Hi Urbie’s!
Kalau kamu pikir anak muda cuma bisa bersuara di media sosial, maka kamu perlu mengenal sosok inspiratif satu ini—Paundra Hanutama. Di usianya yang masih muda, ia sudah dikenal luas sebagai wajah baru Bapak Mangrove Indonesia. Julukan itu bukan sekadar gelar kosong. Lewat aksi nyata, konsistensi, dan pengaruh global, Paundra membawa semangat restorasi lingkungan yang kini menggema dari pesisir Indonesia hingga panggung dunia.
Berawal dari mendirikan komunitas Mangrove Jakarta, kemudian berkembang menjadi Yayasan Mangrove Indonesia Lestari, Paundra tidak hanya menanam mangrove—ia menanam harapan. Gerakannya telah menjangkau banyak provinsi di Indonesia, mulai dari DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, hingga Riau dan Aceh. Di tiap wilayah, ia tidak berjalan sendiri. Paundra merangkul komunitas lokal, anak-anak muda, hingga pemerintah daerah untuk bersama-sama menjaga ekosistem pesisir.
Apa yang dilakukan Paundra jauh dari kata simbolik. Ia hadir langsung di lapangan, memfasilitasi edukasi, menanam pohon bersama warga, dan membuat kampanye publik yang menggugah hati. Visi besarnya jelas: mengajak generasi muda untuk menjadi pelindung alam, bukan sekadar penonton krisis iklim.
Salah satu program inovatifnya yang paling mencuri perhatian adalah “Duta Mangrove Indonesia”. Program ini bukan sekadar ajang seleksi pemuda, tapi ruang belajar dan pembentukan karakter calon pemimpin lingkungan masa depan. Para finalis datang dari seluruh provinsi Indonesia, mengikuti pelatihan konservasi, kepemimpinan, dan komunikasi yang mendalam. Setelahnya, mereka kembali ke daerah masing-masing, menjadi pionir perubahan yang menular. Dari program ini, banyak lahir komunitas lingkungan baru yang kini aktif di berbagai penjuru Nusantara.
Kiprah Paundra bahkan tak berhenti di level nasional. Tahun 2024 dan 2025, ia memimpin delegasi Indonesia dalam ajang Alliance Students Forum Venture di Korea Selatan—dan pulang dengan prestasi gemilang sebagai First Winner dua tahun berturut-turut. Dalam forum internasional tersebut, tim Indonesia mempresentasikan pendekatan edukasi komunitas dan restorasi mangrove sebagai solusi adaptif terhadap perubahan iklim. Kemenangan ini bukan hanya untuk nama baik Indonesia, tetapi bukti bahwa anak muda kita bisa bersaing, bahkan memimpin dalam solusi global.
Baca Juga:
- Roblox Dianggap Berbahaya Bagi Anak SD, Ini Penjelasan Mendikdasmen!
- Kolaborasi Pokémon dan PSSI: Saat Dunia Bola Ketemu Pikachu!
- Rahasia Rambut Lembut dan Mudah Diatur ala Perempuan Jepang
Yang membanggakan lagi, Paundra juga mendapat kesempatan menjadi keynote speaker di forum itu, membagikan kisah sukses Indonesia kepada dunia. Dengan gaya komunikasi yang tulus dan berbasis aksi nyata, ia menyentuh hati para pemimpin muda dunia. Ini membuktikan, Urbie’s, bahwa ketika anak muda bergerak dari hati, dampaknya bisa mendunia.
Sebagai bagian dari perjalanannya, Paundra juga menulis buku berjudul “One Man One Mangrove”. Buku ini bukan hanya kumpulan cerita, tapi ajakan untuk beraksi. Isinya penuh refleksi, kisah lapangan, dan motivasi untuk Gen Z serta pelajar sekolah agar mulai peduli terhadap perubahan iklim. Buku tersebut kini digunakan sebagai bahan ajar dan inspirasi di berbagai komunitas lingkungan.
Atas kontribusinya, Paundra menerima The Global Citizen Scholarship dan saat ini melanjutkan studi Master di bidang Sustainability di Paris, Prancis. Beasiswa ini hanya diberikan kepada pemimpin muda dunia yang dinilai memberikan dampak nyata. Dalam kata-katanya, “Kita tanam mangrove bukan hanya pohonnya, tapi juga harapan akan masa depan yang lebih hijau dan adil.”
Kini, nama Paundra Hanutama bukan hanya identik dengan mangrove, tetapi juga dengan gerakan kolektif yang progresif. Di bawah kepemimpinannya, konservasi bukan lagi gerakan kecil, melainkan panggilan bersama lintas generasi. Ia menunjukkan bahwa aksi lokal bisa bersuara global, dan perubahan besar selalu berawal dari langkah kecil yang konsisten.
Jadi Urbie’s, kalau kamu masih ragu apakah satu orang bisa membawa perubahan, ingatlah bahwa dari akar mangrove di garis pantai Indonesia, seorang Paundra telah menumbuhkan semangat global yang tak terbendung.