Kopenhagen, Denmark, dinobatkan sebagai kota paling layak huni di dunia untuk tahun 2025, menggeser dominasi Wina yang selama tiga tahun berturut-turut bertengger di peringkat pertama. Hasil ini merupakan bagian dari laporan tahunan The Economist Intelligence Unit (EIU) yang mengevaluasi 173 kota global berdasarkan lima aspek utama: stabilitas, layanan kesehatan, budaya dan lingkungan, pendidikan, dan infrastruktur.
Dengan skor keseluruhan mencapai 98,0, Kopenhagen mencetak nilai sempurna pada tiga aspek: stabilitas, pendidikan, dan infrastruktur. Kota yang terkenal dengan kanal-kanalnya yang bersih, arsitektur klasik yang memesona, serta budaya ramah sepeda ini memang menawarkan kombinasi antara kenyamanan hidup dan efisiensi kota modern.
Peringkat ini dihimpun berdasarkan data dari 14 April hingga 11 Mei 2025. Tahun ini, kota-kota di Eropa Barat kembali mendominasi daftar 10 besar, termasuk Zurich dan Jenewa dari Swiss, serta Wina yang turun ke posisi kedua akibat ketegangan keamanan setelah ancaman teror terhadap konser Taylor Swift dan insiden bom di stasiun kereta.
Tak hanya Eropa, Asia-Pasifik juga menunjukkan eksistensinya. Kota Osaka di Jepang dan Auckland di Selandia Baru sama-sama meraih indeks keseluruhan 96,0 dan berbagi posisi ketujuh.
Osaka bahkan mendapat nilai sempurna pada stabilitas, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur, menjadikannya salah satu kota teraman dan paling siap untuk masa depan. Sementara itu, kota-kota Australia seperti Melbourne, Sydney, dan Adelaide juga menunjukkan performa stabil dan konsisten dalam layanan publik dan gaya hidup.
Baca Juga
- Kolaborasi Manis! Oreo x Selena Gomez Hadirkan Rasa Horchata Cinnamon yang Bisa Nyanyi!
- Hot But Make It Mysterious: Kenapa Sex Appeal Jadi Magnet di Era Digital?
- Peneliti Ungkap Jamur Kuno ‘Aspergillus flavus’ Yang Tumbuh di Makam Tutankhamun Punya Potensi Obati Leukimia
Amerika Utara tampil lebih lesu tahun ini. Tidak ada satu pun kota Amerika Serikat yang berhasil masuk dalam 20 besar. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya keresahan sosial dan tingginya tingkat kekerasan senjata. Honolulu menjadi kota Amerika dengan posisi terbaik di peringkat 23, diikuti Atlanta pada posisi 29.
Di sisi lain, Al Khoba di Arab Saudi menjadi kota dengan lonjakan terbesar, naik 13 peringkat berkat investasi besar dalam pendidikan dan layanan kesehatan sebagai bagian dari strategi nasional “Vision 2030.” Kabar baik juga datang dari Indonesia. Jakarta naik 10 peringkat, menunjukkan peningkatan kualitas hidup di ibu kota, meskipun belum masuk dalam 20 besar.
Sebaliknya, Calgary, Kanada, yang tahun lalu berada di posisi kelima, harus rela tergelincir ke posisi ke-18. Penurunan ini dipicu oleh masalah layanan kesehatan yang memburuk serta ketidakpastian politik di wilayah tersebut.
Menurut Wakil Direktur Industri EIU, Barsali Bhattacharyya, meski skor rata-rata global masih tergolong stabil di angka 76,1, tren penurunan pada aspek stabilitas menjadi sorotan utama. “Ketidakstabilan politik, ancaman teror, hingga konflik militer membuat sejumlah kota mengalami penurunan skor yang signifikan,” ujarnya dalam siaran pers.
10 Kota Paling Layak Huni di Dunia Tahun 2025:
- Kopenhagen, Denmark – Skor 98.0
- Wina, Austria & Zurich, Swiss – Skor 97.1
- Melbourne, Australia – Skor 97.0
- Jenewa, Swiss – Skor 96.8
- Sydney, Australia – Skor 96.6
- Osaka, Jepang & Auckland, Selandia Baru – Skor 96.0 (Seri)
- Adelaide, Australia – Skor 95.9
- Vancouver, Kanada – Skor 95.8
Daftar ini mencerminkan tantangan dan kemajuan yang dihadapi berbagai kota di seluruh dunia dalam menjaga kualitas hidup warganya. Kopenhagen bukan hanya unggul dari segi estetika dan budaya, tetapi juga membuktikan bahwa investasi berkelanjutan dalam pendidikan, transportasi, dan keamanan bisa menjadikan sebuah kota sebagai tempat tinggal terbaik di dunia.



















































