Home Highlight Visa Premium AS Seharga Rp16 Juta: Wawancara Kilat Tanpa Antre, Tapi Hanya...

Visa Premium AS Seharga Rp16 Juta: Wawancara Kilat Tanpa Antre, Tapi Hanya untuk yang Mampu

77
0
ilustrasi Bendera Amerika Serikat layanan premium visa Amerika Serikat 2025 - sumber foto Istock
ilustrasi Bendera Amerika Serikat layanan premium visa Amerika Serikat 2025 - sumber foto Istock
Urbanvibes

Hi Urbie’s! Pemerintah Amerika Serikat dilaporkan membuka jalur cepat bagi para pemohon visa non-imigran—termasuk visa turis—yang ingin memproses aplikasinya tanpa ribet. Menurut dokumen memo internal yang dikutip Reuters, warga asing kini bisa mendapatkan layanan wawancara langsung tanpa antrean dengan membayar biaya premium sebesar US$1.000 atau sekitar Rp16 juta.

Langkah ini menjadi sorotan karena menyusul kebijakan imigrasi baru dari Presiden Donald Trump sejak ia kembali menjabat pada 20 Januari 2025. Sejak hari pertama menjabat, Trump kembali menegaskan posisi kerasnya dalam hal imigrasi: mencabut sejumlah visa pelajar dan memperketat pengawasan bagi semua pemohon visa.

Menurut laporan tahunan Departemen Luar Negeri AS, sepanjang tahun fiskal 2023, sebanyak 10,4 juta visa non-imigran diterbitkan, termasuk 5,9 juta visa turis. Artinya, ketertarikan orang asing untuk datang ke Amerika masih tinggi—meski tantangannya kini bertambah, terutama bagi mereka yang tidak sanggup bayar lebih untuk akses cepat.

Nah, Urbie’s, di tengah tingginya permintaan, layanan jalur kilat ini menawarkan kemudahan dengan biaya tambahan. Pemohon yang bersedia membayar bisa mendapatkan waktu wawancara lebih cepat dibanding antrean reguler yang bisa memakan waktu berbulan-bulan. Tapi tentu saja, layanan ini tidak gratis dan pastinya tidak ramah di kantong semua orang.

Pihak yang mengkritik kebijakan ini menilai, layanan premium hanya akan memperlebar kesenjangan. Orang-orang dengan ekonomi mapan bisa dengan mudah “membeli waktu”, sementara warga biasa tetap harus menunggu lama atau bahkan tertunda keberangkatannya. Imigrasi pun menjadi komoditas mewah, bukan lagi kebutuhan publik.

Baca Juga:

Di sisi lain, kebijakan ini diambil dengan dalih efisiensi. Pemerintah AS ingin mengurangi backlog wawancara visa dan mempercepat proses imigrasi, khususnya bagi pelancong dan pelamar bisnis yang dianggap strategis. Tapi pertanyaannya tetap: apakah kecepatan itu pantas jika hanya bisa dibeli?

Fakta menarik lainnya, Urbie’s, adalah dampak kebijakan Trump terhadap industri pariwisata. Asosiasi Pariwisata Amerika memperkirakan pengeluaran wisatawan internasional di AS akan turun 7% pada 2025. Penyebabnya? Kombinasi antara kebijakan yang dianggap kurang ramah dan nilai tukar dolar AS yang semakin menguat, membuat banyak calon wisatawan mengalihkan tujuan ke Eropa atau Asia.

Negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, hingga Spanyol dan Italia kini menjadi alternatif populer. Selain karena bebas visa atau prosedur yang lebih ringkas, destinasi tersebut juga aktif melakukan kampanye wisata yang inklusif dan ramah pengunjung.

Tak hanya pariwisata yang terdampak. Sektor pendidikan dan tenaga kerja pun ikut goyah. Dengan pencabutan beberapa visa pelajar dan pembatasan visa kerja, banyak universitas top dan perusahaan raksasa AS mulai merasa kesulitan mendapatkan talenta global. Imbasnya, AS perlahan kehilangan daya saing di mata dunia.

Sementara itu, warga Indonesia yang ingin berkunjung ke AS juga mesti bersiap menghadapi tantangan baru. Wawancara visa tetap wajib, dengan syarat dokumen lengkap, verifikasi keuangan, dan bukti keterikatan yang kuat ke tanah air. Kini, dengan layanan premium, semua itu bisa diproses lebih cepat—asal punya dana ekstra.

Dengan harga setara tiket PP Jakarta–Tokyo kelas bisnis, apakah layanan premium ini sepadan? Untuk sebagian orang, waktu adalah uang. Tapi untuk yang lainnya, keadilan akses dan transparansi jauh lebih penting dari kecepatan semata.

So, Urbie’s, kalau kamu punya rencana ke AS dalam waktu dekat, pastikan kamu cek semua ketentuan terbaru dan siapkan dokumen dari sekarang. Dan jangan lupa, kamu bisa memilih jalur cepat—kalau kantongmu cukup dalam!

Urban Vibes

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here