Hi Urbie’s! Sebuah drama di konser Coldplay ternyata berujung pada kejutan viral di dunia teknologi. Jumat lalu, Astronomer, sebuah perusahaan rintisan (startup) teknologi asal Amerika Serikat, menggandeng Gwyneth Paltrow dalam video promosi yang tak biasa. Aktris sekaligus mantan istri dari vokalis Coldplay, Chris Martin, muncul sebagai juru bicara sementara—bukan karena alasan serius, tapi sebagai bagian dari parodi cerdas atas skandal internal yang tengah melanda perusahaan tersebut.
Sebelumnya, CEO Astronomer mendadak mengundurkan diri setelah tertangkap kamera sedang berciuman dengan wanita lain—yang bukan pasangannya—di tengah keramaian konser Coldplay. Momen tersebut tertangkap di “kiss cam”, dan dengan cepat tersebar di media sosial, memicu kehebohan serta reaksi keras dari publik.
Parodi dengan Sentuhan Sassy ala Gwyneth
Menanggapi isu tersebut, Astronomer memilih langkah tak terduga. Dalam video berdurasi singkat yang diposting ke media sosial perusahaan, Gwyneth Paltrow menyapa publik dengan gaya khasnya yang kalem namun mengena. “Hi, I’m Gwyneth Paltrow. Yes, that Gwyneth Paltrow. I’m your temporary spokesperson,” ucapnya sembari tersenyum ke arah kamera.
Dengan latar yang clean dan tone yang ringan, Paltrow menjelaskan bahwa Astronomer adalah platform terbaik untuk menjalankan Apache Airflow, sebuah sistem open-source yang digunakan oleh banyak perusahaan untuk mengatur alur kerja data, machine learning, dan pipeline kecerdasan buatan (AI).
Meski dilontarkan dalam nada bercanda, pesan Paltrow tetap kuat: tim di balik Astronomer terdiri dari lebih dari 300 profesional yang berdedikasi dan tetap fokus pada misi utama mereka—yakni membantu perusahaan mengelola data secara otomatis dan efisien.
Baca Juga:
- Film Biografi Michael Jackson Siap Tayang 2026, Diperankan Keponakannya Sendiri!
- Olivia Rodrigo & Gracie Abrams Serukan Kepedulian untuk Isu Kemanusiaan dan Kelaparan
- Belum Tayang Musim ke-2, Netflix Sudah Siapkan “Wednesday” Season 3!
Antara Krisis dan Strategi Marketing Cerdas
Urbie’s, di tengah gelombang “cancel culture” dan tekanan publik terhadap brand yang sedang kena skandal, langkah Astronomer patut dicatat. Alih-alih sembunyi di balik pernyataan resmi yang kaku, mereka memutar strategi. Mereka menjadikan insiden ini sebagai momen untuk mengingatkan publik siapa mereka sebenarnya: perusahaan teknologi inovatif yang tidak kehilangan rasa humor.
Dalam video tersebut, Paltrow juga sempat mengingatkan bahwa Beyond Analytics, konferensi tahunan Astronomer yang membahas tren terbaru dalam automasi data, akan digelar bulan September. Masih tersedia beberapa kursi untuk publik yang ingin ikut serta. Dengan cara ini, Astronomer berhasil menyelipkan promosi acara dalam konten yang relatable dan menghibur.
Astronomer, Gwyneth, Coldplay, dan Plot Twist Tak Terduga
Fakta menarik lainnya adalah: Gwyneth Paltrow bukan figur yang dipilih secara sembarangan. Selain statusnya sebagai aktris peraih Oscar dan pendiri brand gaya hidup GOOP, ia juga mantan istri dari Chris Martin. Hubungan keduanya yang kini sudah berakhir dengan baik menjadi nilai tambah dalam video ini—bukan hanya menyentil isu konser, tapi juga membuat netizen tersenyum karena keterkaitan naratifnya yang unik.
Netizen pun ramai memberikan komentar positif di berbagai platform, menyebut video ini sebagai “PR move paling cerdas tahun ini” hingga “satu-satunya parodi yang bikin aku akhirnya peduli tentang data automation.”
Ketika Skandal Jadi Konten, dan Konten Jadi Peluang Astronomer
Era digital saat ini membuat setiap krisis bisa berubah jadi peluang, tergantung bagaimana cara brand menanganinya. Astronomer dan Paltrow menunjukkan bahwa transparansi, humor, dan timing yang tepat bisa menjadi kombinasi maut untuk mengubah arah pemberitaan.
Urbie’s, kisah ini mengingatkan kita bahwa kadang dunia startup dan hiburan bisa bersinggungan di titik-titik yang paling tidak terduga. Dan di tengah pusaran skandal, hadirnya seorang Gwyneth Paltrow bisa jadi penyegar yang mengingatkan: teknologi dan manusia memang tak pernah bisa benar-benar dipisahkan—bahkan dalam urusan cinta dan algoritma.