Halo, Urbies! Ada kabar gembira untuk kamu para Angginatic yang sudah menantikan karya penuh dari penyanyi bersuara lembut namun kuat, Anggi Marito. Akhirnya, album perdananya yang sudah lama dinantikan resmi dirilis. Album ini diberi judul “LUNE”, sebuah nama yang sederhana namun penuh makna. Diambil dari bahasa Prancis yang berarti “bulan,” LUNE menggambarkan kecantikan yang tenang dan memancar, layaknya seorang perempuan yang sinarnya tetap bersinar meskipun dunia di sekitarnya terasa meredup.
Dirilis di bawah naungan Universal Music Indonesia, LUNE menampilkan delapan lagu yang menjadi rangkuman perjalanan emosi, cinta, dan ketulusan dalam bentuk musik pop ballad. Anggi membagikan sisi dirinya yang paling jujur melalui album ini, menghadirkan lagu-lagu yang tidak hanya enak didengar, tetapi juga meninggalkan jejak emosional bagi pendengarnya.
Beberapa lagu di dalam album ini sebelumnya sudah lebih dulu hadir sebagai single dan mendapat sambutan hangat. “Tak Segampang Itu” karya Mario G Klau menjadi salah satu yang paling mencuri perhatian karena liriknya yang dekat dengan keseharian dan melodi yang begitu melekat di ingatan. Kemudian disusul dengan “Cara Mencintaimu”, kolaborasi penulisan dari Robinson Lokang dan Mario G Klau yang semakin memperkuat karakter ballad lembut yang dikenal dari Anggi.
Tak ketinggalan, Anggi kembali menghadirkan lagu “Aku Bukan Untukmu” ciptaan Aji Mirza Hakim, dan “Kisah Yang Lain” ciptaan Clara Riva yang menyuguhkan sentuhan musik sendu namun menyentuh. Sementara “Selama Ku Bernafas”, hasil kerja sama dengan Andi Rianto dan Sekar Ayu Asmara, memberikan nuansa dramatis yang memanjakan telinga.
Baca Juga:
- Perawatan Rambut Baru untuk Rambut Diwarnai dan Sering Distyling
- Studi Terbaru: Intervensi Nutrisi Dini Bisa Hemat 4 Kali Lipat Biaya Kesehatan Anak
- Epy Kusnandar Meninggal Dunia 3 Desember 2025! Dari Sinetron Ke Layar Lebar, Hingga Warung
Meski sudah kuat dengan deretan single tersebut, Anggi Marito tidak datang tanpa kejutan. Di LUNE, ia menyertakan tiga lagu baru yang menambah warna cerita dalam album ini. “Cukup Pergi” yang ditulis oleh Trakast, menghadirkan rasa kehilangan namun dibalut dengan ketegasan elegan. “Denganmu Nyaman”, kolaborasi Anggi bersama SEEK dan Clara Riva, menjadi lagu manis yang menggambarkan rasa aman dalam hubungan. Dan akhirnya, “Langitku Sendiri” dari Rendy Pandugo dan Ivan Alidiyan menutup album dengan suasana reflektif yang menenangkan.
Menurut Anggi, album ini mengajak pendengar untuk berkelana dalam kisah cinta dari waktu ke waktu. Ia menyebut LUNE sebagai kumpulan lagu balada simpel namun tulus—lagu-lagu yang mudah masuk ke hati dan akan terus dikenang. “Ada banyak rasa di album ini, semuanya memiliki pesan yang kuat. Karena itu tadi, ada ketulusan di semua materinya. Bila kalian mendengarkan, bakal bikin perasaan naik turun,” ujar Anggi berbagi cerita.
Selain menyampaikan sisi emosionalnya, Anggi juga ingin LUNE menjadi representasi perempuan yang kuat. Ia berharap pendengar, terutama perempuan, dapat merasakan semangat bahwa apa pun kondisi yang dihadapi, perempuan tetap memiliki sinar yang tidak mudah padam. Pesan ini terasa kuat dalam pilihan lirik, komposisi musik, hingga cara Anggi menyampaikan setiap melodi.
Dengan karakter vokalnya yang matang dan penuh rasa, Anggi Marito berhasil menghadirkan album yang bukan hanya enak didengar, tetapi juga sarat makna. Setiap lagu seolah menjadi bagian dari babak kehidupan yang pernah atau sedang dijalani banyak orang. Tak heran jika LUNE siap menjadi soundtrack harian para pendengarnya.
Anggi berharap album ini bisa menjangkau lebih banyak telinga, mengisi lebih banyak playlist, dan menjadi teman dalam banyak momen. “Harapannya pasti ingin album ini pendengarnya banyak. Materi album ini relate banget sama kehidupan sebagian orang. Jadi, enjoy, ya!” pesan Anggi.
Untuk kamu yang penasaran, album LUNE sudah tersedia di semua platform musik digital. Jangan lupa masukkan ke playlist harianmu dan rasakan perjalanan emosional dari setiap lagunya, ya, Urbies!
