Urbie’s, Mesir kembali mencuri perhatian dunia dengan sebuah langkah ambisius yang memadukan pembangunan kota, transformasi lahan tandus, dan solusi krisis pangan. Pada 1 Juni 2025, pemerintah Mesir resmi mengumumkan rencana pembangunan kota baru bernama Zilean, yang berarti “aliran” dalam bahasa Arab, di wilayah gurun barat ibu kota Kairo. Proyek ini bukan hanya soal urbanisasi, tapi juga strategi besar untuk meremajakan Delta Nil dan menjawab kebutuhan masa depan negara.
Dari Gurun Gersang ke Kota Metropolitan
Proyek Zilean dibangun di atas lahan seluas sekitar 10.000 kilometer persegi di sisi barat Delta Nil, kawasan yang dulunya adalah gurun kering dan tandus. Namun, berkat pembangunan saluran air buatan yang memanfaatkan aliran Sungai Nil, wilayah ini kini mulai hijau kembali dan siap menampung kehidupan baru.
Pembangunan Zilean merupakan bagian dari program revitalisasi Delta Nil yang telah dimulai sejak 2021. Fokus utama dari program ini adalah meningkatkan ketahanan pangan Mesir dengan memperluas lahan pertanian untuk menanam tanaman strategis seperti gandum dan jagung. Dengan meningkatnya produksi lokal, diharapkan negara ini dapat mengurangi ketergantungan pada impor pangan, terutama di tengah naiknya harga pangan global akibat konflik dan perubahan iklim.
Baca Juga:
- Island Hopping Seru di Pulau Harapan: Surga Tropis yang Wajib Kamu Kunjungi!
- Warkop DKI Reborn Akan Disulap Jadi Horror-Comedy! Falcon Pictures Gaet Sutradara “Shutter” Asal Thailand
- Dari Forum UN Tourism hingga Diplomasi Rasa: Wamenpar Promosikan Indonesia di Madrid
Kota Zilean: Harapan Baru untuk Jutaan Warga
Perdana Menteri Mesir, Mustafa Madbouly, menyampaikan bahwa Zilean bukan sekadar kawasan hunian, melainkan pusat pertumbuhan ekonomi baru. Ia menargetkan kota ini akan menciptakan hingga 250.000 lapangan kerja dan menjadi rumah bagi sekitar 2,5 hingga 3 juta keluarga. Tidak hanya itu, kawasan ini dirancang sebagai zona pembangunan terpadu yang mencakup area industri, pusat logistik, serta infrastruktur perumahan modern.
“Ini bukan hanya kota, ini adalah cikal bakal metropolitan masa depan yang setara dengan empat hingga lima provinsi,” ungkap Madbouly dalam konferensi pers.
Investasi Jangka Panjang untuk Masa Depan Mesir
Langkah Mesir membangun Zilean menunjukkan tekad kuat pemerintah untuk mengatasi beberapa tantangan besar yang selama ini membayangi negara tersebut, seperti urbanisasi tak terkendali, kepadatan penduduk di Kairo, serta krisis pangan yang makin memburuk.
Pembangunan kota di wilayah gurun bukan hal baru di Timur Tengah, namun Mesir tampaknya mengambil pendekatan unik dengan menekankan keseimbangan antara ketahanan pangan, penciptaan lapangan kerja, dan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, proyek ini juga diprediksi akan menarik investasi asing dan memperkuat posisi Mesir sebagai pusat logistik dan industri di kawasan Afrika Utara.
Tantangan di Depan Mata
Meskipun proyek ini terdengar menjanjikan, tantangan yang dihadapi tidaklah ringan. Ketersediaan air, pembiayaan proyek skala besar, serta keberlanjutan lingkungan menjadi faktor kunci keberhasilan Zilean. Dengan populasi Mesir yang diperkirakan terus bertambah dan tekanan terhadap sumber daya alam yang makin tinggi, keberhasilan proyek ini akan menjadi tolak ukur kemampuan pemerintah dalam menciptakan solusi urban modern yang tahan krisis.
Namun, jika berhasil, Zilean bisa menjadi contoh global bagaimana sebuah negara bisa membalikkan nasib wilayah tandus menjadi pusat kehidupan baru.



















































