
Hari Kartini menjadi momen penting bagi Indonesia, khususnya kaum perempuan. Memperingati hari Kartini, SMA Negeri 70 Jakarta mengajak para siswa untuk lebih mencintai budaya melalui sejumlah kegiatan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMA Negeri 70 Jakarta Mulyanto, S.Pd. mengatakan, dalam memperingari Hari Pendidikan Nasional dan Kartini, SMA Negeri 70 menggelar CAKRAPETIK 2025 (Cahaya Kartini dalam Pendidikan dan Membatik). Acara tersebut bukan hanya sekadar selebrasi saja. Tapi, betul-betul mengenang Kartini dengan cara yang baik.
“Ada lomba membatik, lomba fashion show yang berhubungan dengan kegitan hari Kartini. Jadi mereka mengemas menjadi Cakrapetik. Kaya Kartini dalam pendidikan, dan juga membatik,” ucap Mulyanto, usai kegiatan CAKRAPETIK di SMA Negeri 70 Jakarta, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (25/4).
Baca juga:
- Lebaran di Ladang Minyak: Kisah Para Pekerja Hulu Migas yang Mengabdi Tanpa Libur
- BPOM Klarifikasi Isu Penutupan Pabrik Skincare PT. Ratansha Purnama Abadi
- Nvidia Perkenalkan Groot N1: AI Canggih untuk Robot Humanoid
Senada, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan Kehumasan SMA Negeri 70 Jakarta Desi Purnama Kurniawati, S.Pd.,MM mengatakan, dalam kegiatan itu menunjukan Kartini Modern yang saat ini sudah berjalan di Indonesia. Yakni, antara laki-laki dan perempuan mempunyai kesempatan yang sama.
“Ada enam sifat teladan Kartini yang dapat dilakukan. Diantaranya harus cerdas atau berwawasan luas, mempunyai tekad bulat atau pantang menyerah, religius dan menghormati orang tua, berani dan optimis, kemudian sederhana dan rendah hati terus kemudian berjiwa besar,” pungkasnya.
Menurut Desi, kegiatan CAKRAPETIK 2025 juga betul-betul bermakna. Karena memakai pakaian batik dan kebaya. “Artinya kita orang-orang di Jakarta, tapi kita memperkenalkan pakaian ini ke anak-anak semua.
Sehingga, anak-anak tidak alergi dengan pakaian daerah. Terus mereka juga belajar mengorganisasi suatu event, mereka betul-betul kompak dari mulai perencanaan, hingga pelaksanaannya selesai,” katanya.
Desi berharap, dengan adanya kegiatan itu para siswa SMA Negeri 70 bisa belajar dan meneladani nilai-nilai yang sudah dibuat oleh Kartini. Salah satunya, perempuan harus mengambil kesempatan karena tidak semua negara mempunyai kesempatan yang sama seperti di Indonesia. “Ada beberapa di negara lain yang gender-nya belum setara,” tambahnya.
Ketua OSIS SMA Negeri 70 Jakarta, Andi Shehnaz Rieandra Beiby, mengatakan, kegiatan CAKRAPETIK 2025 sangat menarik dan sangat bermanfaat. Karena bukan hanya bisa menunjang dan mengembangkan kreativitas dan keterampilan siswa dan siswi tapi, juga membuktikan bahwa sebagai generasi muda penerus bangsa bisa turut serta mengambil peran dalam melestarikan budaya, membangun rasa nasionalisme, dan mengembangkan nilai-nilai luhur bangsa.
“Semoga kegiatan seperti cakrapetik ini bisa terus dilaksanakan. Sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan karakter siswa dan siswi,” tuturnya.
Ketua Panitia CAKRAPETIK 2025, Danish Akmal Natayuda, menjelaskan, kegiatan CAKRAPETIK bertujuan untuk memperingati Hari Kartini dan sekaligus memperingati Hari Pendidikan dengan membawa budaya kearifan lokal yaitu Batik.

Acara tersebut merupakan hasil kerja sama dengan 3 OSIS Seksi Bidang sekaligus, yaitu OSIS Seksi Bidang 2 yang membawa tema Hari Pendidikan Nasional, OSIS Seksi Bidang 3 yang membawa tema Hari Kartini, dan Osis Seksi Bidang 6 yang membawa tema batik.
“Selama berlangsungnya acara ada 3 kegiatan sekaligus. Pertama ada BoC “Bulungan of Champion” yaitu lomba cerdas cermat seputar sejarah dan budaya Indonesia, kedua perlombaan Fashion Show dimana peserta membuat busana pahlawan Indonesia dan menampilkannya pada hari pelaksanaan, yang ketiga Bulungan Membatik, yaitu kegiatan Workshop membatik bersama narasumber dari Museum Tekstil,” ujar Danish.
Danish berharap, dengan diselenggarakannya acara tersebut maka siswa dan siswi SMAN 70 Jakarta dapat menghargai kontribusi para pendidik dan jasa para pahlawan terdahulu.
“Kemudian juga meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan karakter. Juga mengajak siswa dan siswi untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional,” tutup Danish.