Home Highlight H&M Umumkan Pakai Avatar AI Untuk Gantikan Model: Industri Fashion Siap Masuk...

H&M Umumkan Pakai Avatar AI Untuk Gantikan Model: Industri Fashion Siap Masuk Era Digital?

97
0
H&M Umumkan Akan Pakai Model AI: Industri Fashion Siap Masuk Era Digital?
Foto: TripAdvisor
Urbanvibes

Urbie’s, pernah ngebayangin gak sih kalau model di iklan baju favorit kamu ternyata… bukan manusia asli? Yap, ini bukan adegan film fiksi ilmiah, tapi realita yang makin dekat! Baru-baru ini, H&M—brand fashion cepat asal Swedia yang pasti udah gak asing lagi buat kamu—mengumumkan kalau mereka bakal mulai menggunakan avatar bertenaga AI untuk menggantikan model manusia di beberapa kampanye mereka. Gila gak tuh?

Avatar digital ini dibuat berdasarkan data dari model asli, mulai dari ekspresi wajah, gerakan tubuh, sampai detail kondisi kulit. Hasilnya? Super realistis! Tapi di balik teknologi canggih ini, muncul banyak pertanyaan besar tentang masa depan industri fashion dan nasib para pekerja manusianya.

AI Mulai Jadi Bintang Catwalk

H&M bukan pemain tunggal di game ini. Brand-brand besar lain seperti HUGO BOSS, MANGO, dan SAZABY LEAGUE juga ikut melangkah ke dunia AI. HUGO BOSS, misalnya, udah mulai pake gambar model AI di situs e-commerce mereka. MANGO bahkan udah sempat bikin kampanye iklan yang full generated by AI. Sementara itu, SAZABY LEAGUE invest langsung ke perusahaan AI Model, dan nunjukin minat serius buat kolaborasi masa depan.

Tapi yang bikin makin wow, beberapa brand mulai pake AI bukan cuma buat modeling, tapi juga buat desain! Contohnya Moncler, yang pernah nunjukin jaket musim dingin rancangan AI di London Fashion Week. Atau Revolve, yang memproduksi koleksi dari desain pemenang AI Fashion Week di New York.

Baca Juga:

AI vs Manusia?

Nah, di sinilah muncul dilema besar. Di satu sisi, AI bisa bantu efisiensi kerja, ngurangin biaya produksi, dan bikin proses kreatif jadi lebih cepat. Tapi di sisi lain, ada kekhawatiran tentang berkurangnya lapangan kerja—terutama buat model, fotografer, penata rias, hingga tim kreatif lainnya. Industri mode yang dulunya sangat bergantung pada sentuhan manusia, kini mulai ditantang untuk beradaptasi dengan era digital.

Urbie’s, ini bukan berarti peran manusia akan sepenuhnya tergantikan. Justru, di masa depan, keterampilan dan kreativitas manusialah yang akan jadi pembeda utama dari AI. Kemampuan berpikir out of the box, punya empati, dan menciptakan sesuatu yang punya ‘jiwa’ adalah kekuatan kita.

Jadi, Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Kemungkinan besar, tren ini akan terus berkembang dan jadi bagian dari standar industri fashion ke depan. Merek-merek besar bakal terus eksplor teknologi AI untuk cari cara yang paling efisien dan menarik buat menjangkau konsumennya. Tapi di saat yang sama, muncul juga peluang-peluang baru buat para profesional di bidang fashion untuk berkolaborasi dengan teknologi, bukan malah tergantikan.

Urbie’s, yang jelas kita sedang berada di masa transisi. Dunia fashion yang kita kenal sedang berevolusi. Jadi, apakah ini ancaman atau justru kesempatan emas? Jawabannya tergantung kita—mau pasif atau aktif ikut membentuk masa depan industri ini. Siap-siap aja

Urban Vibes

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here