikal yang ringan, menyenangkan, namun tetap terasa otentik. Kehangatan interaksi dalam vokal mereka membuat lagu ini terasa dekat dengan keseharian, seolah menggambarkan percakapan kecil yang sederhana tapi penuh makna.
Fenomena yang muncul di media sosial membuktikan bahwa musik tidak harus rumit untuk bisa menyentuh banyak orang. Kadang, justru lirik ringan yang penuh spontanitas mampu menjadi pengingat untuk menikmati hidup apa adanya—hari yang mantap.
Album “ENDIKUP”: Persembahan Terakhir Gusti Irwan Wibowo
Di balik meriahnya sambutan publik, ada kisah haru yang menyertai rilis lagu ini. Album “ENDIKUP” diluncurkan tepat sebulan setelah Gusti meninggal dunia akibat serangan jantung di Lembang, Bandung Barat, pada 15 Juni 2025. Album ini dirilis secara posthumous, menjadi karya perpisahan sekaligus persembahan terakhir Gusti untuk para penikmat musik Indonesia.
Dengan total 9 lagu, album ini tetap memancarkan karakter khas Gusti. Genre yang ia sebut “Enak di Kuping” memadukan dangdut pop, nuansa Melayu modern, lirik kocak, hingga sentuhan absurd yang relate dengan kehidupan anak muda zaman sekarang. Meski sudah tiada, jiwa Gusti tetap hidup dalam setiap nada dan kata yang ia tinggalkan.
Gusti Irwan Wibowo “Hari yang Mantap”: Spotlight di Tengah 9 Lagu
Dari sembilan lagu dalam album “ENDIKUP”, “Hari yang Mantap” langsung mencuri spotlight publik. Karakternya yang ringan, humoris, sekaligus menghibur menjadikannya pilihan tepat untuk soundtrack berbagai momen di media sosial.
Urbie’s, coba bayangkan: lagu ini diputar sebagai latar video kumpul bareng teman, vlog kuliner, atau sekadar lipsync iseng. Hasilnya? Semua terasa lebih fun dan penuh energi positif. Inilah kekuatan khas Gusti—menghadirkan musik yang jujur, menghibur, tapi tetap penuh musikalitas yang tidak bisa dianggap remeh.
Baca Juga:
- The Batman 2 Mulai Produksi, Siap Tayang Oktober 2027!
- Tissa Biani Tunjukkan Kedewasaan Emosional Lewat Single “Tegar”, Kolaborasi Spesial Bareng…
- Jangan Asal Connect! Bahaya Tersembunyi di Wi-Fi Publik Bandara
Musik yang Jujur, Karya yang Abadi
Meski raganya telah berpulang, karya Gusti Irwan Wibowo terus hidup dan menyebar di hati banyak orang. “Hari yang Mantap” bukan sekadar fenomena viral, melainkan bukti bahwa musik yang lahir dari kejujuran selalu menemukan jalannya sendiri. Lirik sederhana dan gaya musikal otentik menjadikan lagu ini timeless, relevan untuk generasi manapun.
Banyak musisi muda juga terinspirasi untuk membuat versi cover, remix, hingga parodi kreatif. Semua ini memperlihatkan bagaimana karya Gusti tetap berdenyut dalam berbagai bentuk interpretasi baru, memastikan warisan musiknya terus diteruskan oleh banyak tangan.
Reaksi Publik: Dari Tawa hingga Haru
Fenomena “Hari yang Mantap” juga menghadirkan beragam reaksi emosional dari publik. Di satu sisi, banyak yang tertawa dan ikut bersenang-senang dengan kejenakaan lagunya. Namun di sisi lain, ada rasa haru karena lagu ini lahir sebagai bagian dari album terakhir Gusti.
Di media sosial, warganet banyak menuliskan komentar penuh penghormatan, menyebut Gusti sebagai musisi yang berhasil membuat semua orang tersenyum bahkan setelah kepergiannya. Lagu ini pun menjadi semacam perayaan kecil atas hidup, sebuah pengingat bahwa setiap hari bisa menjadi “hari yang mantap” meski penuh keterbatasan.
“Hari yang Mantap” bukan hanya viral di media sosial, tapi juga menjadi warisan berharga dari perjalanan musik Gusti Irwan Wibowo. Lewat album “ENDIKUP”, Gusti meninggalkan jejak yang menghibur sekaligus menginspirasi, memperlihatkan bahwa musik sederhana bisa memiliki kekuatan besar untuk menyatukan orang.
Karya ini mengajarkan kita bahwa musik adalah bahasa universal yang melampaui waktu dan ruang. Meski Gusti telah berpulang, semangatnya tetap hidup dalam setiap senandung dan tawa yang lahir dari lagunya. “Hari yang Mantap” kini sudah tersedia di semua platform digital—dan siap menemani setiap langkah kamu, dari hari biasa jadi hari yang lebih mantap.



















































