Awal Mula Tradisi Kirim Parsel
Hi Urbie’s, tradisi kirim parsel saat hari raya, khususnya Idulfitri, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Indonesia. Namun, tahukah Anda dari mana tradisi ini berasal?
1. Pengaruh Budaya Barat:
- Konsep parsel modern diperkirakan berasal dari tradisi “hampers” di negara-negara Barat. Pada awalnya, hampers merupakan keranjang anyaman yang digunakan untuk membawa bekal makanan dan minuman saat bepergian jauh.
- Pada abad ke-19, keluarga kelas menengah dan atas di Inggris mulai mengubah hampers menjadi hadiah mewah yang diberikan pada acara-acara khusus.
- Tradisi ini di perkenalkan oleh William The Conqueror setelah pertempuran hastings.
2. Adaptasi Budaya Lokal:
- Di Indonesia, tradisi ini berpadu dengan budaya saling memberi dan berbagi yang telah lama ada.
- Tradisi “ater-ater” dalam budaya Jawa Kuno, di mana orang-orang saling mengirimkan makanan atau hasil bumi kepada tetangga dan kerabat, menjadi salah satu akar dari tradisi ini.
- Selain itu, tradisi berbagi hadiah ini ternyata sudah ada sejak momen panen raya yang berlangsung di masa kerajaan abad ke-16.
Baca juga
- Nikmati Iftar Spesial di Zest Sukajadi Bandung, Sajian Lezat dan Promo Menarik!
- Sambut Ramadan dengan Kemewahan dan Cita Rasa Nusantara di Lorin Hotels
- Tjakap Djiwa, Transformasi Staycation di Aryaduta Menteng untuk Jiwa dan Raga
Makna Tradisi Kirim Parsel
Lebih dari sekadar hadiah, kirim parsel saat hari raya memiliki makna yang mendalam:
1. Silaturahmi:
- Menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi dengan keluarga, teman, dan rekan kerja.
- Melalui parsel, kita menyampaikan pesan bahwa kita peduli dan ingin berbagi kebahagiaan dengan orang-orang terdekat.
2. Ungkapan Rasa Syukur dan Kebahagiaan:
- Kirim parsel juga menjadi bentuk ungkapan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan selama bulan Ramadan.
- Menjadi simbol kebahagiaan dalam merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa.
3. Simbol Solidaritas dan Kebersamaan:
- Parcel tersebut bukan sekadar sekumpulan barang atau makanan yang dikirimkan, melainkan simbol solidaritas dan kebersamaan dalam memeriahkan suasana Idul Fitri serta membawa harapan dan doa akan kebahagiaan, kedamaian, dan kesuksesan bagi yang menerimanya.
Jadi tradisi kirim parsel saat hari raya merupakan perpaduan antara pengaruh budaya Barat dan kearifan lokal. Lebih dari sekadar hadiah, parsel menjadi simbol silaturahmi, ungkapan rasa syukur, dan kebersamaan. Semoga tradisi ini terus dilestarikan dan membawa kebahagiaan bagi semua orang.