Home Entertainment Tren Lagu Pendek, Kenapa Lagu-lagu Sekarang Terasa Singkat? Ini Jawabannya!

Tren Lagu Pendek, Kenapa Lagu-lagu Sekarang Terasa Singkat? Ini Jawabannya!

398
0
Tren Lagu Pendek, Kenapa Lagu-lagu Sekarang Terasa Singkat? Ini Jawabannya!
Mercure

Urbie’s, pernah nggak sih kalian merasa lagu favorit kalian di Spotify terasa “nanggung”? Baru mulai terbawa suasana, eh… sudah selesai aja! Ternyata bukan cuma perasaan, gengs. Lagu-lagu hits di seluruh dunia memang makin pendek, dan tren lagu pendek ini bukan sekadar tren sesaat—tapi perubahan besar dalam industri musik global.

Pada musim panas 2024, dua album yang lagi ramai dibicarakan adalah Short & Sweet milik Sabrina Carpenter dan Brat milik Charli XCX. Kedua album ini jadi bukti nyata bahwa durasi bukan lagi ukuran utama dalam menilai sebuah karya musik. Short & Sweet menyajikan 12 lagu pop catchy yang rata-rata berdurasi hanya 3 menit. Sementara itu, Brat lebih ekstrem—11 dari 15 lagunya berdurasi kurang dari 2 menit, bahkan ada yang cuma sekitar satu menit saja.

Lagu Pendek, Pengaruh Besar

Majalah The Economist melakukan analisis terhadap 1.200 lagu yang menduduki puncak Billboard selama 70 tahun terakhir. Hasilnya? Rata-rata durasi lagu telah menyusut drastis sebesar 18%, dari 4 menit 22 detik di tahun 1990 menjadi 3 menit 34 detik pada tahun 2024. Bahkan, The Washington Post mengungkap bahwa di era 2020-an, lagu-lagu populer hanya berdurasi rata-rata 3 menit 15 detik—terpendek sejak tahun 1970-an!

Lalu, Spotify baru-baru ini merilis daftar Songs of Summer 2025, dan setengah dari lagu-lagu yang diprediksi jadi hits musim panas ini berdurasi di bawah 3 menit. Ini menunjukkan bahwa tren lagu pendek sudah merambah semua lini—mulai dari Billboard, Spotify, hingga TikTok.

Baca Juga:

Apa yang Membuat Lagu Kini Makin Pendek?

Dulu, alasan teknis jadi penentu utama. Pada awal abad ke-20, piringan hitam hanya bisa menyimpan lagu berdurasi 3 hingga 5 menit. Namun, seiring berkembangnya teknologi—mulai dari kaset, CD, hingga digital—batasan itu menghilang. Lagu-lagu berdurasi panjang seperti Hey Jude (7 menit) dari The Beatles atau Hotel California (6 menit lebih) dari Eagles pun jadi masterpiece di masanya.

Tapi era digital membawa logika baru. Di layanan streaming seperti Spotify, musisi tidak akan mendapatkan royalti kecuali lagu mereka diputar selama minimal 30 detik. Artinya, semakin pendek lagu, semakin besar kemungkinan lagu tersebut didengar hingga selesai dan diputar ulang. Jadi, secara finansial, lagu pendek jauh lebih menguntungkan.

Produser Bert Shodel, yang menggarap album Brat milik Charli XCX, menyebut, “Semakin pendek lagunya, semakin sering diputar.” Di dunia yang serba cepat dan serba multitasking, perhatian pendengar harus direbut secepat mungkin—dan dipertahankan hanya dalam hitungan detik.

TikTok dan Budaya Konsumsi Cepat

Platform video seperti TikTok juga ikut mengubah cara kita mendengarkan musik. Lebih dari 75% lagu yang masuk tangga lagu Top 40 Inggris tahun ini merupakan lagu yang viral di TikTok. Di sana, potongan lagu 15–30 detik cukup untuk menciptakan tren tarian, meme, atau challenge.

Artis dan produser kini merancang lagu bukan hanya untuk dinikmati secara penuh, tapi agar punya bagian “hook” yang bisa meledak di TikTok. Lagu yang terlalu panjang bisa jadi malah tidak relevan, karena orang lebih suka musik yang instan, cepat, dan mudah dicerna.

Apa Implikasinya?

Meskipun pendek, lagu-lagu ini tidak kehilangan kualitas. Faktanya, banyak dari lagu berdurasi singkat tetap terasa padat, efektif, dan emosional. Namun, ada kekhawatiran bahwa fokus berlebihan pada viralitas dan monetisasi bisa mengorbankan eksplorasi artistik dan narasi musik yang lebih dalam.

Akhirnya, Urbie’s, pertanyaan pentingnya: apakah masa depan musik adalah lagu-lagu super pendek yang dibuat untuk platform? Ataukah ini hanya fase dalam evolusi musik pop?

Yang jelas, perubahan ini menunjukkan betapa industri musik terus beradaptasi dengan cara kita mendengarkan, menonton, dan berbagi musik di era digital. Jadi, kalau kamu merasa lagu kesukaanmu makin singkat, ya memang begitulah tren globalnya sekarang!

Novotel Gajah Mada

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here