Hi Urbie’s! Siapa sih yang nggak kenal Audrey Hepburn? Ikon film klasik, fashion darling, sekaligus humanitarian yang namanya abadi di dunia hiburan dan budaya pop. Tapi tahukah kamu kalau di balik pesona mata doe-eyes dan gaya elegannya, Audrey punya satu kemampuan istimewa yang bikin kagum: dia seorang polyglot, alias bisa bicara dalam banyak bahasa. Gokil banget, kan?
Bayangkan, selain jadi aktris legendaris Hollywood, Audrey Hepburn ternyata bisa berbicara enam bahasa: Inggris, Belanda, Prancis, Italia, Spanyol, dan Jerman. Kemampuan ini bukan sekadar skill tambahan, tapi benar-benar mencerminkan perjalanan hidupnya yang penuh warna lintas negara. Yuk, kita kupas lebih dalam kisah multibahasa Audrey yang bikin dia makin luar biasa.
Akar Kosmopolitan Sejak Kecil
Audrey lahir di Belgia tahun 1929 dengan nama Audrey Kathleen Ruston. Dari ayahnya yang berkebangsaan Inggris, ia belajar bahasa Inggris sejak dini. Sementara ibunya, seorang bangsawan Belanda, membiasakannya dengan bahasa Belanda di rumah. Jadi, sejak kecil Hepburn sudah terbiasa hidup dalam dunia bilingual. Bahasa Belanda bahkan jadi bahasa dominannya selama masa pertumbuhan di Belanda.
Lingkungan ini membentuk fondasi multibahasanya. Audrey kecil tumbuh dengan natural switching antara Inggris dan Belanda, sesuatu yang mungkin terlihat effortless tapi sebenarnya langka pada zamannya.
Prancis dan Ballet yang Membuka Dunia
Masa sekolah di Belgia dan pelatihan balet membuat Audrey berinteraksi erat dengan bahasa Prancis. Bahasa ini bukan hanya dipelajarinya secara akademis, tapi juga jadi bagian penting saat ia merintis karier seni. Fluency-nya dalam bahasa Prancis kelak membantu saat ia terjun ke dunia internasional dan bergaul dengan sineas Eropa.
Masa Perang dan Sentuhan Bahasa Jerman
Ketika Perang Dunia II pecah dan Belanda diduduki Jerman, Audrey remaja mau tidak mau harus terbiasa mendengar dan memahami bahasa Jerman. Walau tak pernah benar-benar menggunakannya secara luas setelah perang, pengalaman ini memperkaya pemahamannya terhadap dinamika budaya dan bahasa di masa sulit.
Italia: Roman Holiday & Cinta yang Mengakar
Salah satu momen paling penting dalam karier Audrey adalah saat membintangi film legendaris Roman Holiday (1953) bersama Gregory Peck di Italia. Demi film ini, Audrey mulai serius belajar bahasa Italia. Prosesnya berlanjut ketika ia menikah dengan Andrea Dotti, seorang psikiater asal Italia. Dari sini, kemampuannya makin matang hingga membuatnya bisa bercakap dengan lancar dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga:
- Berkemah 3 Hari Bisa Tingkatkan Sel Pembunuh Kanker Hingga 80%
- Inul Daratista Ajak Keluarga Indonesia Gemar Makan Ikan
- Buttonscarves Ubah Padang Pasir Dubai Jadi Runway Ikonik Dunia
Spanyol dan Kehidupan Santai
Pada 1960-an, Audrey sering menghabiskan waktu di rumahnya di Spanyol. Dari sinilah ia memperoleh keterampilan bahasa Spanyol, meski tidak sefasil bahasa lainnya. Ia bisa berkomunikasi secara kasual, cukup untuk menikmati kehidupan di sana dengan lebih intim.
Lebih dari Sekadar Bahasa
Fluency Audrey Hepburn dalam berbagai bahasa membuatnya bukan hanya aktris internasional, tapi juga global citizen sejati. Bayangkan, dengan modal Inggris, Belanda, Prancis, dan Italia yang lancar, ditambah Jerman dan Spanyol sebagai bonus, Audrey bisa dengan mudah menjembatani kultur yang berbeda.
Inilah yang membuatnya dicintai tak hanya di layar kaca, tapi juga dalam peran kemanusiaannya sebagai duta UNICEF. Bahasa menjadi jembatan empati, dan Audrey paham betul bagaimana menggunakannya.
Warisan Kosmopolitan Audrey
Kalau dipikir-pikir, kemampuan polyglot bahasa Audrey Hepburn adalah refleksi sempurna dari hidupnya yang lintas negara, lintas budaya, dan lintas peran. Dari Belanda, Belgia, Inggris, Italia, Spanyol hingga Hollywood, Audrey bukan cuma meninggalkan warisan berupa film klasik atau ikon fashion, tapi juga semangat keterhubungan global.
Bagi generasi kita, Audrey mengajarkan bahwa bahasa bukan hanya soal komunikasi, tapi juga tentang memahami orang lain lebih dalam. Dan mungkin, inilah alasan mengapa pesonanya terasa begitu universal, melintasi ruang, waktu, dan tentu saja… bahasa.
Kalau kamu bisa pilih satu bahasa asing untuk dipelajari agar bisa se-“global” Audrey Hepburn, bahasa apa yang jadi pilihanmu?


















































