Hi Urbie’s!
Kalau kamu fans drama Jepang, musik, atau memang sudah lama ngikutin karier Takeru Satoh (yes, si Kenshin dari Rurouni Kenshin), kamu wajib tahu satu kabar besar ini: Takeru Satoh bukan cuma jadi aktor, tapi juga turun langsung sebagai produser eksekutif dalam proyek Netflix terbarunya, Glass Heart. Yup, ini bukan proyek sembarangan.
Glass Heart resmi tayang secara global di Netflix mulai 31 Juli 2025. Serial ini diadaptasi dari novel karya Mio Wakagi yang sebelumnya juga populer dalam bentuk manga. Tapi yang bikin makin menarik? Satoh bukan hanya memerankan karakter utama, tapi juga memproduksi sendiri proyek ini dari nol—sebuah langkah besar yang menunjukkan transformasi kariernya ke level yang lebih visioner.
Serial ini mengisahkan tentang cinta, musik, dan pencarian jati diri. Ceritanya berpusat pada Saijo Akane (diperankan oleh Yu Miyazaki), seorang musisi muda yang mendadak dikeluarkan dari band lamanya karena alasan tak jelas. Di titik terendah itulah ia bertemu Naoki Fujitani (diperankan oleh Satoh), musisi jenius misterius yang mengajaknya bergabung dengan band baru bernama TENBLANK.
Dari sinilah cerita mengalir dengan penuh emosi, irama, dan drama khas anak muda. Tapi yang bikin Glass Heart berbeda dari serial lainnya adalah bagaimana elemen musik jadi tulang punggung utama cerita. Bukan sekadar latar, tapi benar-benar menjadi bagian dari karakter dan dinamika konflik dalam cerita.
Baca Juga:
- Avatar Bakal Diadaptasi Jadi Film Animasi? Ini Bocoran dari James Cameron
- Rayi Putra Tunjukkan Sisi Romantis Lewat Lagu “Istriku”, Persembahan Manis untuk Sang Istri Tercinta
- Photoshop Tambah Fitur AI Canggih: Harmony, Generative Upscale, dan Penghapus Lebih…
Lewat akun TikTok barunya, Satoh memberi penggemar akses eksklusif ke balik layar proses kreatifnya. Dalam video debut tersebut, ia terlihat memeriksa arahan artistik, berdiskusi dengan kru, hingga tampil bareng rekan-rekannya—Yu Miyazaki, Machida Keita, dan Shison Jun—yang juga berperan sebagai personel TENBLANK.
Yang menarik, suasana dalam video jauh dari kesan formal. Kita bisa melihat Satoh yang penuh semangat, tertawa, hingga berbincang santai dengan para pemain lainnya. Tapi di balik itu semua, terselip dedikasi besar dari seorang aktor yang kini mulai mendefinisikan ulang perannya dalam industri hiburan Jepang.
Dalam satu cuplikan, Satoh berkata, “Kami membuat ini dengan tujuan untuk memajukan zaman,” dan, “Saya harap ini akan membawa perubahan kecil yang lebih baik dalam dunia hiburan Jepang.”
Pernyataan ini bukan basa-basi, Urbie’s. Karena dalam acara pratinjau yang dihadiri sekitar 600 penonton tersebut, suasana benar-benar dibuat interaktif dan hidup. Dari pemutaran perdana episode pertama, penampilan kejutan dari para pemain, hingga konser mini dan sesi talkshow—semua dirancang untuk mendekatkan penggemar dengan dunia Glass Heart. Bahkan ada game interaktif yang bikin penonton ikut jadi bagian dari cerita.
Buat kamu yang belum sempat nonton, Glass Heart bisa langsung kamu akses di Netflix. Dan buat kamu yang ingin ngintip sisi lain dari Takeru Satoh—bukan cuma sebagai aktor tapi juga kreator konten dan produser—akun TikTok resminya patut banget kamu follow.
Langkah Satoh ini menunjukkan bahwa bintang besar sekalipun terus berkembang dan berani keluar dari zona nyaman. Dia nggak cuma akting untuk kamera, tapi juga menciptakan ruang baru bagi karya dan ide segarnya. Di era di mana konten bergerak cepat dan ekspektasi audiens makin tinggi, Glass Heart terasa seperti napas segar yang dikemas secara artistik dan emosional.
Jadi, Urbie’s, kalau kamu suka drama musik yang emosional, cerita coming-of-age yang kuat, dan karakter dengan kedalaman psikologis, jangan lewatkan Glass Heart. Dan kalau kamu ingin jadi saksi transformasi seorang aktor jadi kreator penuh visi, pantau terus langkah Takeru Satoh—dari Netflix ke TikTok, dia hadir untuk mengguncang dunia hiburan.
