Home Highlight Kisah Inspiratif Yuli Rahmawati: Dari Warung Kecil hingga Mampu Menguliahkan Anak

Kisah Inspiratif Yuli Rahmawati: Dari Warung Kecil hingga Mampu Menguliahkan Anak

43
0
Yuli Rahmawati dan warung Bu Yuli, Juara I Pujaan Vol. 4, sejak memutuskan menjadi Mitra Bukalapak omzet warungnya meningkat, usaha semakin stabil, dan peluang baru pun terbuka. (Foto: Dok. Bukalapak)
Urbanvibes

Hi Urbie’s! Di sebuah gang sempit di Kapuk Muara, Jakarta Utara, berdiri warung kelontong sederhana milik Yuli Rahmawati. Dari tempat kecil inilah, perempuan 40-an tahun itu menata masa depan keluarganya—pelan tapi pasti—dengan harapan yang tak pernah padam.

Pendidikan itu pintu masa depan, dan saya ingin anak-anak saya melewatinya tanpa terbatas apa pun,” ujar Yuli ketika ditemui di sela-sela kegiatannya di warung.

Hidup dalam keterbatasan ekonomi tidak membuatnya gentar. Sebaliknya, justru menjadi alasan baginya untuk bekerja lebih keras. Kedua anaknya kini menempuh pendidikan tinggi—sebuah pencapaian yang selalu ia impikan.

Awal yang Sederhana, Langkah yang Berarti

Yuli memulai warung kelontongnya pada 2006. Modalnya hanya Rp1 juta dan etalase kecil berisi barang-barang kebutuhan harian. “Awalnya seadanya sekali, tapi yang penting ada pemasukan untuk keluarga,” kenangnya.

Usahanya berjalan naik-turun selama bertahun-tahun. Namun, ia tak sekalipun terpikir untuk menyerah. Keinginan memperluas bisnis selalu ada, tetapi terbentur modal yang terbatas.

Dulu saya kerja sebagai SPG di mal. Setelah hamil anak pertama, saya sadar nggak mungkin bisa terus kerja dengan jam panjang. Nggak ada yang bisa bantu jagain anak, sementara suami juga belum punya pekerjaan tetap,” tuturnya.

Warung rumahan pun menjadi pilihan paling realistis—dan kelak menjadi pemantik perubahan besar dalam hidupnya.

Pengunguman Pemenang Pujaan Vol. 4, Yuli Rahmawati, Juara I Pujaan Vol. 4, sejak memutuskan menjadi Mitra Bukalapak omzet warungnya meningkat, usaha semakin stabil, dan peluang baru pun terbuka. (Foto: Dok. Bukalapak)

Pintu Baru Terbuka Lewat Mitra Bukalapak

Perjalanan Yuli berubah pada 2018 ketika ia bergabung menjadi Mitra Bukalapak. Ia mulai menjual pulsa, paket data, token listrik, hingga layanan pengiriman uang dari warung kecilnya.

Dari sini babak baru usaha saya dimulai. Warung jadi lebih ramai, dan hasilnya alhamdulillah jauh lebih baik,” katanya sambil tersenyum.

Pelanggan bertambah, omzet meningkat, dan warungnya mulai dikenal sebagai tempat yang serba ada di lingkungan sekitar. Yuli tak hanya menjual barang fisik, tetapi juga layanan digital yang sangat dibutuhkan warga.

Belajar dan Bertumbuh Bersama Komunitas Juwara

Salah satu langkah penting Yuli adalah bergabung dengan komunitas Juwara Mitra Bukalapak. Di sinilah ia menemukan teman seperjuangan, tempat berbagi tips, dan lingkungan yang saling mendukung.

Di Juwara, rasa kekeluargaannya besar sekali. Semua saling dukung. Saya belajar banyak, bukan cuma soal jualan, tapi juga soal semangat dan cara terus bertahan,” ujar Yuli.

Bersama komunitas inilah Yuli semakin percaya diri dan menemukan ruang untuk berkembang sebagai perempuan, ibu, dan pelaku usaha.

Baca Juga:

Dari Peserta Jadi Juara

Kerja kerasnya berbuah manis. Yuli terpilih menjadi Juara Pujaan Vol. 4, penghargaan bagi Mitra Bukalapak yang menunjukkan keteguhan, keberanian, dan semangat untuk terus tumbuh.

Ia menerima modal usaha Rp20 juta, yang rencananya digunakan untuk menambah stok warung, memperluas produk virtual, serta merenovasi sedikit ruang usaha agar pelanggan lebih nyaman.

Saya ingin warung ini makin berkembang, supaya bisa terus jadi jalan untuk menyekolahkan anak-anak sampai sarjana,” katanya penuh harapan.

Pesan untuk Sesama Perempuan: Kita Mampu

Bagi Yuli, Mitra Bukalapak bukan hanya platform jualan. Ini adalah ruang pemberdayaan perempuan—dari ibu rumah tangga hingga pedagang kecil—untuk saling menguatkan.

Saya ingin perempuan-perempuan lain percaya bahwa kita mampu. Kita bisa berdaya, bantu ekonomi keluarga, dan tetap jadi diri kita sendiri,” ucapnya mantap.

Kisah Yuli mengingatkan bahwa keberhasilan tidak selalu datang dari langkah besar. Terkadang, ia lahir dari keberanian memulai, ketekunan menjaga usaha, dan semangat untuk terus belajar.

Dari sebuah warung kecil di Kapuk Muara, Yuli menunjukkan bahwa ketika perempuan diberdayakan, keluarga—bahkan komunitas—ikut bertumbuh. Dan bagi Yuli Rahmawati, perjalanan ini baru saja dimulai.

Novotel Gajah Mada

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here