Hi Urbie’s! Pernahkah kamu berpikir bahwa satu jam tanpa listrik bisa menjadi penyelamat Bumi? Di tengah gegap gempita kota metropolitan yang nyaris tak pernah tidur, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajak seluruh warganya untuk melakukan sesuatu yang sejenak hening, namun berdampak besar: memadamkan lampu selama satu jam.
Inilah “Aksi Satu Jam untuk Bumi,” sebuah gerakan nyata yang akan digelar pada 26 April 2025, dalam rangka memperingati Hari Bumi Sedunia. Pemerintah mengajak seluruh elemen masyarakat Jakarta untuk mematikan lampu dan listrik secara serentak selama 60 menit, mulai dari jalanan hingga rumah pribadi. Satu jam yang akan menjadi momen refleksi: sudah sejauh mana kita menjaga planet ini?
Jakarta Padamkan Cahaya, Nyalakan Kesadaran
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca yang selama ini menyelimuti langit ibu kota. Bukan hanya simbolis, pemadaman ini adalah aksi kolektif untuk menekan penggunaan energi berlebih dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesadaran lingkungan.
“Ini adalah bentuk komitmen Jakarta dalam menghadapi perubahan iklim. Kami ingin mengajak semua lapisan masyarakat, mulai dari pemerintah, pelaku usaha, hingga warga, untuk ikut serta dalam aksi kecil yang bermakna besar,” ujar Asep.
Pemadaman akan diberlakukan di berbagai sektor: mulai dari jalan protokol dan jalan arteri, hingga ke gedung perkantoran pemerintah, gedung swasta, pusat perbelanjaan, restoran, hotel, bahkan apartemen. Satu kota akan sejenak tenggelam dalam gelap, namun harapannya, justru akan menyalakan kesadaran baru.
Dari Kota ke Rumah, Semua Bisa Ambil Bagian
Tak hanya institusi besar, Pemprov DKI Jakarta juga mengimbau masyarakat umum untuk ikut terlibat langsung dari rumah masing-masing. Caranya? Gampang banget, Urbie’s! Cukup matikan lampu dan alat elektronik selama satu jam. Bisa sambil ngobrol bareng keluarga, merenung di balkon, atau sekadar duduk diam dengan lilin menyala. Aksi kecil ini bisa jadi awal dari gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
Yup, energi yang kamu hemat dalam 60 menit mungkin terlihat sepele, tapi bayangkan jika dilakukan oleh jutaan orang di waktu yang sama? Dampaknya bisa signifikan!
Baca Juga:
- “Daredevil: Born Again” Musim 2 Tayang Maret 2026! Siap-Siap Nonton Aksi Matt Murdock Lagi!
- Kartini di Ladang Migas, Ketika Perempuan Menjadi Energi Baru Indonesia
- Viral Azan dari Hawaii, Harmoni Islam di Negeri Aloha
Aksi Simbolis Jakarta dengan Dampak Global
Kegiatan “Aksi Satu Jam untuk Bumi” ini bukan hanya aksi lokal. Gerakan serupa, yang dikenal dengan nama Earth Hour, telah menjadi gerakan global yang dilakukan sejak tahun 2007, diprakarsai oleh WWF. Tujuannya sama: mengajak masyarakat dunia untuk mematikan lampu sebagai simbol kepedulian terhadap perubahan iklim.
Namun, Jakarta tak ingin hanya berhenti di simbol. Melalui program ini, pemerintah berharap bisa memicu perubahan gaya hidup, dari konsumsi listrik berlebihan menuju pemanfaatan energi secara bijak.
Bayangkan, kalau satu gedung pencakar langit bisa menghemat ribuan kilowatt hanya dalam satu jam, bagaimana jika seluruh kota ikut bergerak bersama?
Saatnya Jadikan Gaya Hidup
Earth Hour atau Aksi Satu Jam untuk Bumi seharusnya tak berhenti sebagai perayaan tahunan. Justru ini bisa jadi pintu masuk untuk menerapkan green lifestyle dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, mematikan lampu saat tidak digunakan, beralih ke transportasi publik, mengurangi pemakaian AC, atau mulai pakai energi terbarukan seperti panel surya di rumah.
Buat kamu yang suka berkegiatan di luar rumah, yuk mulai pakai tumbler dan tas belanja sendiri. Kalau kamu pelaku usaha, pertimbangkan untuk menggunakan peralatan hemat energi atau mendaur ulang limbah operasional. Kita semua punya peran.
Jadi, Siap Padamkan Listrik untuk Bumi?
Hi Urbie’s, mari kita jadikan 26 April 2025 bukan sekadar tanggal di kalender, tapi titik awal perubahan. Yuk, padamkan listrik selama satu jam, nyalakan harapan untuk masa depan yang lebih hijau. Mulailah dari rumah, dari diri sendiri, dan dari satu jam saja.
Karena perubahan besar dimulai dari langkah kecil.
Karena Bumi butuh kita semua.
Dan karena satu jam bisa berarti segalanya.