Urbie’s, siapa sangka film dari game kotak-kotak ini bisa bikin bioskop se-Amerika berguncang? Yup, Minecraft: The Movie baru aja ngegas langsung ke puncak box office Amerika Utara dan resmi jadi film video game dengan pembukaan terbesar sepanjang sejarah, ngalahin The Super Mario Bros. Movie!
Dirilis pada 4 April 2025, film garapan Warner Bros. ini sukses meraup $157 juta hanya dalam tiga hari di Amerika Utara. Kalau digabungin sama pendapatan internasional sebesar $144 juta, totalnya jadi $301 juta cuma dalam satu akhir pekan. Padahal, biaya produksinya “cuma” $150 juta. Gokil, langsung hampir balik modal dalam hitungan hari!
Prediksi yang Dipatahkan, Ekspektasi yang Dilebihi
Awalnya, proyeksi box office-nya diprediksi “cuma” di angka $70–80 juta. Tapi Minecraft: The Movie malah sukses mencetak hampir dua kali lipat dari itu. Bahkan, film ini langsung salip Captain America: Brave New World dan jadi film No.1 tahun ini.
Film ini juga berhasil menggeser rekor yang sebelumnya dipegang oleh The Super Mario Bros. Movie (2023), yang saat itu membuka dengan pendapatan $146,36 juta.
Plot Seru di Dunia Kotak-Kotak
Disutradarai Jared Hess (Napoleon Dynamite), film ini menghadirkan Jason Momoa sebagai Garrett, seorang pemilik toko game, yang bersama tiga karakter lainnya—Natalie, Henry, dan Dawn—terlempar ke dunia Minecraft. Dunia di mana segalanya berbentuk kotak, tapi kreativitas bisa jadi senjata utama untuk bertahan hidup. Mereka pun harus bekerja sama dengan karakter legendaris, Steve (diperankan Jack Black), untuk bisa kembali ke dunia nyata.
Baca juga:
- Lebaran di Ladang Minyak: Kisah Para Pekerja Hulu Migas yang Mengabdi Tanpa Libur
- BPOM Klarifikasi Isu Penutupan Pabrik Skincare PT. Ratansha Purnama Abadi
- Nvidia Perkenalkan Groot N1: AI Canggih untuk Robot Humanoid
Kampanye Promosi Besar-Besaran
Kesuksesan Minecraft: The Movie juga didukung promosi besar-besaran dari Warner Bros. Mereka menggandeng lebih dari 45 brand raksasa, termasuk McDonald’s, Doritos, dan Oreo, buat meramaikan kampanye iklan—mulai dari media sosial sampai video promosi interaktif.
Iklan digital yang catchy plus kolaborasi brand yang relate sama Gen Z bikin Minecraft: The Movie berhasil menarik bukan cuma gamer dan fans film, tapi juga penonton umum dari berbagai usia. Bahkan, bioskop di daerah pun ikutan penuh sesak, nggak kalah dari kota besar.
Gen Z: Pasar Terkuat di Balik Sukses Film Ini
Dari hasil survei penonton, 52% bilang alasan mereka nonton karena filmnya terlihat menarik, 42% karena mereka memang pecinta Minecraft, dan 30% karena tertarik sama cerita dan temanya.
Data demografi penonton di Amerika Utara menunjukkan 43% berusia 18-24 tahun, dan 35% berusia 13-17 tahun. Ini bukti kuat kalau Gen Z adalah motor utama di balik meledaknya film ini. Tapi jangan salah, film ini juga dinikmati oleh usia 45 tahun ke atas lho, Urbie’s!
Penonton Puas, Meski Kritik Biasa Aja
Skor kritikus di Rotten Tomatoes emang cuma 47%, tapi di sisi lain skor audiens tembus 87%. CinemaScore juga kasih nilai “B+” secara keseluruhan, dan penonton di bawah 18 tahun bahkan kasih nilai “A”!
Artinya? Film ini berhasil bikin penontonnya puas dan senang, bahkan banyak yang bilang pengalamannya melebihi ekspektasi. Bioskop-bioskop pun berubah jadi tempat pesta: anak-anak sampai remaja melonjak-lonjak, joget di kursi, dan suasana penuh tawa serta sorakan, yang viral banget di TikTok dan Instagram.
Lebih dari Sekadar Film Video Game
Keberhasilan Minecraft: The Movie nggak cuma sekadar angka—tapi bukti kalau film adaptasi video game bisa banget punya daya tarik universal dan membentuk pengalaman menonton yang menyenangkan.
Dengan menjadikan film seperti ini sebagai mega hit, industri perfilman tetap bisa menghadirkan keberagaman cerita di layar lebar. Dan buat Warner Bros., ini jadi titik balik penting setelah deretan film sebelumnya kurang greget.
So, buat Urbie’s yang penasaran, Minecraft: The Movie wajib masuk daftar tontonan kalian bulan ini. Siap-siap diajak ke dunia blok-blokan yang ternyata lebih seru dari yang kalian bayangkan!
