Demi Moore, aktris yang dikenal dengan pesonanya, bakal berubah jadi monster mengerikan? Nah, itulah yang terjadi di film terbarunya, The Substance. Di tangan sutradara dan penulis Coralie Fargeat, Moore menjelma menjadi sosok yang bikin merinding, lewat peran yang pastinya bakal diingat sepanjang kariernya.
Di film ini, Demi Moore memerankan karakter Elisabeth Sparkle, seorang aktris yang kariernya menurun drastis tepat di usia 50 tahun. Acara kebugaran yang sudah ia bintangi bertahun-tahun tiba-tiba memecatnya. Merasa terpuruk dan dihantui ketakutan akan penuaan, Elisabeth mencoba jalan pintas: sebuah obat bernama “The Substance”. Obat ini katanya bisa bikin dia jadi lebih muda dan lebih baik. Tapi tunggu dulu, kenyataannya nggak semanis itu.
Baca juga:
- Pubertas Dini, Kamu Harus Tahu Ini Loh Penyebabnya!
- Agoraphobia: Penyakit Mental Pernah Dialami Kim Basinger dan Zayn Malik
- 5 Kebiasaan yang Bikin Hormon Bahagia Kabur dari Tubuh
Setelah mengambil The Substance, tubuh Elisabeth mengalami perubahan yang aneh. Versi mudanya, bernama Sue (diperankan oleh Margaret Qualley), muncul secara harfiah dari dalam dirinya. Elisabeth harus menjaga keseimbangan antara dirinya dan Sue. Tapi sayangnya, Sue mulai lepas kendali, dan efek samping dari obat itu mulai menyerang tubuh Elisabeth, mengubahnya jadi sosok yang sangat menjijikkan.
Bayangkan saja, di beberapa bagian film, tubuh Demi Moore terlihat bungkuk, tanpa rambut, dengan luka-luka yang terus terbuka dan bernanah di tulang punggungnya. Lututnya juga terlihat kayak paha ayam dengan urat biru yang menyembul keluar. Efek prostetik ini bikin ngeri, tapi juga bikin kita nggak bisa berhenti menonton.
Untuk efek monster ini, sang ahli prostetik Pierre Olivier Persin (yang juga pernah terlibat di Game of Thrones dan Avengers: Infinity War) benar-benar bikin karya yang luar biasa. Sekitar 70-80 persen perubahan tubuh Elisabeth di film ini dilakukan dengan prostetik asli, sementara sisanya menggunakan efek visual. Uniknya, sutradara Fargeat sangat menekankan penggunaan efek praktis, meskipun CGI udah canggih. “Di era AI sekarang, itu tantangan besar. Tapi Fargeat tetap teguh, dia maunya pakai efek praktis sebanyak mungkin,” kata Persin.
Proses pembuatannya nggak main-main, loh! Persin dan timnya menghabiskan hampir setahun untuk menyempurnakan prostetik Moore. Bahkan di lokasi syuting, Moore disebut sebagai pahlawan sejati. Dia nggak pernah ngeluh meski harus duduk diam berjam-jam demi memasang prostetik yang bikin tubuhnya terlihat semakin hancur sepanjang film.
Film The Substance nggak hanya memperlihatkan sisi gelap dari kecantikan dan ketakutan akan penuaan, tapi juga menegaskan totalitas Demi Moore sebagai aktris. Siap-siap aja, habis nonton ini kamu mungkin bakal mikir dua kali soal konsep kecantikan dan masa muda!
