Hi Urbie’s! Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis laporan terbaru mengenai garis kemiskinan per September 2024. Dalam laporan tersebut, garis kemiskinan kini ditetapkan sebesar Rp595.242 per kapita per bulan, mengalami kenaikan tipis sebesar 2,11% dibandingkan Maret 2024. Meski kenaikannya kecil, angka ini mencerminkan tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, terutama di tengah situasi ekonomi yang dinamis.
Apa Arti Garis Kemiskinan Ini?
Garis kemiskinan adalah ukuran minimum kebutuhan hidup yang meliputi kebutuhan makanan dan non-makanan. Angka ini digunakan untuk menentukan jumlah penduduk miskin di Indonesia. Dengan nilai Rp595.242 per kapita per bulan, rata-rata pengeluaran ini setara dengan Rp148.750 per minggu atau sekitar Rp21.250 per hari.
Angka harian ini memberikan gambaran seberapa ketatnya masyarakat dengan pendapatan minimum harus mengatur pengeluaran mereka untuk mencukupi kebutuhan dasar seperti makanan, transportasi, dan tempat tinggal.
Kenaikan Tipis, Dampak Besar Pada Garis Kemiskinan
Kenaikan 2,11% dibandingkan Maret 2024 terlihat kecil di atas kertas, tetapi memiliki dampak signifikan bagi banyak keluarga. Inflasi yang terus terjadi pada kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng, dan bahan bakar, membuat beban hidup masyarakat semakin berat. Sementara itu, kenaikan garis kemiskinan ini menunjukkan adanya tekanan ekonomi yang dirasakan, terutama oleh kelompok rentan.
Baca juga:
- Lewat Curhat Instagram, Rose BLACKPINK Siap Taklukkan 2025!
- Awaji Island, Destinasi Unik untuk Pecinta Bawang Manis
- Patrick Kluivert dan Strateginya untuk Membawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
Tantangan di Lapangan
Dalam beberapa tahun terakhir, upaya pemerintah untuk menekan angka kemiskinan telah menunjukkan hasil, tetapi situasi ekonomi global dan nasional terus memberikan tantangan baru. Lonjakan harga barang pokok dan terbatasnya lapangan pekerjaan menjadi hambatan utama bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk keluar dari jeratan kemiskinan.
Bagi masyarakat yang hidup tepat di ambang garis kemiskinan, sedikit perubahan pada harga kebutuhan dasar dapat membuat mereka terjun ke dalam kategori miskin. Oleh karena itu, langkah strategis dari pemerintah diperlukan untuk menjaga stabilitas harga dan memberikan bantuan sosial yang tepat sasaran.
Apa yang Bisa Dilakukan?
- Pemerintah: Mengupayakan program perlindungan sosial yang lebih efektif, seperti subsidi pangan dan bantuan langsung tunai, agar dapat menjangkau kelompok masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
- Masyarakat: Mengoptimalkan pengelolaan keuangan keluarga dan mendukung usaha kecil sebagai salah satu cara untuk memperkuat ekonomi lokal.
- Swasta: Memberikan dukungan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat miskin.
Penetapan garis kemiskinan terbaru oleh BPS di angka Rp595.242 per kapita per bulan menjadi pengingat bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, diharapkan tantangan ini dapat diatasi sehingga kesejahteraan masyarakat semakin meningkat.



















































