Home Business Paramount Siap Rilis 30 Film per Tahun Upaya Akuisisi Warner Bros. Discovery

Paramount Siap Rilis 30 Film per Tahun Upaya Akuisisi Warner Bros. Discovery

199
0
Paramount Siap Rilis 30 Film per Tahun Upaya Akuisisi Warner Bros. Discovery
Urbanvibes

Halo Urbie’s! Industri hiburan Hollywood kembali memanas setelah Paramount mengumumkan langkah besar yang berpotensi mengubah peta kekuatan studio dunia. Dalam panggilan resmi kepada pers dan investor pada hari Senin, Paramount menyampaikan rencana ambisius untuk merilis lebih dari 30 film di bioskop setiap tahunnya. Pengumuman ini tak hanya memberi sinyal kebangkitan strategi layar lebar, tetapi juga menjadi bagian dari upaya besar mereka untuk mengakuisisi Warner Bros. Discovery dalam sebuah tawaran bernilai raksasa.

Langkah Paramount ini hadir sebagai respon langsung terhadap kabar bahwa Netflix telah lebih dulu mencapai kesepakatan mengikat untuk membeli Warner Bros. dan HBO senilai $82,7 miliar. Sejak berita itu mencuat, banyak pihak di Hollywood mengkhawatirkan masa depan ekosistem bioskop. Netflix selama ini dikenal fokus pada distribusi digital, bahkan Co-CEO-nya, Ted Sarandos, beberapa kali meremehkan urgensi pengalaman menonton di layar lebar. Meskipun Netflix sesekali merilis film di bioskop, sebagian besar dilakukan untuk memenuhi syarat penghargaan, bukan strategi komersial utama.

Dalam panggilan konferensi pada Jumat sebelumnya, Sarandos menyebut bahwa jendela eksklusif penayangan bioskop kemungkinan akan “berkembang” menjadi lebih singkat demi kenyamanan konsumen. Baginya, tujuan Netflix tetap sama: memberikan penayangan perdana kepada para pelanggan streaming secepat mungkin. Walau begitu, ia meyakinkan bahwa komitmen teater Warner Bros. tidak akan berubah dalam waktu dekat.

Namun, Paramount mengambil posisi sebaliknya. Melalui Paramount Skydance, perusahaan mengumumkan penawaran tender tunai senilai $30 per saham untuk mengakuisisi semua saham Warner Bros. Discovery yang beredar. Tidak seperti pendekatan Netflix yang hanya mengambil bagian tertentu dari aset perusahaan, Paramount mengincar keseluruhan bisnis WBD, termasuk jaringan TV seperti CNN, TBS, dan TNT. Tawaran ini menempatkan valuasi perusahaan di angka $108,4 miliar, jauh lebih besar dibandingkan proposal Netflix.

Baca Juga:

David Ellison, ketua dan CEO Paramount, menyampaikan bahwa langkah ini bukan sekadar ekspansi bisnis, melainkan komitmen untuk menjaga keberlangsungan industri layar lebar. Ia menegaskan bahwa film adalah salah satu ekspor budaya terbesar Amerika, dan karena itu warisan sinematik harus tetap dijaga, bukan dikurangi. Ellison juga menekankan bahwa akuisisi ini akan menghadirkan lebih banyak peluang bagi industri hiburan, bukan sebaliknya. Ia berjanji memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen, nilai lebih bagi pemegang saham, sekaligus dukungan lebih besar bagi para pekerja kreatif.

Sejak Skydance mengakuisisi Paramount pada musim panas lalu, perusahaan tersebut memang menunjukkan ambisi serius untuk menyegarkan kembali produksi film bioskop. Dari yang sebelumnya hanya delapan rilis per tahun, Skydance menargetkan 15 film pada tahun 2026, meningkat menjadi 17 film pada 2027, dan mencapai 18 film pada 2028. Jika digabung dengan rencana Warner Bros., yang setiap tahun merilis 12 hingga 14 film, maka janji Paramount untuk menghadirkan lebih dari 30 rilis bioskop setiap tahun menjadi wajar dan masuk akal.

Warner Bros. sendiri sedang berada di puncak performa, setelah tahun ini meraih pangsa pasar tertinggi berkat deretan film sukses seperti “Weapons,” “Sinners,” dan “Superman.” Dengan performa kuat ini, akuisisi Warner Bros. menjadi semakin strategis bagi Paramount, baik dari sisi produksi maupun distribusi.

Pertarungan raksasa antara Paramount dan Netflix bukan hanya soal kepemilikan studio film besar. Ini adalah pertarungan visi terhadap masa depan industri hiburan. Paramount percaya pada kekuatan ruang bioskop, sementara Netflix terus mendorong era streaming yang lebih cepat dan lebih fleksibel. Kini, seluruh mata tertuju pada keputusan Warner Bros. Discovery dan bagaimana langkah ini akan membentuk masa depan film di seluruh dunia.

Novotel Gajah Mada

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here