Home Highlight Make Soda Healthy Again? Coca-Cola di AS Akan Gunakan Gula Tebu

Make Soda Healthy Again? Coca-Cola di AS Akan Gunakan Gula Tebu

209
0
Make Soda Healthy Again? Coca-Cola di AS Akan Gunakan Gula Tebu
Ilustrasi foto: freepik
Mercure

Hi Urbie’s! Dunia minuman ringan di Amerika Serikat lagi panas nih, setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan perubahan besar yang bakal memengaruhi rasa dan komposisi Coca-Cola. Pada 16 Juli kemarin, Trump menyatakan lewat media sosial bahwa ia secara langsung meminta Coca-Cola untuk mengganti bahan pemanis dalam produk mereka di pasar Amerika Serikat dari sirup jagung fruktosa tinggi menjadi gula asli dari tebu. Dan yang mengejutkan, Coca-Cola menyetujui permintaan tersebut!

Selama ini, Coca-Cola yang dijual di AS memang menggunakan sirup jagung fruktosa tinggi, bukan gula tebu seperti versi yang bisa kita temukan di Meksiko atau beberapa negara lain. Bahan ini kerap dikritik karena dianggap berkontribusi terhadap meningkatnya angka obesitas dan masalah kesehatan lainnya. Nah, perubahan ini dianggap sejalan dengan kampanye kesehatan terbaru yang dicanangkan oleh pemerintahan Trump, yaitu “Make America Healthy Again.”

Kampanye tersebut dipimpin oleh Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, Kennedy, yang menyerukan produsen makanan untuk mulai menghilangkan penggunaan bahan tambahan yang dianggap tidak sehat seperti pewarna buatan dan pemanis sintetis. Walau masih belum jelas kapan perubahan ini akan mulai diterapkan secara menyeluruh, keputusan Coca-Cola untuk mengikuti arahan ini menandai langkah yang cukup signifikan, terutama untuk brand sebesar mereka.

Baca Juga:

Menariknya, walaupun Trump dikenal sebagai penggemar Diet Coke—versi tanpa gula—ia tetap peduli dengan bahan-bahan yang digunakan dalam minuman populer tersebut. Langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi yang lebih besar untuk mengarahkan industri makanan dan minuman AS ke arah yang lebih sehat. Namun, tidak sedikit juga yang skeptis dan menilai bahwa kebijakan ini bisa saja menimbulkan pro dan kontra, terutama di kalangan industri yang terbiasa menggunakan sirup jagung karena alasan biaya dan efisiensi.

Urbie’s, jika kebijakan ini benar-benar dijalankan, Coca-Cola di AS mungkin akan terasa lebih mirip dengan versi internasionalnya—yang oleh banyak penggemar dianggap punya rasa yang lebih ‘asli’ dan segar. Namun, apakah perubahan ini akan sukses membuat masyarakat AS jadi lebih sehat? Atau justru akan memicu polemik baru di antara produsen makanan dan minuman? Kita tunggu saja kelanjutannya.

Yang jelas, gebrakan Trump ini menunjukkan bahwa dunia politik dan dunia minuman ringan bisa saja bertemu di tengah gelas Coca-Cola. Jadi, buat kamu para pencinta soda, siap-siap rasakan versi baru Coca-Cola yang (mungkin) lebih manis dan alami!

Swiss-Belexpress Kuta

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here