Hi Urbie’s! Kalau kamu penggemar musik rock era ‘90-an, nama Andi Rif pasti bukan sesuatu yang asing di telinga. Vokalis karismatik dari band asal Bandung, /rif, yang melejit lewat lagu legendaris “Radja”, kembali mencuri perhatian—bukan karena lagu baru atau konser reuni, tapi lewat sebuah postingan reflektif di Instagram-nya yang bikin banyak orang senyum sekaligus merenung.
Tepat di momen Hari Film Nasional yang diperingati setiap 30 Maret, Andi membagikan pengalaman pribadinya soal dunia yang jarang ia sentuh, namun ternyata juga membuatnya jatuh hati—dunia film.
Lewat caption yang hangat dan penuh kerendahan hati, ia menulis:
“Banyak yang bertanya, enak jadi penyanyi atau jadi aktor film?
Buat saya, meskipun itu dunia yang berbeda, tapi dua-duanya menyenangkan ketika kita melakukannya dengan serius dan profesional.
Sebagai aktor saya masih harus banyak belajar, dan perlahan saya dapatkan dari semua teman-teman aktor yang saya kagumi, termasuk dari rekan-rekan direktur dan tim produksi film.
Selamat Hari Film Nasional…”
Ya, buat Urbie’s yang belum tahu, Andi Rif pernah berperan sebagai Dewa Tuak dalam film “Wiro Sableng” (2018). Film bergenre aksi-fantasi komedi itu disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko dan dibintangi oleh Vino G. Bastian. Meski bukan pemeran utama, karakter Dewa Tuak cukup mencuri perhatian karena pembawaannya yang eksentrik dan penuh energi—cocok banget dengan aura rockstar-nya Andi.
Antara Panggung dan Kamera
Ada yang bilang, panggung musik dan panggung film itu dua dunia yang berbeda. Tapi menurut Andi, keduanya punya kesamaan: butuh dedikasi dan profesionalisme.
Di atas panggung, Andi sudah lebih dari dua dekade menjadi sosok yang menggerakkan massa lewat vokal dan karismanya. Tapi di balik layar film, ia belajar untuk mendalami karakter, mengikuti arahan sutradara, hingga menyesuaikan energi yang tak selalu meledak-ledak seperti saat manggung.

Baca juga:
- Lebaran di Ladang Minyak: Kisah Para Pekerja Hulu Migas yang Mengabdi Tanpa Libur
- BPOM Klarifikasi Isu Penutupan Pabrik Skincare PT. Ratansha Purnama Abadi
- Nvidia Perkenalkan Groot N1: AI Canggih untuk Robot Humanoid
“Sebagai aktor saya masih harus banyak belajar,” tulisnya. Tapi justru dari pengakuan itulah kita bisa melihat betapa rendah hatinya seorang Andi Rif. Ia mengakui bahwa ia masih dalam proses, dan ia menikmati proses itu. Baginya, film adalah dunia yang menyenangkan jika dijalani dengan sepenuh hati.
Dukungan untuk Dunia Perfilman
Postingan ini bukan hanya soal Andi pribadi, tapi juga bentuk apresiasinya terhadap industri film Indonesia. Di tengah geliat industri film yang semakin kreatif, terutama pasca-pandemi, banyak musisi seperti Andi yang turut meramaikan layar lebar. Kolaborasi lintas disiplin ini membuktikan bahwa seni itu cair dan saling mendukung.
Hari Film Nasional bukan hanya milik para sineas, tapi milik kita semua—termasuk penonton, musisi, bahkan mereka yang baru menjajal dunia film. Andi pun memberi contoh bahwa tak ada kata terlambat untuk mencoba hal baru selama dijalani dengan niat belajar dan hati yang terbuka.
Andi Rif Inspirasi Buat Urbie’s
Postingan Andi ini bisa jadi inspirasi buat kamu, Urbie’s, yang sedang berada di persimpangan pilihan karier atau ingin menjajal hal baru. Entah itu berpindah haluan dari dunia kreatif ke dunia korporat, atau sebaliknya. Pesan Andi sederhana tapi kuat: jalani dengan serius dan profesional, maka hasilnya akan terasa menyenangkan.
Kita sering terjebak pada stereotip—kalau udah musisi ya musisi aja, kalau aktor ya aktor aja. Tapi Andi Rif membuktikan bahwa dengan mindset belajar dan kemauan untuk keluar dari zona nyaman, kita bisa berkembang lebih jauh. Bahkan seorang rockstar pun bisa menjadi Dewa Tuak, dan tetap relevan di era digital seperti sekarang.
So, selamat Hari Film Nasional juga buat kamu, Urbie’s. Terus dukung karya anak bangsa, baik di layar lebar maupun di layar kecil. Dan siapa tahu, mungkin kamu juga akan menemukan versi “Dewa Tuak”-mu sendiri dalam perjalanan kariermu nanti!