Home Lifestyle Friendly Father: Ketika Sosok Ayah Bertransformasi Jadi Sahabat Anak Zaman Now

Friendly Father: Ketika Sosok Ayah Bertransformasi Jadi Sahabat Anak Zaman Now

16
0
Ilustrasi Friendly Father: Ketika Sosok Ayah Bertransformasi Jadi Sahabat Anak Zaman Now, Foto: Freepik
Ilustrasi Friendly Father: Ketika Sosok Ayah Bertransformasi Jadi Sahabat Anak Zaman Now, Foto: Freepik
Urbanvibes

Hi Urbie’s! Dulu, ayah dikenal sebagai sosok yang kaku, pendiam, dan hanya muncul di meja makan atau saat anak berbuat salah. Namun kini, muncul fenomena baru di kalangan keluarga muda, yaitu Friendly Father. Sosok ayah yang tak hanya hadir secara fisik, tapi juga emosional. Mereka bisa jadi teman cerita, partner main, bahkan “bestie” yang siap mendengarkan curhatan anaknya.

Fenomena Friendly Father menjadi magnet perhatian di media sosial. Video-video ayah yang ikut nge-dance bareng anak, main game bareng, atau ikut cosplay di sekolah ramai di TikTok dan Instagram. Bukan cuma konten, ini juga jadi cermin perubahan peran ayah dalam dunia parenting modern.

Dari Otoriter ke Kolaboratif

Perubahan ini bukan tanpa alasan. Generasi milenial dan Gen Z yang kini menjadi orang tua mulai menyadari bahwa hubungan emosional antara ayah dan anak berdampak besar pada perkembangan mental anak. Mereka berusaha memutus rantai pola asuh lama yang penuh batas dan larangan. Sebaliknya, mereka memilih membangun komunikasi yang setara, terbuka, dan suportif.

Baca Juga:

Menurut Psikolog Keluarga, keterlibatan ayah dalam pengasuhan secara langsung terbukti meningkatkan rasa percaya diri dan kestabilan emosi anak. Ayah yang hangat dan terlibat akan membuat anak merasa dihargai dan aman.

Sosok Ayah Zaman Now

Tidak sulit menemukan contoh friendly father di sekitar kita. Mulai dari ayah yang mengantar anak sekolah sambil pakai tas boneka, ikut kelas memasak anak, sampai ayah-ayah yang nonton konser bareng putrinya tanpa jaim. Di sinilah muncul narasi baru bahwa menjadi ayah bukan hanya tentang memberi nafkah, tapi juga jadi sahabat.

Tantangan di Balik Kelekatan

Meski terlihat manis, menjadi friendly father tentu tidak semudah kelihatannya. Banyak ayah harus belajar dari nol tentang komunikasi yang asertif, cara mengatur emosi, dan membangun bonding yang sehat. Belum lagi, mereka tetap harus menjalankan peran tradisional sebagai tulang punggung keluarga.

Namun satu hal yang pasti, kehadiran mereka yang dulu minim narasi kini mulai mendapat panggung. Dan anak-anak masa kini tak hanya tumbuh dengan cinta ibu, tapi juga pelukan hangat dari ayah yang bersahabat.

Peran Media Sosial dan Komunitas

Media sosial turut mendorong lahirnya komunitas friendly father. Grup-grup parenting modern, kanal YouTube tentang “ayah main bareng anak”, hingga akun-akun edukasi seputar ayah muda mulai bermunculan. Ini membuka ruang belajar dan berbagi pengalaman antar ayah, menjadikan pengasuhan bukan beban, tetapi sebuah perjalanan.

Fenomena friendly father adalah bukti bahwa dunia parenting ikut berevolusi. Anak-anak masa kini tidak hanya butuh panutan, tapi juga pendengar, partner bermain, dan pelindung yang hangat. Dan di sinilah friendly father memainkan perannya.

Urban Vibes

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here