Hi Urbie’s!
Buat kamu yang tumbuh besar dengan lagu “Thriller”, “Billie Jean”, atau “Smooth Criminal”, ada kabar bahagia yang pastinya bikin deg-degan—film biografi Michael Jackson yang berjudul “Michael” siap dirilis secara global, pada tahun 2026. Yap, benar banget! Film ini bakal menghidupkan kembali perjalanan hidup salah satu ikon musik paling legendaris di dunia lewat kisah yang menyentuh, jujur, dan sangat personal.
Awalnya direncanakan tayang tahun 2025, namun pihak studio Lionsgate dan tim produksi mengumumkan bahwa tanggal rilis resmi untuk Amerika Serikat diundur menjadi 24 April 2026, sementara Jepang dan pasar internasional lainnya juga akan menyusul di tahun yang sama. Meski harus menunggu sedikit lebih lama, proyek ini tetap sangat dinantikan karena deretan nama besar yang terlibat di belakang layar.
Disutradarai oleh Antoine Fuqua, yang dikenal lewat film “Training Day” dan seri “The Equalizer”, serta diproduseri oleh Graham King, otak kreatif di balik kesuksesan “Bohemian Rhapsody”, film ini jelas punya potensi besar untuk menjadi blockbuster. Lebih istimewanya lagi, naskahnya ditulis oleh John Logan, penulis naskah nominasi Oscar tiga kali, yang pernah mengerjakan “Gladiator” dan “Skyfall”. Nama-nama ini jadi jaminan mutu bahwa film “Michael” akan digarap dengan kualitas sinematik yang tinggi, namun tetap menjaga sisi emosional dari sang legenda.
Baca Juga:
- Soundtrack Superman 2025 Dibalut Keroncong, Tujuh Putri Tunjukkan Musik Indonesia Bisa Mendunia
- HUT RI ke-80 Resmi Diluncurkan, Logo Infinity & Tema “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”
- Dari Fantasi ke Realita: Kursus Renang Putri Duyung Kini Tersedia di Swiss-Belresidences Rasuna Epicentrum
Yang bikin makin spesial, Urbie’s, adalah pemeran utama yang dipilih: Jaafar Jackson, keponakan kandung Michael Jackson sendiri. Putra dari Jermaine Jackson ini disebut-sebut punya kemiripan vokal, gestur, dan stage presence sang paman, yang tentunya akan membawa aura Michael hidup kembali di layar. Pilihan ini bukan hanya simbolis, tapi juga emosional, karena Jaafar tumbuh besar dalam bayang-bayang keluarga Jackson dan mengenal langsung warisan sang Raja Pop.
Film “Michael” tidak hanya akan memperlihatkan sisi glamor Michael di atas panggung, tapi juga menggali sisi terdalam dari kehidupannya—dari masa kecil yang penuh tekanan, perjuangannya membangun karier solo, hingga konflik internal dan tekanan media yang terus membayanginya. Semua akan diceritakan dengan sentuhan empati, menjadikan film ini bukan sekadar tontonan, tapi juga bentuk penghormatan mendalam.
Dengan pendekatan sinematik yang jujur dan emosional, film ini menjanjikan lebih dari sekadar nostalgia. Penonton akan dibawa menyusuri dunia batin seorang seniman kompleks, yang meskipun telah tiada, terus hidup dalam musik dan kenangan banyak generasi. Ini bukan hanya tentang Michael Jackson sebagai entertainer, tapi juga sebagai manusia.
So, Urbie’s, buat kamu para penggemar berat MJ atau sekadar penikmat film biografi dengan kualitas tinggi seperti Bohemian Rhapsody atau Elvis, jangan sampai kelewatan “Michael” saat tayang di bioskop tahun 2026 nanti. Karena kisah hidup sang legenda akhirnya akan diceritakan secara utuh—dari balik sorotan lampu hingga bayang-bayang kesendirian.
