Home Highlight Dari Geosite Sipinsur ke Istana Sisingamangaraja: Surga Tersembunyi di Danau Toba

Dari Geosite Sipinsur ke Istana Sisingamangaraja: Surga Tersembunyi di Danau Toba

224
0
Dari Geosite Sipinsur ke Istana Sisingamangaraja: Surga Tersembunyi di Toba
Mercure

Urbie’s, kamu udah pernah dengar tentang Humbang Hasundutan? Kalau belum, fix banget ini waktunya kamu kenalan sama salah satu kawasan penyangga destinasi super prioritas Danau Toba yang ternyata menyimpan sejuta pesona alam, budaya, dan sejarah!

Kamis, 10 Juli 2025, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa mengunjungi Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Dalam kunjungannya, Wamenpar mengangkat potensi wisata daerah ini yang benar-benar belum banyak terekspos, mulai dari panorama cantik Geosite Sipinsur, hingga jejak sejarah di Istana Sisingamangaraja.

“Saya melihat begitu luar biasa potensi di Kabupaten Humbang Hasundutan. Tapi memang perlu kolaborasi dari sisi penataan dan pelatihan masyarakat tentang sadar wisata, supaya bisa makin maksimal menarik wisatawan,” ujar Ni Luh Puspa. Pesan ini jadi pengingat kalau pariwisata yang berkembang nggak hanya soal tempat, tapi juga kesiapan masyarakatnya.

Panorama Alam, Budaya Kental, dan Sejarah yang Hidup

Salah satu spot yang bikin Wamenpar terkesan adalah Geosite Sipinsur. Bayangin deh, kamu berdiri di ketinggian, di tengah hutan pinus yang sejuk, terus melihat lanskap Danau Toba dari atas. Tenang, segar, dan pastinya sangat instagramable!

Setelah itu, kunjungan dilanjut ke Istana Sisingamangaraja, salah satu destinasi wisata sejarah penting yang berkaitan langsung dengan Dinasti Sisingamangaraja—simbol perlawanan masyarakat Batak terhadap penjajahan Belanda. Di sini, kita nggak cuma lihat bangunan tua, tapi juga menyerap semangat perjuangan dan kearifan lokal yang masih dijaga sampai sekarang.

Lalu ada Air Terjun Janji yang menjulang sekitar 30 meter. Selain menyajikan keindahan alami, tempat ini punya nilai historis penting: di sinilah tiga raja Batak, Raja Manullang, Raja Sinambela, dan Raja Marbun, pernah bertemu atas inisiasi Raja Sisingamangaraja. Tujuannya? Menyatukan suku agar hidup damai dan tidak bertikai.

Baca Juga:

Kuliner dan Kerajinan Tangan? Juga Ada!

Wamenpar juga menyambangi persawahan terasering yang estetik banget buat healing, sekaligus mampir ke Huta Banjar Tonga, desa pengrajin alat musik tradisional Batak. Di sinilah kamu bisa melihat langsung proses pembuatan alat musik yang masih menggunakan teknik tradisional.

Nggak lengkap dong kalau jalan-jalan tanpa icip kuliner lokal. Di Huta Banjar Tonga, Wamenpar mencicipi mie gomak, makanan khas Batak yang punya cita rasa unik dan kaya rempah. Porsinya ngenyangin banget, dan pastinya bikin pengen nambah!

Kolaborasi untuk Masa Depan Pariwisata

Wamenpar Ni Luh menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk mengembangkan potensi wisata yang ada. Hal ini pun disambut antusias oleh Bupati Humbang Hasundutan, Oloan Paniaran Nababan.

“Kami ucapkan terima kasih setinggi-tingginya atas perhatian dari pemerintah pusat. Ini jadi bukti nyata bahwa Humbang Hasundutan punya potensi besar yang perlu terus dikembangkan,” ujarnya dengan semangat. “Horas! Horas! Horas!”

Jadi, Urbie’s, Kapan Main ke Humbang Hasundutan?

Kalau kamu udah mulai bosan sama destinasi mainstream, coba deh masukkan Humbang Hasundutan ke wishlist liburan kamu berikutnya. Harga-harga di sana juga masih ramah di kantong—dari makanan lokal sampai suvenir khas. Oh iya, kamu bisa pakai anggaran sekitar Rp1 juta hingga Rp2 juta (setara USD 60–120) untuk short trip seru ke sini.

Yuk dukung pariwisata lokal dengan eksplor tempat-tempat yang belum banyak dijamah. Jangan lupa follow akun resmi Kementerian Pariwisata buat info terbaru:

  • Website: kemenpar.go.id
  • Instagram: @kemenpar.ri
  • TikTok: @kemenpariwisata
  • Facebook & YouTube: Kementerian Pariwisata RI
Swiss-Belexpress Kuta

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here