Hi Urbie’s! Saat dunia terus menuntut kita untuk jadi “baik” dan menyenangkan semua orang, Jackson Wang memilih jalan berbeda—dan ia merayakannya dengan lantang lewat single terbarunya, “GBAD” (Good Bad). Di sini, Jackson tidak sedang mencoba jadi pahlawan, melainkan sosok yang jujur terhadap dirinya sendiri. Ia mengangkat kisah tentang menetapkan batasan, menyakiti demi menyelamatkan diri, dan proses menyadari siapa sebenarnya diri kita.
“Terkadang, Kita Harus Jadi Brengsek…”
Kalimat itulah yang menjadi benang merah dari “GBAD”. Jackson menggambarkan momen ketika seseorang akhirnya berkata, cukup. Bukan karena ingin melukai, tapi karena ingin melindungi kehendak dan keseimbangan batin.
Dengan nada sarkasme dan sedikit gelap, Jackson menunjukkan bahwa menetapkan batas bisa membuat kita terlihat “jahat” di mata orang lain. Tapi inilah harga dari pertumbuhan pribadi yang sejati. Melalui lagu alt-R&B ini, Jackson menanggalkan topeng “people pleaser”-nya dan menyambut sisi dirinya yang lebih real, lebih raw, dan lebih jujur.
GBAD! Kolaborasi Jazzy & Visual Surreal
Diproduseri oleh Dem Jointz, pemenang Grammy yang juga pernah bekerja sama dengan artis kelas dunia, “GBAD” mengusung suasana jazzy yang laidback namun penuh nuansa emosi. Vokal Jackson tetap menjadi highlight, terdengar intens namun lembut, seperti konflik batin yang ingin diteriakkan tapi tertahan dengan tenang.
Video musiknya pun tak kalah mengesankan. Disutradarai oleh Rich Lee, MV “GBAD” membawa kita ke dalam dunia alter ego Jackson: Magic Man, yang berada di kota utopis namun penuh tekanan. Magic Man dipaksa terus-menerus menyelamatkan keadaan, meskipun dirinya sendiri sedang retak. Dengan gaya visual surreal dan dark comedy, video ini adalah metafora tentang krisis eksistensial dan perasaan diabaikan—tema yang sangat personal bagi Jackson.
Baca juga:
- Lebaran di Ladang Minyak: Kisah Para Pekerja Hulu Migas yang Mengabdi Tanpa Libur
- BPOM Klarifikasi Isu Penutupan Pabrik Skincare PT. Ratansha Purnama Abadi
- Nvidia Perkenalkan Groot N1: AI Canggih untuk Robot Humanoid
Menuju Magic Man 2: Pengungkapan Diri yang Lebih Dalam
Buat Urbie’s yang sudah mengikuti perjalanan musik Jackson sejak album Magic Man (2022), kamu pasti tahu betapa kuatnya narasi alter ego ini. Kini, Jackson telah mengonfirmasi bahwa album Magic Man 2 akan rilis di 2025, dan “GBAD” menjadi salah satu track pembukanya, menyusul single sebelumnya, “High Alone”.
Berbeda dengan pendahulunya, Magic Man 2 akan dibagi ke dalam empat babak emosional, menggambarkan perjalanan dari fase penyangkalan penuh euforia, menuju kesadaran pahit akan hilangnya identitas, lalu melepaskan keinginan untuk menyenangkan orang lain, dan akhirnya menemukan damai dalam penerimaan.
Di sinilah Magic Man bukan lagi topeng, tapi refleksi dari kerapuhan dan kekuatan Jackson sebagai manusia.
Antara Musik, Fashion, dan Budaya Pop Global
Jackson bukan hanya musisi—ia adalah cultural force. Dengan lebih dari 100 juta pengikut di media sosial dan menjadi artis dengan pengikut terbanyak di Tiongkok di Instagram, ia sudah lama menjadi ikon generasi digital. Namun, musik hanyalah satu bagian dari visinya.
Baru-baru ini, Jackson ditunjuk sebagai Creative Director untuk Nike dan Jordan, serta menjadi duta global untuk Louis Vuitton, Cartier, dan Hennessy. Lewat peran-peran ini, Jackson bukan hanya membangun persona musisi, tapi menyatukan dunia musik, fashion, dan kultur anak muda dalam satu harmoni kreatif.
GBAD! Jujur, Pahit, Tapi Autentik
“GBAD” bukan lagu cinta. Ini adalah lagu tentang cinta terhadap diri sendiri—yang terkadang membutuhkan keputusan menyakitkan. Jackson, lewat musik dan visualnya, mengajak kita untuk menerima sisi gelap sebagai bagian dari proses penyembuhan.
Karena, seperti kata Jackson, Terkadang, kita harus jadi brengsek. Bukan untuk menyakiti, tapi untuk melindungi diri sendiri.
So, Urbie’s, siap untuk mengenal Jackson lebih dalam dari sebelumnya?
Magic Man 2 is coming. Dan sepertinya, kita akan diajak untuk mengenal kegelapan yang indah.
