Bagi pencinta musik rock di Indonesia, penampilan kolaboratif antara BURGERKILL dan CHE, vokalis dari band Cupumanik, di Synchronize Fest 2024 adalah momen yang tak boleh dilewatkan. Dengan nuansa metal yang kuat dan elemen orkestra yang megah, kolaborasi ini tidak hanya menghadirkan lagu-lagu favorit, tetapi juga membawa pesan mendalam yang menyentuh hati.
Persiapan yang Matang BURGERKILL dan CHE
Dalam persiapan untuk kolaborasi ini, CHE mengaku bahwa hal pertama yang harus dilakukan adalah menghapal lagu. “Kali ini, saya harus membawakan dua lagu BURGERKILL, terutama syair lagu ‘An Elegy’ yang berbahasa Inggris,” ujarnya. Ini menunjukkan betapa seriusnya CHE dalam menghidupkan kembali lagu-lagu yang menjadi bagian penting dari sejarah musik Indonesia.
Kesan yang Mengagumkan
Bagi CHE, tampil bersama BURGERKILL di festival tersebut adalah pengalaman yang mengesankan. “Ada elemen musik orkestra yang megah dari Alchestra, dan itu menambah kedalaman pada penampilan kami,” katanya. Kombinasi antara genre metal yang keras dengan musik orkestra menciptakan suasana yang benar-benar unik dan mengesankan.
Baca juga:
- Karya Mozart Saat Remaja Ditemukan Setelah 233 Tahun!
- Kisah Menarik: “5 Centimeters Per Second” Bertransformasi Menjadi Film Live-Action!
- Johnny Depp Siap Ubah Penampilan: Dari Gigi ke Seluruh Tubuh, Apa Saja yang Bakal Direnovasi?
Momen yang Menyentuh
Salah satu momen paling berkesan bagi CHE adalah ketika melihat kerumunan metalhead dan penggemar BURGERKILL yang mengirimkan energi positif ke panggung. “Itu sangat menyentuh, terutama saat saya ingat almarhum Eben, mendiang gitaris mereka,” tambahnya. Momen emosional ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan antara musik dan penggemarnya.

Lagu yang Dihadirkan
Dalam kolaborasi ini, mereka membawakan lagu “An Elegy” dan “Tiga Titik Hitam.” CHE menjelaskan, “Kami memilih ‘An Elegy’ untuk mengenang almarhum Ivan. Sedangkan ‘Tiga Titik Hitam’ adalah salah satu lagu dari album Killchestra.” Ini adalah cara yang indah untuk menghormati mereka yang telah pergi sambil merayakan karya yang telah ada.
Respons Penonton
Tanggapan penonton sangat positif, terutama dari para penggemar BURGERKILL. CHE menyebutkan bahwa para penggemar sudah mengetahui tentang kolaborasi ini melalui media sosial. “Sepertinya Begundal, fansnya BURGERKILL, sudah tahu saya akan menjadi kolaborator malam itu,” ujarnya. Energi dari penonton membuat penampilan semakin berkesan.
Keunikan Penampilan
Apa yang membedakan kolaborasi ini dari penampilan lainnya adalah perpaduan instrumen antara band metal dan musisi orkestra. CHE menekankan pentingnya kerjasama dan komitmen dalam menciptakan aransemen yang menarik. “Saya hanya ikut latihan satu kali dengan band dan tim orkestra, tapi mereka sudah melakukan workshop sebelumnya,” jelasnya.
Pesan untuk Penggemar
Setelah penampilan yang mengesankan ini, CHE berharap agar publik musik Indonesia dapat terus mengapresiasi kolaborasi unik seperti ini. “Ini adalah bentuk eksplorasi yang perlu didorong dalam industri musik kita,” ungkapnya.
Kolaborasi di Masa Depan
CHE juga berbagi tentang keinginannya untuk berkolaborasi dengan musisi lain di masa depan. “Saya ingin bekerja sama dengan Iwan Fals, band Bali ZAT KIMIA, atau band grunge Jakarta ARTIFICIAL SUN. Kolaborasi lintas genre pasti akan seru,” ujarnya. Ini menunjukkan semangat CHE untuk terus bereksplorasi dalam dunia musik.
Kolaborasi antara BURGERKILL dan CHE di Synchronize Fest 2024 adalah contoh nyata bagaimana musik dapat menyatukan berbagai elemen, menghormati yang telah pergi, dan menciptakan pengalaman yang mendalam. Bagi pencinta musik rock, momen ini adalah pengingat bahwa musik tidak mengenal batas dan selalu dapat berkembang. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati karya-karya unik yang akan datang!