Hi Urbie’s! Penampilan memukau dari penyanyi keroncong Endah Laras sukses mencuri perhatian dalam gelaran World Expo 2025 Osaka pada perayaan Indonesia National Day, 27 Mei 2025 lalu. Membawakan lagu klasik legendaris “Bengawan Solo”, Endah Laras berhasil menyentuh hati penonton, khususnya warga Jepang yang sudah akrab dengan lagu ini sejak tahun 1940-an. Tak heran, penampilan ini menjadi salah satu momen paling berkesan dalam rangkaian expo berskala dunia tersebut.
Sebagai informasi, National Day adalah acara satu hari milik masing-masing negara peserta World Expo, yang bertujuan menampilkan identitas nasional sekaligus menjalin persahabatan internasional. Di panggung utama area expo, Paviliun Indonesia (@expo2025indonesia) menjadi salah satu titik sorotan, mengundang decak kagum lewat sajian seni dan budaya yang autentik, dari musik hingga bela diri tradisional.
Indonesia National Day di Osaka, Bukan Sekadar Aksi Panggung
Coba bayangkan: suasana senja di Osaka, dikelilingi lampu-lampu modern, lalu terdengar alunan merdu “Bengawan Solo” yang dibawakan penuh rasa oleh Endah Laras. Lagu ini bukan hanya nostalgia bagi masyarakat Indonesia, tapi juga membangkitkan kenangan dalam hati banyak warga Jepang. “Bengawan Solo” yang diciptakan Gesang pada 1940-an memang pernah populer di Jepang pasca-Perang Dunia II dan menjadi jembatan emosional antara dua negara.
Tak heran jika penampilan Endah Laras tak hanya dinilai dari segi musikalitas, tapi juga simbolis: ia membawa semangat perdamaian dan kedekatan kultural yang telah lama tumbuh antara Indonesia dan Jepang. Banyak penonton Jepang tampak terharu, beberapa bahkan menyanyikan lagu itu pelan-pelan bersama.
Tulus, Putri Ariani, dan Pencak Silat: Semua yang Hadir Dapat Tempat di Hati Penonton
Selain Endah Laras, Indonesia juga membawa musisi papan atas seperti Tulus (@tulusm) yang menyanyikan lagu-lagu hits-nya dengan aransemen penuh kehangatan. Penampilannya yang soulful membuat suasana makin akrab dan membumi. Tak ketinggalan, suara magis Putri Ariani (@arianinismaputri), yang sempat menembus panggung internasional lewat America’s Got Talent, membuat audiens terpukau dan hening dalam kekaguman.
Baca Juga:
- Panji Tengkorak Bangkit! Adaptasi Komik Legendaris Ini Hadir dalam Wujud Animasi
- Destinasi Serbaguna Tepi Pantai Nusa Dua: Dari Kuliner, Meeting, hingga Festival Musik
- ‘Karate Kid: Legends’ Hadirkan Jackie Chan dan Generasi Baru, Ben Wang Siap Jadi Penerus
Suasana kemudian berubah penuh energi saat kelompok Padepokan Kasundan Cecep Arif Rahman unjuk kebolehan pencak silat. Gerakan presisi, ekspresi kuat, dan semangat bela diri nusantara membuat penonton terpana. Ini bukan hanya pertunjukan, tapi pernyataan budaya: Indonesia kuat, kaya, dan penuh warisan luhur.
Paviliun Indonesia, Magnet Expo 2025 Osaka
Dengan tema besar “Nature, People, and Harmony”, Paviliun Indonesia memadukan desain arsitektur tropis yang futuristik dengan konten edukatif seputar sustainability dan kearifan lokal. Pengunjung diajak memahami bagaimana Indonesia menjaga keseimbangan antara budaya, teknologi, dan lingkungan.
Diperkirakan sekitar 400 orang hadir dan memenuhi area perayaan National Day ini—angka yang cukup tinggi mengingat padatnya agenda World Expo yang menampilkan lebih dari 150 negara. Para pengunjung, baik lokal maupun internasional, tampak menikmati semua aspek pertunjukan, dari musik hingga atraksi budaya.
Bangga Jadi Indonesia di Panggung Dunia
Dalam dunia yang makin terhubung, panggung seperti World Expo menjadi kesempatan emas untuk menunjukkan siapa kita. Dan kali ini, Indonesia melakukannya dengan penuh elegan, bermakna, dan menyentuh hati. Melalui lagu, seni bela diri, dan suara generasi muda, kita bukan hanya hadir sebagai peserta, tapi sebagai tuan rumah budaya yang dihormati.
Kita tidak hanya memamerkan tradisi, tapi mengajak dunia untuk merasakannya—melalui “Bengawan Solo” yang menyentuh lintas generasi dan lintas negara, melalui silat yang menggema semangat leluhur, serta melalui Putri Ariani dan Tulus yang menunjukkan masa depan seni Indonesia bersinar terang.
Dan tahu nggak, Urbie’s? Di tengah riuh teknologi dan modernitas Osaka, alunan keroncong itu justru jadi yang paling membekas.



















































