Home Lifestyle Survei Mengejutkan: Generasi Z Rindu Dunia Tanpa Internet!

Survei Mengejutkan: Generasi Z Rindu Dunia Tanpa Internet!

40
0
Survei Mengejutkan: Generasi Z Rindu Dunia Tanpa Internet!
Ilustrasi Gen Z, foto: freepik
Urban Vibes

Di tengah era digital yang makin mendominasi kehidupan sehari-hari, sebuah fakta mengejutkan justru datang dari mereka yang dikenal sebagai “generasi internet”. Survei terbaru yang dilakukan oleh British Standards Institution (BSI) di Inggris menunjukkan bahwa hampir setengah anak muda berusia 16–21 tahun menginginkan dunia atau masa muda tanpa internet. Ya, kamu tidak salah baca, urbie’s! Di balik deretan like dan followers, ternyata ada keresahan yang terus membayangi generasi muda.

Survei yang melibatkan 1.293 responden ini menemukan bahwa 46% anak muda ingin hidup di dunia tanpa internet. Di sisi lain, 70% dari mereka mengaku merasa lebih buruk setelah menggunakan media sosial, seperti Instagram, TikTok, atau Snapchat. Ini bukan sekadar nostalgia terhadap masa lalu tanpa Wi-Fi, tapi refleksi mendalam tentang bagaimana dunia digital memengaruhi kesehatan mental dan emosional mereka.

Kehidupan Maya yang Menyakitkan

Hidup di dunia yang serba online memang menawarkan kemudahan. Tapi, di balik kemudahan itu, algoritma media sosial justru kerap menampilkan konten yang dapat memicu kecemasan, perbandingan sosial, bahkan membuat pengguna merasa tidak cukup baik. Tidak heran, fitnah daring, konten berbahaya, dan standar kecantikan atau kesuksesan yang tidak realistis menjadi pemicu stres berkepanjangan bagi para pengguna muda.

Dalam hasil survei itu juga ditemukan bahwa:

1 dari 4 anak muda menghabiskan lebih dari 4 jam sehari di media sosial.

42% pernah berbohong kepada orang tua mereka soal aktivitas online.

42% juga mengaku pernah memalsukan usia mereka di dunia maya.

40% memiliki akun palsu atau akun sekali pakai yang digunakan untuk stalking atau hal-hal yang tidak ingin diketahui publik.

Bahkan, 27% anak muda pernah berbagi lokasi mereka dengan orang asing, dan jumlah yang sama mengaku pernah berpura-pura menjadi orang lain.

Data ini jelas menunjukkan bahwa meski lahir di era internet, generasi muda tak imun terhadap dampak buruknya. Mereka bukan hanya menghadapi tekanan sosial di dunia nyata, tapi juga di dunia maya yang tidak pernah tidur.

Baca Juga:

Pemerintah Inggris Tanggapi Serius, Jam Malam Digital Diusulkan

Melihat tingginya angka perilaku berisiko dan ketidaknyamanan psikologis yang dialami generasi muda, pemerintah Inggris pun mulai bergerak. Menteri Teknologi Inggris, Peter Kyle, mempertimbangkan kebijakan ‘jam malam digital’ pukul 10 malam untuk membatasi akses anak muda ke aplikasi tertentu seperti TikTok dan Instagram. Gagasan ini bertujuan untuk memberi ruang istirahat digital dan mendorong kehidupan sosial yang lebih sehat di luar layar.

Meski menuai pro dan kontra, langkah ini menjadi sinyal bahwa dunia digital tidak bisa dibiarkan tumbuh tanpa batas. Anak muda kini bersuara lantang—mereka butuh jeda, bukan hanya sinyal.

Refleksi untuk Semua

Urbie’s, fakta ini jadi pengingat penting bahwa internet memang alat yang powerful, tapi bukan tanpa risiko. Di tengah gempuran konten, kadang kita lupa untuk mendengarkan diri sendiri, menanyakan: “Apa kabar hari ini?”

Kalau kamu merasa media sosial bikin cemas, merasa FOMO, atau mulai membandingkan hidupmu dengan orang lain, mungkin sudah waktunya ambil jarak sejenak. Log out bukan berarti ketinggalan zaman—kadang, itu justru bentuk tertinggi dari merawat diri.

Urban Vibes

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here