Urbie’s, Melihat pasangan menikah muda dan kemudian berpisah dengan cepat memang bisa bikin kita bertanya-tanya. “Kok bisa, ya?” atau “Apa yang salah?” Alih-alih cuma ikut sedih, kita justru bisa mengambil banyak pelajaran berharga dari fenomena ini, lho. Terutama buat kamu yang belum menikah, ini bisa jadi ‘bekal’ penting agar hubunganmu nanti langgeng.
Kenapa Sih Ada Pasangan yang Cepat Cerai?
Banyak faktor yang bisa jadi pemicu perceraian dini. Beberapa di antaranya yang sering terjadi adalah:
- Kurang Pengenalan Diri dan Pasangan: Terlalu terburu-buru menikah tanpa benar-benar mengenal diri sendiri (apa yang diinginkan dalam hidup, bagaimana mengelola emosi) dan pasangan (nilai-nilai hidupnya, cara menghadapi masalah).
- Harapan yang Tidak Realistis: Mengira pernikahan itu selalu indah seperti di film atau sinetron. Padahal, pernikahan itu tentang kerja sama, kompromi, dan menghadapi tantangan bersama.
- Masalah Komunikasi: Tidak bisa menyampaikan perasaan atau kebutuhan dengan baik, atau enggan mendengarkan pasangan. Ujung-ujungnya, masalah kecil jadi menumpuk.
- Kesiapan Mental dan Finansial yang Kurang: Menikah bukan cuma soal cinta, tapi juga kesiapan mental untuk menghadapi tekanan dan tanggung jawab, serta kesiapan finansial untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
- Campur Tangan Pihak Ketiga: Terlalu banyak campur tangan dari keluarga atau teman bisa jadi bumerang kalau tidak dikelola dengan baik.
Pelajaran Berharga untuk Kamu yang Belum Menikah
Nah, dari poin-poin di atas, ini dia beberapa pelajaran yang bisa kamu petik:
1. Kenali Dirimu Dulu (dan Calon Pasanganmu!)
Sebelum memutuskan menikah, penting banget untuk mengenal diri sendiri. Apa impianmu? Bagaimana caramu menghadapi konflik? Apa batasan-batasanmu? Setelah itu, barulah kamu bisa mengenal calon pasanganmu secara mendalam. Jangan cuma yang manis-manisnya aja, tapi juga bagaimana dia saat stres, marah, atau menghadapi masalah.
Baca Juga:
- Peninggalan Napoleon Bonaparte Akan Dilelang, Topi Bicorne Capai Rp13 Miliar!
- Klinik Kecantikan Premium Terbaru di Jakarta Tawarkan Layanan Estetika hingga Terapi Stem Cell
- Island Hopping Seru di Pulau Harapan: Surga Tropis yang Wajib Kamu Kunjungi!
Pentingnya Kencan yang Berkualitas: Gunakan waktu pacaran atau pendekatan untuk benar-benar mengenal. Ajak diskusi tentang nilai-nilai hidup, rencana masa depan, bagaimana mengelola keuangan, atau pandangan tentang anak. Jangan Terburu-buru: Tidak ada lomba siapa cepat menikah. Lebih baik terlambat tapi bahagia, daripada buru-buru lalu menyesal.
2. Bangun Komunikasi yang Jujur dan Terbuka
Banyak perceraian terjadi karena komunikasi yang buruk. Belajarlah untuk menyampaikan perasaanmu dengan jujur tapi tanpa menyerang, dan belajarlah mendengarkan pasanganmu. Ini akan jadi fondasi yang kuat.
Latihan dari Sekarang: Kamu bisa melatih kemampuan komunikasi ini bahkan dengan teman atau keluargamu. Bagaimana cara menyampaikan ketidaksetujuan tanpa berdebat? Bagaimana cara mendengarkan tanpa memotong pembicaraan?
3. Punya Harapan yang Realistis tentang Pernikahan
Pernikahan itu bukan akhir dari dongeng, tapi awal dari sebuah perjalanan panjang. Akan ada masa-masa indah, tapi juga tantangan dan masalah. Siapkan mentalmu untuk hal itu. Pernikahan Butuh Usaha: Bahagia dalam pernikahan itu butuh usaha dari kedua belah pihak. Kompromi, pengertian, dan kerja sama adalah kuncinya.
4. Siapkan Mental dan Finansial (Bukan Cuma Pesta!)
Menikah bukan cuma tentang pesta pernikahan yang megah. Setelah itu, ada tanggung jawab yang besar. Kesiapan Mental: Apakah kamu siap berbagi hidup, mengurus rumah tangga, atau menghadapi tekanan sebagai pasangan?
Kesiapan Finansial: Bicarakan keuangan dengan calon pasangan. Bagaimana kalian akan mengelola penghasilan, tabungan, dan pengeluaran? Jangan sampai masalah uang jadi pemicu keributan.
5. Batasi Campur Tangan Pihak Ketiga (Termasuk Media Sosial!)
Saran dari orang tua atau teman memang penting, tapi keputusan utama ada di tanganmu dan pasangan. Belajarlah untuk menyaring masukan dan menjaga privasi hubunganmu. Pentingnya Batasan: Bicarakan dengan pasangan tentang batasan-batasan ini sejak awal. Kapan boleh cerita ke orang lain, dan kapan harus diselesaikan berdua.
Hati-hati dengan Media Sosial: Pamer kemesraan berlebihan di media sosial kadang justru bisa menimbulkan tekanan atau perbandingan yang tidak sehat.
Melihat perceraian dini memang menyedihkan. Tapi, kita bisa menjadikannya sebagai ‘guru’ berharga. Dengan persiapan yang matang, komunikasi yang baik, dan harapan yang realistis, kamu bisa membangun pernikahan yang kuat dan bahagia, jauh dari risiko perceraian dini. Yuk, siapkan dirimu sebaik mungkin!