Hi Urbie’s! Pada November 2023, dunia musik terkejut dan terpesona oleh perilisan single baru The Beatles, Now and Then. Ini bukan sekadar lagu; ini adalah karya yang disebut sebagai “lagu terakhir The Beatles,” menggabungkan suara John Lennon yang lama dengan sentuhan modern. Maju cepat ke 2024, lagu ini mendapatkan pengakuan besar dengan dua nominasi Grammy di kategori Best Rock Performance dan Record of the Year, sebuah penghormatan yang luar biasa untuk band legendaris ini dan untuk para penggemar yang masih setia.
Lahir dari Arsip, Dibangkitkan oleh Teknologi
Now and Then sebenarnya adalah proyek yang sudah lama mengendap. Awalnya, lagu ini hanyalah demo rekaman kasar John Lennon dari akhir 1970-an, dengan kualitas rekaman yang rendah dan noise yang hampir tak bisa diatasi oleh teknologi saat itu. Namun, berkat perkembangan teknologi, terutama melalui bantuan kecerdasan buatan (AI), para penggemar akhirnya bisa mendengar suara Lennon dengan kejernihan yang belum pernah ada sebelumnya.
Para anggota Beatles yang tersisa, Paul McCartney dan Ringo Starr, serta produser Giles Martin, bekerja sama menggunakan AI untuk memisahkan dan memperbaiki vokal Lennon dari kaset rekaman lama yang sebelumnya sulit digunakan. Dengan cara ini, Lennon seolah-olah “diundang” kembali ke studio, bergabung dengan Paul dan Ringo, serta beberapa potongan gitar yang dimainkan oleh mendiang George Harrison pada sesi rekaman awalnya
Kilas Balik: Cerita di Balik “Now and Then”
Proses ini membawa kita kembali ke pertengahan 1990-an, saat ketiga anggota Beatles yang tersisa saat itu mencoba menyelesaikan lagu-lagu demo Lennon sebagai penghormatan untuk sahabat lama mereka. Namun, masalah kualitas suara pada “Now and Then” terlalu berat untuk diatasi, sehingga proyek tersebut ditinggalkan. Harrison, yang lebih suka fokus pada kualitas yang tinggi, merasa lagu ini tidak layak dilanjutkan karena keterbatasan teknis.
Baca juga:
- K-Pop Festival 2024, Momen Seru yang Menghadirkan Budaya Korea di Jakarta
- NewJeans Jadi Global Brand Ambassador Indomie: Kolaborasi yang Mengguncang Media Sosial!
- Review Swiss-Belboutique Yogyakarta: Hotel Modern di Jantung Kota
Akan tetapi, pada akhirnya, McCartney menyimpan harapan untuk menyelesaikan “Now and Then.” Dengan bantuan teknologi modern, mimpi itu kini menjadi kenyataan, dan lagu ini akhirnya dirilis pada 2023. Bagi generasi baru, ini adalah kesempatan unik untuk mendengar karya orisinil The Beatles yang segar, seolah-olah mereka kembali bersama lagi di studio
Dua Nominasi Grammy yang Bersejarah
Di Grammy Awards 2024, Now and Then akan bersaing dalam kategori Best Rock Performance dan Record of the Year. Ini bukan sekadar nominasi; ini adalah sejarah yang hidup. Lagu ini akan bersaing dengan musisi-musisi dari generasi yang lebih muda, menunjukkan bahwa musik The Beatles masih relevan dan dihargai, bahkan setelah lebih dari setengah abad.
Bagi para penikmat musik usia 18-25 tahun, lagu ini adalah lebih dari sekadar nostalgia. Ia adalah pengingat bahwa kreativitas sejati dapat melampaui batasan waktu, membawa pengaruh yang terus terasa di masa kini. Generasi baru dapat menyaksikan langsung bagaimana musik klasik bertemu dengan teknologi terbaru, membawa pesan tentang cinta, kehilangan, dan harapan ke dalam bentuk yang sepenuhnya baru.
Penutup: Melihat Masa Depan Melalui Masa Lalu
Nominasi Grammy untuk Now and Then bukan hanya tentang penghargaan, tetapi tentang penerimaan luas bahwa musik The Beatles tetap relevan, kuat, dan menyatukan. Terlepas dari berapa banyak waktu yang telah berlalu, musik mereka terus menggema, menarik generasi baru untuk melihat ke belakang sambil berpikir ke depan.
Di Grammy Awards yang akan datang pada Februari 2025, kita akan melihat apakah Now and Then berhasil meraih penghargaan bergengsi ini. Sementara itu, kita bisa menikmati dan menghargai karya mereka, serta merayakan keajaiban yang terjadi ketika masa lalu dan masa kini bersatu dalam harmoni yang tak lekang oleh waktu.
