Home News UNICEF Ungkap Ironi Pendidikan di Korea: Ranking 1 Akademik, Ranking Terakhir Kesehatan...

UNICEF Ungkap Ironi Pendidikan di Korea: Ranking 1 Akademik, Ranking Terakhir Kesehatan Mental!

178
0
UNICEF Ungkap Ironi Pendidikan di Korea: Ranking 1 Akademik, Ranking Terakhir Kesehatan Mental!
Urbanvibes

Hai Urbie’s!
Kalau ngomongin soal anak-anak dan remaja Korea Selatan, mungkin yang pertama kali terlintas di pikiran kamu adalah betapa pintarnya mereka dalam pelajaran. Nah, ternyata memang bener lho — menurut laporan terbaru dari UNICEF Innocenti, Korea Selatan menempati posisi pertama di antara negara maju dalam hal prestasi akademik dasar. Tapi… sayangnya, kabar baik ini datang bareng kabar kurang menyenangkan: kesehatan mental korea justru ada di posisi paling bawah.

Laporan ini dirilis pada 13 Mei 2025 dan berjudul “Kesehatan Anak di Dunia yang Tidak Dapat Diprediksi”. UNICEF Innocenti menganalisis kualitas hidup anak-anak dan remaja dari 36 negara maju berdasarkan enam indikator penting: kepuasan hidup, tingkat bunuh diri remaja, tingkat kematian anak, tingkat kelebihan berat badan, prestasi akademik, dan interaksi sosial. Hasilnya cukup mengkhawatirkan, khususnya buat anak-anak Korea.

Ranking Akademik Tertinggi, Tapi…

Korea Selatan mencatat angka wow banget di bidang akademik. Sekitar 79% anak usia 15 tahun punya kemampuan membaca dan matematika yang cukup untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan nyaman. Mereka bahkan mengalahkan Irlandia, Jepang, dan Estonia!

Namun, pencapaian ini dibarengi dengan tekanan luar biasa. Dalam kategori kesehatan mental, Korea Selatan hanya menduduki peringkat ke-30 dari 36 negara. Angka bunuh diri remaja juga tinggi — rata-rata 10,3 per 100.000 orang usia 15 hingga 19 tahun, menjadikan Korea berada di peringkat kelima tertinggi dari 42 negara.

Baca Juga:

Kepuasan Hidup yang Rendah

Saat ditanya soal kepuasan hidup di skala 0 sampai 10, hanya 65% siswa Korea yang menjawab 5 atau lebih. Bandingkan dengan Belanda (87%) dan Finlandia (82%) yang jauh lebih positif. Ini menunjukkan bahwa di balik keberhasilan akademik, banyak anak dan remaja Korea yang merasa tidak bahagia atau puas dengan hidup mereka.

Kesehatan Fisik Juga Perlu Diperhatikan

Dalam aspek kesehatan fisik, Korea Selatan juga masih punya PR besar. Walau angka kematian anak relatif rendah (0,7 per 1.000), angka obesitas anak cukup tinggi yaitu 33,9%, dan itu menempati posisi ketujuh tertinggi dari 43 negara yang disurvei.

Haruskah Kita Cuma Fokus pada Nilai?

Urbie’s, laporan ini jadi pengingat bahwa pendidikan itu penting, tapi kesehatan mental dan fisik juga nggak kalah krusial. Anak-anak yang terlalu ditekan buat terus berprestasi bisa kehilangan semangat hidupnya. Kita butuh sistem pendidikan yang seimbang, yang nggak cuma fokus pada angka, tapi juga pada kesejahteraan anak secara keseluruhan.

Negara-negara di OECD dan Uni Eropa pun mulai merasakan tren yang sama: prestasi akademik menurun, kepuasan hidup turun, obesitas meningkat. Ini adalah tantangan bersama yang harus dihadapi dengan solusi nyata — termasuk di Indonesia.

Jadi, yuk mulai peduli dengan mental health, kasih ruang bagi anak-anak untuk tumbuh bahagia, bukan hanya pintar di atas kertas.

Urban Vibes

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here