Home Highlight Warner Bros Discovery Tolak Tawaran Rp930 Triliun dari Paramount-Skydance, Siapa yang Akan...

Warner Bros Discovery Tolak Tawaran Rp930 Triliun dari Paramount-Skydance, Siapa yang Akan Jadi Pembeli Selanjutnya?

674
0
Warner Bros Discovery Tolak Tawaran Rp930 Triliun dari Paramount-Skydanc - sumber foto warner bros
Warner Bros Discovery Tolak Tawaran Rp930 Triliun dari Paramount-Skydanc - sumber foto warner bros
Urbanvibes

Hi Urbie’s! Ada drama besar yang lagi mengguncang dunia hiburan global—dan kali ini bukan di layar lebar, tapi di ruang rapat para eksekutif. Yup, Warner Bros Discovery (WBD) baru aja resmi menolak tawaran akuisisi senilai hampir USD 60 miliar (sekitar Rp930 triliun) dari Paramount-Skydance.

Kabar ini bikin banyak orang di industri geleng-geleng kepala. Soalnya, tawaran tersebut bukan cuma tinggi, tapi juga datang dari pemain besar yang lagi agresif menguasai industri hiburan global. Tapi ternyata, bagi dewan direksi Warner Bros, uang sebesar itu belum cukup buat melepas kerajaan hiburan yang punya warisan panjang sejak tahun 1923.

Rp930 Triliun yang Ditolak Mentah-Mentah Warner Bros

Menurut laporan media Amerika, Paramount-Skydance sempat mengajukan penawaran mostly cash, sekitar USD 24 per lembar saham (setara Rp372.000). Tawaran ini udah masuk ke meja dewan direksi Warner Bros Discovery, tapi… langsung ditolak mentah-mentah.

Kenapa? Karena WBD merasa nilai mereka jauh lebih besar dari itu. Dan jujur aja, kalau kita lihat apa yang mereka miliki, mungkin mereka nggak salah. Bayangin aja, di bawah Warner Bros ada Harry Potter, DC Universe, Game of Thrones, Lord of the Rings, sampai katalog film klasik yang jadi fondasi sejarah Hollywood.

Itu belum termasuk HBO, Discovery Channel, CNN, dan Warner Bros Pictures—unit yang masing-masing punya kekuatan raksasa di bidangnya. Jadi, ya, bisa dimengerti kalau mereka nggak mau dijual “murah.”

Warner Bros Mau Dijual, Dipecah, atau Merger Sebagian?

Meski menolak tawaran itu, Warner Bros Discovery sekarang kabarnya lagi buka semua opsi. Ada tiga kemungkinan besar yang lagi dibahas:

  1. Menjual seluruh perusahaan,
  2. Memisahkan bisnisnya jadi dua bagian — Film dan TV Kabel,
  3. Atau melakukan merger sebagian dengan perusahaan lain.

Dan yang bikin dunia bisnis makin panas? Banyak pihak yang langsung ngelirik. Selain Paramount-Skydance, ada juga Comcast, Netflix, Apple, bahkan Amazon yang dikabarkan tertarik buat ambil alih sebagian atau seluruh asetnya.

Coba bayangin, kalau Netflix punya Harry Potter, atau Apple pegang Game of Thrones, dunia hiburan bakal berubah total.

Tapi… Ada Satu Masalah Besar

Yup, utang.
Warner Bros Discovery saat ini masih punya utang sekitar USD 35 miliar—setara dengan Rp542,5 triliun! Itu jumlah yang bahkan bisa bikin satu negara kecil mikir dua kali sebelum beli.

Jadi, siapa pun yang mau beli WBD, bukan cuma harus punya uang buat akuisisi, tapi juga punya strategi buat ngurus utang sebesar itu. Inilah kenapa banyak analis bilang, “Ini bukan merger kaleng-kaleng.”

Analis dari Wall Street bahkan menyebut keputusan Warner Bros buat buka opsi penjualan ini sebagai “salah satu momen paling menentukan dalam sejarah industri media global.” Kalau salah langkah, efek domino-nya bisa mengguncang dari Hollywood sampai ke layanan streaming di seluruh dunia.

Baca Juga:

Nama di Balik Drama: David Ellison

Tapi tunggu dulu, Urbie’s, karena ada satu nama menarik di balik semua ini — David Ellison.
Dia adalah CEO Skydance Media, perusahaan yang lagi menggandeng Paramount buat akuisisi ini. Kalau namanya terdengar familiar, itu karena dia adalah anak dari Larry Ellison, pendiri Oracle Corporation dan orang terkaya nomor dua di dunia.

Bukan cuma kaya, keluarga Ellison juga punya network politik yang kuat di pemerintahan Amerika Serikat. Banyak analis menduga, koneksi keluarga Ellison bisa jadi kunci penting buat meloloskan akuisisi sebesar ini dari rintangan regulasi yang super ketat di AS.

Apa Dampaknya ke Industri Hiburan Dunia?

Kalau Warner Bros Discovery akhirnya benar-benar dijual — entah seluruhnya atau sebagian — maka peta industri hiburan global akan berubah drastis.

Bayangin aja, kalau Apple dapet lisensi Harry Potter, mereka bisa bikin series eksklusif di Apple TV+. Kalau Netflix berhasil pegang Game of Thrones, mereka bakal ngalahin semua pesaing di ranah fantasy-drama. Dan kalau Amazon turun tangan, bisa aja mereka gabungkan dunia Lord of the Rings di Prime Video dengan warisan sinematik Warner Bros.

Semua kemungkinan itu lagi jadi bahan diskusi besar di dunia bisnis dan hiburan.

Hollywood Lagi di Persimpangan Besar

Jadi, Urbie’s, kita lagi menyaksikan salah satu babak paling menegangkan dalam sejarah Hollywood modern. Warner Bros Discovery, rumah bagi film dan serial legendaris, kini berada di persimpangan besar — antara mempertahankan independensi, atau melebur ke raksasa teknologi yang makin menguasai dunia hiburan digital.

Satu hal yang pasti, apa pun keputusan mereka nanti bakal mengubah cara kita menikmati film dan serial di masa depan.
Dan mungkin aja, dunia sihir Hogwarts atau semesta DC selanjutnya akan lahir dari platform yang sama dengan… Ted Lasso atau The Boys.

Novotel Gajah Mada

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here