Home Highlight Pembangunan “Stargate” Gerbang Raksasa AI Senilai Rp8.300 Triliun yang Mengguncang Dunia Teknologi

Pembangunan “Stargate” Gerbang Raksasa AI Senilai Rp8.300 Triliun yang Mengguncang Dunia Teknologi

341
0
Pembangunan Stargate pusat data AI - sumber foto Instagram
Pembangunan Stargate pusat data AI - sumber foto Instagram
Urbanvibes

Hi Urbie’s!, bersiaplah menyaksikan salah satu proyek teknologi paling ambisius dalam sejarah manusia. Bayangkan sebuah pusat data raksasa—bukan sekadar besar, tapi raksasa dalam skala yang bahkan sulit dibayangkan—yang mampu menjadi “otak” bagi kecerdasan buatan generasi berikutnya. Itulah Stargate, pusat data AI yang kini sedang dibangun oleh tiga raksasa: OpenAI, Oracle, dan SoftBank.

Dengan nilai investasi mencapai USD 500 miliar atau setara Rp8.300 triliun, Stargate diposisikan sebagai jantung inovasi AI masa depan. Proyek ini bukan hanya akan melahirkan terobosan baru dalam dunia kecerdasan buatan, tetapi juga mengguncang ekosistem komputasi global hingga ke harga RAM yang meroket tajam.

Stargate: Infrastruktur AI Terbesar yang Pernah Dibangun

Stargate bukan data center biasa. Ia digadang-gadang sebagai super-infrastruktur AI, tempat berbagai model kecerdasan buatan masa depan akan dilatih, dijalankan, dan dikembangkan. Skalanya melampaui pusat data komputasi konvensional, baik dari sisi ukuran, kapasitas energi, hingga kebutuhan perangkat kerasnya.

Dibangun di Amerika Serikat, proyek ini telah menarik perhatian global bukan hanya karena angka biayanya yang fantastis, tetapi juga karena dampak ekonominya. Pembangunan Stargate diperkirakan akan menciptakan 25.000 lapangan kerja baru, mulai dari insinyur, teknisi, hingga pekerja konstruksi.

Inilah gambaran sederhana betapa besarnya proyek ini: Stargate dirancang untuk menopang kekuatan komputasi yang belum pernah ada sebelumnya—menggabungkan jutaan chip, puluhan ribu server, dan sistem pendingin ultra canggih, semuanya untuk memberi “tenaga” bagi AI agar dapat berpikir lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih efisien.

Kolaborasi Raksasa: OpenAI, Oracle, SoftBank, hingga Samsung dan SK Hynix

Pada Oktober 2025, OpenAI resmi mengumumkan ekspansi besar-besaran dengan menggandeng dua pemasok memori terbesar di dunia: Samsung dan SK Hynix. Kemitraan ini memberi akses luar biasa kepada OpenAI—yakni suplai 900.000 wafer DRAM per bulan.

Untuk konteks, angka itu adalah sekitar 40% dari total suplai RAM global. Artinya, hampir setengah dari memori yang biasanya tersebar untuk laptop, PC, server, hingga gadget, kini diarahkan untuk pembangunan Stargate.

Kolaborasi jumbo ini dilakukan demi memastikan tidak ada hambatan pasokan ketika Stargate mulai dirakit. Sebab pusat data ini membutuhkan jumlah memori yang masif; bahkan para analis teknologi menyebutnya sebagai “proyek yang memakan DRAM terbanyak dalam sejarah umat manusia.”

Baca Juga:

Dampaknya Mengguncang Pasar: Harga RAM Naik 500%

Namun, Urbie’s!, langkah besar OpenAI ini datang dengan konsekuensi yang cukup menggemparkan: krisis RAM global.

Pasokan yang tiba-tiba berkurang drastis di pasar menyebabkan lonjakan harga yang ekstrem. Harga RAM di berbagai platform e-commerce dunia meroket hingga 500% hanya dalam waktu beberapa bulan. Para gamer, kreator konten, hingga perusahaan yang mengandalkan server komputasi mulai merasakan imbasnya.

Para ekonom memperingatkan bahwa kondisi ini kemungkinan akan berlangsung hingga tahun 2027, sampai suplai DRAM kembali stabil atau produsen memori mampu meningkatkan kapasitas produksi mereka.

Banyak pihak menduga bahwa kebijakan OpenAI mengamankan suplai memori dalam jumlah masif adalah pemicu utama gejolak harga ini. Namun bagi OpenAI, Samsung, dan SK Hynix, langkah ini adalah investasi jangka panjang demi terlaksananya proyek Stargate yang mereka sebut sebagai “tulang punggung era AI berikutnya.”

Pembangunan Stargate pusat data AI - sumber foto Instagram
Pembangunan Stargate pusat data AI – sumber foto Instagram

Mengapa Stargate Sangat Penting?

Jika Urbie’s! bertanya, “Mengapa dunia rela membangun proyek sebesar itu?” jawabannya terletak pada arah perkembangan AI.

Model AI modern seperti ChatGPT, Gemini, Claude, dan yang lainnya membutuhkan kapasitas komputasi yang luar biasa besar. Dan ke depan, AI tak lagi hanya menjawab pertanyaan—tapi mengelola industri, menciptakan obat, membantu eksplorasi luar angkasa, sampai membangun simulasi dunia nyata.

Stargate menjadi fondasi untuk:

  • Melatih model AI dengan skala triliun parameter
  • Mendukung riset-riset sains berskala besar
  • Menghadirkan layanan AI real-time yang jauh lebih cerdas
  • Mengembangkan sistem AI yang mampu berpikir lebih mirip manusia

Proyek ini, kata para ahli, bisa setara dengan “pembangunan pembangkit listrik untuk era AI.”

Arah Industri Teknologi Menuju 2030

Dengan Stargate, dunia sedang memasuki fase baru perlombaan komputasi global. Negara, perusahaan, dan industri kini berlomba menyiapkan infrastruktur digital terbesar mereka.

Dampaknya akan terasa hingga ke pengguna sehari-hari: dari bagaimana ponsel bekerja, harga perangkat keras, sampai cara perusahaan menjalankan layanan digital.

Jika semua berjalan sesuai rencana, Stargate akan mulai beroperasi di fase awal sebelum 2030 dan menjadi salah satu aset teknologi paling strategis di dunia.

Gerbang Menuju Masa Depan

Urbie’s!, Stargate bukan sekadar proyek. Ia adalah simbol ambisi manusia untuk menciptakan mesin yang mampu berpikir dan belajar dengan kemampuan hampir tak terbatas.

Dengan nilai investasi setara anggaran beberapa negara dan dampaknya yang mengguncang industri memori global, Stargate resmi menjadi salah satu proyek paling monumental di era teknologi modern. Dan kita semua sedang menyaksikan sejarah itu ditulis.

Novotel Gajah Mada

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here