Hi Urbie’s! Ada gosip musik yang sudah lama jadi bisikan di telinga para penggemar alternatif dan Mariah Carey. Bukan hanya karena diva pop dengan vokal lima oktafnya ini bakal hadir di Indonesia lewat konser “Mariah Carey – The Celebration of Mimi” pada Sabtu, 4 Oktober 2025 di Sentul International Convention Center (SICC), Jakarta, tapi juga karena satu rahasia masa lalunya yang perlahan terkuak. Yup, kita ngomongin album Someone’s Ugly Daughter dari band Chick yang rilis 5 September 1995 lewat Epic Records dan 550 Music.
Sekilas album ini tampak seperti rilisan band alternatif Amerika biasa, dengan vokalis utama Clarissa Dane. Tapi siapa sangka, di balik raungan gitar dan vokal grunge yang mentah itu, ternyata ada suara latar Mariah Carey—sosok yang kala itu sedang menapaki puncak kejayaan lewat album Daydream (1995).
Mariah Carey: Dari Pop Diva ke Rock Alternatif
Buat Urbie’s yang baru tahu, rahasia ini terungkap lewat memoarnya The Meaning of Mariah Carey (2020). Carey mengaku diam-diam merekam dan ikut memproduksi album tersebut bersama Clarissa Dane. Awalnya, Carey sendiri yang ngisi vokal utama. Tapi label rekamannya ketar-ketir. Mereka takut image sang diva pop bisa rusak kalau tiba-tiba muncul sebagai vokalis album rock alternatif yang edgy, penuh lirik sarkastis, dan jauh dari glamor pop.
Akhirnya, kompromi dibuat: Clarissa Dane mengambil alih vokal utama, sementara suara Mariah tetap bertahan di background vocal. Jadi, kalau kamu dengar baik-baik lagu-lagu di album ini, ada bisikan Mariah di balik distorsi gitar—sebuah detail yang bikin album ini terasa lebih “mistis” buat fans
Sentilan Pop ke Dunia Alternatif dari Mariah Carey
Kalau diingat lagi, Mariah sebenarnya udah kasih clue sejak tahun 1995. Dalam sebuah wawancara, dia sarkastis bilang kalau album barunya bakal “jadi rekaman alternatif.” Sementara di 1999, Carey juga sempat celetuk bahwa dia sebenarnya udah nulis beberapa lagu alternatif yang “nggak ada yang tahu.”
Buat fans musik alternatif, ini jadi semacam urban legend yang akhirnya terbukti benar. Bayangin aja, di era saat Nirvana dan Alanis Morissette lagi jadi wajah utama alternatif rock, ada Mariah Carey yang diam-diam pengen nyemplung ke sana.
Album Someone’s Ugly Daughter jadi bukti keberanian Mariah keluar dari kotak yang dibuat industri musik. Dia ingin nunjukin bahwa dirinya nggak cuma diva pop, tapi seorang musisi sejati yang bisa menulis, beradaptasi, bahkan bereksperimen dengan genre apapun.
Baca Juga:
- ChatGPT Go Resmi Hadir di Indonesia, Apa Bedanya dengan Versi Gratis?
- Film The Strangers: Chapter 2 (2025) – Teror Bertopeng Kembali Hantui Maya, Kali Ini Lebih Brutal
- Tiara Andini Umumkan Album Baru Edelweiss, Rilis 17 Oktober 2025
Dari Studio ke Jakarta: Perayaan Mimi
Nah Urbie’s, ngomongin rahasia masa lalu ini makin seru karena… drum roll … Mariah Carey bakal datang ke Indonesia!
Catat tanggalnya: Sabtu, 4 Oktober 2025, pukul 20.00 WIB di Sentul International Convention Center (SICC), Jakarta. Konser ini hadir dengan tajuk istimewa, “Mariah Carey – The Celebration of Mimi”.
Buat kamu yang ngikutin kariernya, ini bukan sekadar konser, tapi penghormatan buat perjalanan panjang Mariah—dari diva pop yang cetar, penulis lagu yang jenius, sampai musisi yang ternyata punya jejak tersembunyi di dunia alternatif. Bayangin vibes-nya: kamu teriak sing-along We Belong Together bareng ribuan orang, tapi di kepalamu masih terngiang rumor suara Mariah di album alternatif Chick. Goosebumps maksimal!
Menghubungkan Dua Dunia
Bagi saya pribadi sebagai fans alternatif, kehadiran konser ini jadi momentum langka. Karena jujur, dengerin Someone’s Ugly Daughter dan ngebayangin suara Mariah di baliknya, bikin gue merasa dia bukan hanya diva, tapi juga “outsider” yang nyempil ke skena kita dengan cara yang unik.
Dan ketika nanti dia tampil di SICC, mungkin Mariah nggak akan nyanyiin lagu-lagu Chick di panggung—tapi cukup rasanya untuk tahu bahwa di balik gaun glamor dan high notes, ada jiwa liar yang dulu pengen teriak bareng musik alternatif.
Udah siap jadi bagian dari sejarah? Karena konser The Celebration of Mimi bukan cuma soal nostalgia pop, tapi juga sebuah perjalanan mengenal sisi lain Mariah Carey yang jarang tersentuh. Dari “diva pop” sampai “chick rocker,” Mimi tetaplah Mimi—ikon musik yang nggak pernah takut melawan arus.



















































